• Tentang Kami
  • Dewan Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
Minggu, Mei 28, 2023
NEWSLETTER
TitaStory
-18 °c
No Result
View All Result
  • HOME
  • HENA MALUKU
    • NUSA INA
    • BUPOLO
    • NUSA HUAPONO
    • NUHU EVAV
    • ARAFURA
    • DUAN LOLAT
    • BUMI KALWEDO
    • NAIRA
  • TITA MALUKU
    • HAM
    • KRIMINAL
    • SEJARAH
    • SENI & BUDAYA
    • SUMBER DAYA ALAM
    • PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
    • SPORTS
    • POLITIK
    • HUKUM
    • MEDIA SOSIAL
    • OPINI
    • PENELITIAN
    • WISATA
  • PASIFIK & INTERNATIONAL
    • MELANESIA
    • INDONESIA
    • UN
    • HOLLAND
    • PAPUA
    • FLOBAMORA
  • INDEPT & INVESTIGASI
  • FOTO
  • VIDEO
  • HOME
  • HENA MALUKU
    • NUSA INA
    • BUPOLO
    • NUSA HUAPONO
    • NUHU EVAV
    • ARAFURA
    • DUAN LOLAT
    • BUMI KALWEDO
    • NAIRA
  • TITA MALUKU
    • HAM
    • KRIMINAL
    • SEJARAH
    • SENI & BUDAYA
    • SUMBER DAYA ALAM
    • PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
    • SPORTS
    • POLITIK
    • HUKUM
    • MEDIA SOSIAL
    • OPINI
    • PENELITIAN
    • WISATA
  • PASIFIK & INTERNATIONAL
    • MELANESIA
    • INDONESIA
    • UN
    • HOLLAND
    • PAPUA
    • FLOBAMORA
  • INDEPT & INVESTIGASI
  • FOTO
  • VIDEO
No Result
View All Result
TitaStory
No Result
View All Result
Home HEADLINE

Pesta Miras Berujung Kematian, Firman Dihabisi Dua Sahabatnya di Jembatan Merah Putih Ambon

Polisi Ungkap Kematian Firman, Pria Yang Ditemukan di Bawah Jembatan Merah Putih, Pelaku Adalah 2 Teman Dekatnya

admin by admin
20/08/2021
in HEADLINE, HUKUM, KRIMINAL, TERKINI
0
Pesta Miras Berujung Kematian, Firman Dihabisi Dua Sahabatnya di Jembatan Merah Putih Ambon

Pelaku Pembunuhan Alm. Firman saat digiring aparat tim buser reskrim Polresta Ambon, jumat (20/8/2021) sore di Mapolresta Ambon Perigi Lima. Foto : Usman

Share on FacebookShare on Twitter

TITASTORY.ID – Nasib tragis menimpa Firman alias La Tole (20) warga kawasan Asrama Haji, Desa Waiheru, Kecamatan Baguala, Kota Ambon yang tewas di bawah jembatan merah putih, kamis (19/8/2021) dini hari.

Kejanggalan kematian pria 20 tahun ini membuat aparat kepolisian bergerak cepat melakukan penyelidikan. Tak sampai 24 jam, aparat Polresta Ambon dan Pulau-pulau Lease akhirnya berhasil mengungkap kematian jazad Firman, pria yang ditemukan tergeletak di pondasi tiang penyangga 11 jembatan merah putih Kota Ambon, kamis 18 agustus 2021.

BACAJUGA

Pastikan Masyarakat Ikut Pemilu, Bawaslu Malteng Monitoring 12 Desa di Kecamatan Seram Utara Timur Seti

Dua Hari Hilang Kontak, Speedboat Berpenumpang 5 Orang Ditemukan, Seluruh Penumpang Selamat

Polisi meringkus kedua pelaku di salah satu rumah kerabatnya di Desa Seith, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, jumat (20/8/2021) pagi tadi. Tim dipimpin langsung Kasat Reskrim Polresta Ambon, AKP Mido. Keduanya kabur setelah melakukan penganiyaan berujung pembunuhan kepada Firman, rekannya.

Kedua pelaku adalah AP (21) dan RB (16) beralamat di Kawasan depan Asrama Haji, Desa Waiheru, Kecamatan Baguala, Kota Ambon.

Kapolres Kota Ambon, Kombes Leo Simatupang, mengatakan berdasarkan bukti petunjuk, jajaran Polresta Pulau Ambon dibantu dari aparat Krimum Polda Maluku berhasil mengungkap kasus penemuan mayat di Jembatan Merah Putih (JMP) Ambon.

“Jadi untuk kasus ini hanya 21 jam. Seluruh pelaku sudah bisa ditangkap,”ucapnya saat menggelar jumpa pers, di Mapolresta Ambon.

Kapolres dihadapan awak media menguraikan kronologis para pelaku sebelum terjadi pembunuhan di Jembatan Merah Putih Ambon, kamis dini hari, sekira pukul 03.00 wit.

Kapolresta Ambon, Kombes Leo Simatupang saat menggelar jumpa pers terkait pembunuhan pria yang tewas di bawah jembatan merah putih pada kamis (19/8) kemarin.  Foto : Usman

 

Dari pernyataan tersangka, kata Simatupang, kejadian tersebut berawal dari hubungan pertemanan antara korban dengan pelaku. Para pelaku kata Simatupang sempat mengkomsumsi minuman keras di salah satu hotel milik seorang rekan mereka.

“Mereka minum miras ini terjadi kesalahpahaman karena tersinggung dengan pernyataan korban yang dianggap menghina. Korban sendiri menurut pelaku mengatakan ia kampungan karena memencet saklar kontak lampu di kamar hotel. Jadi dari situ sudah mulai sakit hati,”ungkap Kapolresta.

Tak sampai disitu, pelaku kata Kapolres juga menyodorkan miras kepada korban namun selalu ditolak, dari situlah para pelaku mulai sakit hati.

Usai mengkomsumsi miras, kata Simatupang, mereka kemudian berencana pulang ke rumah korban. Korban bersama kedua korban sempat berboncengan satu motor sebelum menghentikan motornya di jembatan merah putih.

Namun di pertengahan perjalanan  di Jembatan Merah Putih mereka tiba-tiba berhenti.

“Saat mereka berhenti maka terjadi percecokan yang berujung penganiyaan oleh kedua tersangka. Korban kemudian dipukul hingga pingsan,”ungkapnya.

Karena terlanjur pingsan, kedua pelaku ini takut. Mereka kata Kapolrtesta beriinisistif untuk menghilangkan jejak sehingga korban  dibuang ke bawah jembatan.

“Harapannya korban mungkin masuk ke air ternyata korban nyangkut di tiang pondasi JMP. Kejadian ini terjadi sekitar pukul 03.00 kamis dini hari,”ucapnya.

Usai melancarkan aksi, dari keterangan tersangka kata Kapolres mereka langsung kembali ke hotel rekan mereka.

“Para tersangka ini menyampaikan kepada salah satu rekan mereka bahwa mereka baru saja melakukan penganiyaan kemudian Firman rekan mereka sudah di lempar ke bawah jembatan. Itulah yang menjadikan rekan mereka pemilik hotel sebagai saksi dan sebagai petunjuk awal  kedua tersangka ini bisa tertangkap,”tuturnya.

Menurut Kapolres dari keterangan saksi maupun pelaku korban sendiri aktif mengkomsumsi minuman keras.

Atas kasus tersebut, polisi kata Kapolres masih terus menyelidiki motif-motif lainnya dibalik pembunuhan tersebut.

“Kita masih mendalami pembunuhan, motif-motif ini masih kita dalami,”ujarnya.

Selain mengamankan Pelaku di Desa Seith, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti seperti satu unit sepeda motor yang dipakai para pelaku untuk melakukan aksi, serta ponsel milik pelaku.

Atas perbuatan pembunuhan ini, kedua tersangka harus mendekam dibalik jeruji besi. Keduanya dijerat dengan pasal 338 KUHP, tindak pidana penganiyaan atau pembunuhan dengan ancaman maksimal hukuman seumur hidup dan minimal 20 tahun penjara.

Sebelumnya, seorang pria ditemukan tergeletak berlumuran darah di atas tiang penyangga jembatan merah putih (JMP) sebelas (11), kamis pagi sekitar pukul 10.30.

Saat ditemukan pria tersebut telah tewas. Diduga kuat, ia terjatuh dari atas jembatan.

Ibu korban, Hatijah, saat ditemui di rumah sakit Bayangkara Polda maluku menjelaskan, pria tanpa tersebut adalah anaknya, Firman alias Tole, yang berusia 20 tahun.

Dikatakan, sebelum ditemukan tewas, Firman sempat dijemput oleh teman-temannya di rumah, rabu (18/8) malam.

“Saya sudah melarang untuk keluar rumah, karena itu pasti mengkomsumsi minuman keras,”ucap ibu korban.

Korban sendiri, diketahui tinggal bersama ibunya di kawasan Kompleks Depan Asrama Haji Desa Waiheru, Kecamatan Baguala, Kota Ambon. Ibunya juga tidak mengetahui motif anaknya mengakiri hidupnya dengan bunuh diri.

Sebelumnya warga kota Ambon digegerkan dengan penemuan jazad seorang pria di atas tiang penyangga bawah jembatan merah putih (JMP) di Desa Poka Kecamatan Teluk Ambon

Warga beramai-ramai memadati pesisir pantai maupun ruas jalan di atas jembatan merah putih. untuk menyaksikan jazad pria di bawah jembatan merah putih. Karena telah menjadi tontonan warga, aparat tni polri mencoba menertibkan warga di lokasi tersebut.

Dari pantauan media ini di lokasi terlihat petugas kesulitan untuk mengevakuasi korban dari atas tiang penyangga jembatan. jenazah baru bisa dievakuasi setelah tim basarnas ambon dibantu aparat TNI Polri tiba di lokasi.

Menurut warga jazad pria ini pertama kali ditemukan oleh seorang nelayan saat melewati lokasi tersebut saat mengantar penumpang perahu.” Saya sekitaran jam 10 pagi, dipertengahan JMP, sempat kira ia sedang tidur terlentang namun setelah dekati sudah meninggal,”jelas Remon Sulilatu seorang  jasa pendayung perahu Desa  Galala- Desa Rumah Tiga.

Saat ditemukan menurut Remon, korban dalam posisi terlentang dengan memakai jaket switer berwarna hitam dan celana panjang jeans berwarna biru.

Atas penemuan mayat tersebut, Ia langsung melaporkan kepada warga lainnya dan pihak kepolisian untuk langsung menemukan korban yang sudah tak bernyawa.

Setelah dievakuasi jazad korban langsung dibawa ke rumah sakit bayangkara Polda Maluku Tantui, Ambon.

Atas kematian pemuda tersebut, aparat Polresta Ambon akan melakukan penyelidikan terhadap sejumlah saksi maupun orang tua korban.

“Menurut keterangan Ibu korban, korban sempat minum minuman keras bersama tiga rekannya. Sempat ditegur, namun tidak dihiraukan. Mereka akhirnya kabur dan hilang entah kemana,”kata Kasi Humas Polresta Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ipda Izack Leatemia. (TS-01)

Post Views: 814
Tags: #Firman#Hilangkan Jejak#Jembatan Merah Putih#Kamar Hotel#Korban Dibuang#Melarikan Diri#Pembunuhan#Penganiyaan#Pesta Miras#Polresta Ambon#Sakit Hati
ShareTweetShareShareSend
admin

admin

Related Posts

Pastikan Masyarakat Ikut Pemilu, Bawaslu Malteng Monitoring 12 Desa di Kecamatan Seram Utara Timur Seti

Pastikan Masyarakat Ikut Pemilu, Bawaslu Malteng Monitoring 12 Desa di Kecamatan Seram Utara Timur Seti

by admin
28/05/2023
0

titaStory.id, maluku tengah - Untuk mendorong terwujudnya Penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024...

Dua Hari Hilang Kontak, Speedboat Berpenumpang 5 Orang Ditemukan, Seluruh Penumpang Selamat

Dua Hari Hilang Kontak, Speedboat Berpenumpang 5 Orang Ditemukan, Seluruh Penumpang Selamat

by admin
26/05/2023
0

titaStory.id, seram timur - Sempat dinyatakan hilang di perairan Kesui, Kabupaten Seram Bagian...

Pegiat HAM Ternate Minta Polisi Hentikan Proses Hukum Dua Warga Adat Desa Minamin

Pegiat HAM Ternate Minta Polisi Hentikan Proses Hukum Dua Warga Adat Desa Minamin

by admin
26/05/2023
0

titaStory.id, ternate - Buntut laporan PT Mega Haltim Mineral (MHM) terhadap dua masyarakat...

Kolaborasi Pemkot Ambon dan PT Milon Limba Ambon Diharapkan Atasi Volume Kenaikan Sampah Plastik

Kolaborasi Pemkot Ambon dan PT Milon Limba Ambon Diharapkan Atasi Volume Kenaikan Sampah Plastik

by admin
26/05/2023
0

titastory.id, ambon, - Persoalan penanganan sampah di Kota Ambon, khusus sampah plastik seolah...

Gara-gara Usir Alat Berat, 2 Warga Desa Minamin Dipolisikan PT MHM, Novenia: Apakah Salah Pertahankan Tanah Leluhur Kami?

Gara-gara Usir Alat Berat, 2 Warga Desa Minamin Dipolisikan PT MHM, Novenia: Apakah Salah Pertahankan Tanah Leluhur Kami?

by admin
27/05/2023
0

titaStory.id, Halmahera Timur - Adalah Novenia Ambeua (36) dan Julius Dagai (56), warga...

Ajukan Klarifikasi, Pasanea Nyatakan Dirinya Adalah Ketua DPK PKP Ambon

Ajukan Klarifikasi, Pasanea Nyatakan Dirinya Adalah Ketua DPK PKP Ambon

by admin
26/05/2023
0

titastory.id, Ambon, - Persoalan di internal Paratai Politik (Parpol),  Partai Keadilan Persatuan (PKP) Maluku...

Next Post
Tak Ada Faskes dan Jalan, Seorang Ibu Hamil di Negeri Huku Kecil Terpaksa Digotong Puluhan Kilo

Tak Ada Faskes dan Jalan, Seorang Ibu Hamil di Negeri Huku Kecil Terpaksa Digotong Puluhan Kilo

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Viral !!! Video Orang Maluku Dihina  dengan Sebutan Monyet

Viral !!! Video Orang Maluku Dihina dengan Sebutan Monyet

3 tahun ago
AMP Gelar Aksi Demo, Peringati 60 Tahun Perjanjian New York Agreement di Papua

AMP Gelar Aksi Demo, Peringati 60 Tahun Perjanjian New York Agreement di Papua

10 bulan ago

Popular News

  • Pegiat HAM Ternate Minta Polisi Hentikan Proses Hukum Dua Warga Adat Desa Minamin

    Pegiat HAM Ternate Minta Polisi Hentikan Proses Hukum Dua Warga Adat Desa Minamin

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pastikan Masyarakat Ikut Pemilu, Bawaslu Malteng Monitoring 12 Desa di Kecamatan Seram Utara Timur Seti

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ajukan Klarifikasi, Pasanea Nyatakan Dirinya Adalah Ketua DPK PKP Ambon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Republik Maluku Selatan (RMS) Sebagai Negara Yang Sah Atau Sebagai Gerakan Separatis Terhadap NKRI? (Kajian Hukum Internasional)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ricuh, Unjuk Rasa Ratusan Warga Desa Loleba Tuntut Pembayaran Lahan: Diduga Dicaplok Perusahaan Tambang Nikel

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
TitaStory

Copyright © 2019 TITASTORY.COM Network

Copyright © 2019 TITASTORY.COM Network

  • Tentang Kami
  • Dewan Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • HENA MALUKU
    • NUSA INA
    • BUPOLO
    • NUSA HUAPONO
    • NUHU EVAV
    • ARAFURA
    • DUAN LOLAT
    • BUMI KALWEDO
    • NAIRA
  • TITA MALUKU
    • HAM
    • KRIMINAL
    • SEJARAH
    • SENI & BUDAYA
    • SUMBER DAYA ALAM
    • PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
    • SPORTS
    • POLITIK
    • HUKUM
    • MEDIA SOSIAL
    • OPINI
    • PENELITIAN
    • WISATA
  • PASIFIK & INTERNATIONAL
    • MELANESIA
    • INDONESIA
    • UN
    • HOLLAND
    • PAPUA
    • FLOBAMORA
  • INDEPT & INVESTIGASI
  • FOTO
  • VIDEO

Copyright © 2019 TITASTORY.COM Network

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!