• Tentang Kami
  • Dewan Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, April 1, 2023
NEWSLETTER
TitaStory
-18 °c
No Result
View All Result
  • HOME
  • HENA MALUKU
    • NUSA INA
    • BUPOLO
    • NUSA HUAPONO
    • NUHU EVAV
    • ARAFURA
    • DUAN LOLAT
    • BUMI KALWEDO
    • NAIRA
  • TITA MALUKU
    • HAM
    • KRIMINAL
    • SEJARAH
    • SENI & BUDAYA
    • SUMBER DAYA ALAM
    • PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
    • SPORTS
    • POLITIK
    • HUKUM
    • MEDIA SOSIAL
    • OPINI
    • PENELITIAN
    • WISATA
  • PASIFIK & INTERNATIONAL
    • MELANESIA
    • INDONESIA
    • UN
    • HOLLAND
    • PAPUA
    • FLOBAMORA
  • INDEPT & INVESTIGASI
  • FOTO
  • VIDEO
  • HOME
  • HENA MALUKU
    • NUSA INA
    • BUPOLO
    • NUSA HUAPONO
    • NUHU EVAV
    • ARAFURA
    • DUAN LOLAT
    • BUMI KALWEDO
    • NAIRA
  • TITA MALUKU
    • HAM
    • KRIMINAL
    • SEJARAH
    • SENI & BUDAYA
    • SUMBER DAYA ALAM
    • PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
    • SPORTS
    • POLITIK
    • HUKUM
    • MEDIA SOSIAL
    • OPINI
    • PENELITIAN
    • WISATA
  • PASIFIK & INTERNATIONAL
    • MELANESIA
    • INDONESIA
    • UN
    • HOLLAND
    • PAPUA
    • FLOBAMORA
  • INDEPT & INVESTIGASI
  • FOTO
  • VIDEO
No Result
View All Result
TitaStory
No Result
View All Result
Home HEADLINE

Engelina Pattiasina : Pemerintah Pusat Jangan Lupakan Hari Pattimura

Sejarah Kapitang Pattimura

admin by admin
03/06/2021
in HEADLINE, SEJARAH, TERKINI
0
Engelina Pattiasina : Pemerintah Pusat Jangan Lupakan Hari Pattimura
Share on FacebookShare on Twitter

TITASTORY.ID,- Pemerintah pusat tidak pernah lagi perayakan “Hari Pattimura” yang jatuh pada 15 Mei setiap tahun. Padahal, sebelum era orde baru, Hari Pattimura diperingati pemerintah pusat setiap tanggal 15 Mei.

“Kalau sekarang ini, hanya orang Maluku yang tetap memperingati Hari Pattimura. Kami tentu merasa heran dengan kenyataan ini. Pemerintah dulu merasa sangat penting arti perjuangan Kapiten Pattimura. Mungkin sekarang sudah dianggap tidak penting atau bagaimana,” jelas Direktur Archipelago Solidarity Foundation, Dipl.-Oek. Engelina Pattiasina kepada wartawan di Jakarta, Kamis(03/6/2021).

BACAJUGA

Uji Sampel Sementara, Ahli Unpatti Ungkap Ikan Mati Karena Terkontaminasi Cianida

Diduga Pekerjakan TKA Ilegal, Disnakertrans Malteng Sidak Perusahaan di Tehoru

Menurut Engelina, Hari Pattimura jatuh pada 15 Mei sebagai peringatan atas serangan rakyat Maluku terhadap penyerangan Benteng Duurstede di Pulau Saparua yang dipimpin Thomas Matulessy (Kapiten Pattimura) pada 15 Mei 1817.

Perlawanan di Pulau Saparua yang dipimpin Pattimura ini merupakan pelopor munculnya berbagai perlawanan di berbagai tempat. Dalam pidato yang disampaikan Pejabat Presiden RI H. Juanda pada peringatan Hari Pattimura tanggal 15 Mei 1961 di Jakarta, sangat jelas perlawanan Pattimura ini diikuti berbagai perlawanan, seperti Perang Imam Bonjol tahun 1821, Perang Diponegoro tahun 1825, Pemberontakan Pangeran Hidayat tahun 1862, Pemberontakan Cik Ditiro tahun 1881 dan sebagainya.

“Selama orde baru dan sampai saat ini, pemerintah pusat tidak pernah lagi merayakan Hari Pattimura.  Kalau memang dilupakan, kita harapkan pemerintah menjadikan agenda rutin. Kita senang kalau Hari Kartini dan sebagainya dirayakan, tetapi sangat wajar kalau dipertanyakan juga mengapa Hari Pattimura tidak dirayakan lagi, misalnya mengapa Martha Christina Tiahahu tidak mendapat tempat yang semestinya,” tegas Engelina yang juga mantan Anggota DPR RI ini.

Menurutnya, kalau soal perjuangan, Martha Tiahahu sangat hebat pada masanya. Dalam usia yang masih remaja telah memimpin pasukan, berjuang melawan penindasan. Tidak heran bila QMR Ver Huell, seorang Kapten Kapal Admiral Evertsen, sekaligus saksi mata perjuangan Pattimura sangat kagum melihat perlawanan Martha Christina Tiahahu dalam pertempuran itu.

Foto : Direktur Archipelago Solidarity Foundation, Dipl.-Oek. Engelina Pattiasina.

Untuk itu, katanya, menurut Engelina, nilai perjuangan Pattimura masih sangat relevan dengan situasi dewasa ini. Kalau Pattimura dan kawan-kawan melawan penindasan, ketidakadilan, penjajahan yang tampak secara kasat mata melalui pendudukan territorial, mungkin saat ini praktek seperti itu masih ada, tetapi dikemas dengan cara yang berbeda.

“Kita bisa melihat ada pengerukan sumber daya alam, rakyat local tidak menikmati, tetapi justru menjadi korban. Apa bedanya dengan yang dilawan para pejuang pada masa lalu,” katanya.

Engelina khawatir kalau pemerintah melupakan semangat perjuangan Pattimura, maka jangan kaget kalau suatu ketika, generasi mendatang tidak tahu menahu dengan perjuangan pahlawannya pada masa silam.

Menurutnya, pemerintah sebaiknya mengembalikan perayaan Hari Pattimura secara nasional pada setiap 15 Mei. Sebab, saat ini, hanya rakyat Maluku yang merayakan Hari Pattimura. “Bila situasi ini dibiarkan, maka kita sebenarnya sedang berproses menurunkan atau justru menghilangkan warisan perjuangan dari generasi terdahulu,” katanya.

Meski bukan sejarawan, kata Engelina, tetapi kalau disimak sangat jelas pengaruh Perang Pattimura akan munculnya perlawanan di tempat lain. Misalnya, pasukan yang dihadapi dalam Perang Pattimura, sebenarnya mereka juga yang menaklukkan Diponegoro. Selain Pattimura, kata Engelina, Kapiten Tiahahu yang merupakan ayah Martha Christina Tiahahu juga layak ditetapkan menjadi pahlawan. Sebab, Martha Tiahahu terlibat sebagai pimpinan perang karena menggantikan ayahnya yang ditembak Belanda.

“Sekali lagi, kami mengharapkan pemerintah pusat untuk memperhatikan kembali perayaan Hari Pattimura. Dulu setingkat Presiden memberikan pidato resmi untuk merayakan Hari Pattimura, sekarang kok tidak pernah ada lagi. Kami rasa kok seperti dihilangkan begitu saja,” kata Engelina.(TS-01)

Post Views: 783
Tags: #Belanda#Kolonial#Pejuang Maluku#Saparua#Sejarah Kapitang Pattimura
ShareTweetShareShareSend
admin

admin

Related Posts

Uji Sampel Sementara, Ahli Unpatti Ungkap Ikan Mati Karena Terkontaminasi Cianida

Uji Sampel Sementara, Ahli Unpatti Ungkap Ikan Mati Karena Terkontaminasi Cianida

by admin
31/03/2023
0

TITASTORY.ID, -Menyusul adanya kematian ratusan ikan di Perairan Kota Namlea, Kabupaten Buru pasca...

Diduga Pekerjakan TKA Ilegal, Disnakertrans Malteng Sidak Perusahaan di Tehoru

Diduga Pekerjakan TKA Ilegal, Disnakertrans Malteng Sidak Perusahaan di Tehoru

by admin
30/03/2023
0

TITASTORY.ID, - Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Maluku Tengah melakukan...

Terbukti Ingkar Janji, Gugatan Wanprestasi Tan Kho Hang Hoat di PN Ambon “Dikabulkan”,  Soplanit : “Kami Tetap Upayakan Banding”

Di Mahkamah Agung, Obeth Nego Alfons Cs Kalah, Sedubun Wajib Tinggalkan Objek

by admin
30/03/2023
0

TITASTORY.ID, - Putusan perkara perdata tingkat Kasasi di Mahkamah Agung sesuai nomor perkara...

Diduga Bermuatan Bahan Kimia, Kontainer Jatuh ke Laut, DKP Kabupaten Buru Keluarkan Larangan Komsumsi Ikan

Diduga Bermuatan Bahan Kimia, Kontainer Jatuh ke Laut, DKP Kabupaten Buru Keluarkan Larangan Komsumsi Ikan

by admin
30/03/2023
0

TITASTORY.ID,- Sebuah Kontainer yang diduga bermuatan material bahan kimia lepas dan jatuh ke...

Terbukti Ingkar Janji, Gugatan Wanprestasi Tan Kho Hang Hoat di PN Ambon “Dikabulkan”,  Soplanit : “Kami Tetap Upayakan Banding”

Terbukti Ingkar Janji, Gugatan Wanprestasi Tan Kho Hang Hoat di PN Ambon “Dikabulkan”, Soplanit : “Kami Tetap Upayakan Banding”

by admin
27/03/2023
0

TITASTORY.ID, - Gugatan Wanprestasi terkait lahan Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, yang berada...

Takjil Buka Puasa Ramadhan “Higienis” Bertebaran di Kota Ambon

Takjil Buka Puasa Ramadhan “Higienis” Bertebaran di Kota Ambon

by admin
25/03/2023
0

TITASTORY.ID, -  Di kota Ambon, pihak Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Cabang...

Next Post
Tiga Daerah Penghasil Sampah Di Kota Ambon

Tiga Daerah Penghasil Sampah Di Kota Ambon

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Satu Unit Kendaraan Roda Dua Dibawa Kabur,  Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa

Satu Unit Kendaraan Roda Dua Dibawa Kabur, Pelaku Diduga Alami Gangguan Jiwa

6 bulan ago
Aksi Tolak Perusahaan Migas di Hutan Adat Berlanjut : Gerakan Save Bati Se-Jabodetabek Datangi KESDM

Aksi Tolak Perusahaan Migas di Hutan Adat Berlanjut : Gerakan Save Bati Se-Jabodetabek Datangi KESDM

7 bulan ago

Popular News

  • Diduga Pekerjakan TKA Ilegal, Disnakertrans Malteng Sidak Perusahaan di Tehoru

    Diduga Pekerjakan TKA Ilegal, Disnakertrans Malteng Sidak Perusahaan di Tehoru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lambat Eksekusi Putusan, Kardin La Ucu Cs Layangkan Permohonan Pelaksanaan Putusan ke PTUN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PPKM Kota Ambon Turun ke Level 2

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dua Penambang Emas Ilegal Gunung Botak Ditangkap, Polisi Sita Ribuan Karung Material Emas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diduga Miliki Narkoba, Nakes RSUD Haulussy Bersama Rekan Ditangkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
TitaStory

Copyright © 2019 TITASTORY.COM Network

Copyright © 2019 TITASTORY.COM Network

  • Tentang Kami
  • Dewan Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • HENA MALUKU
    • NUSA INA
    • BUPOLO
    • NUSA HUAPONO
    • NUHU EVAV
    • ARAFURA
    • DUAN LOLAT
    • BUMI KALWEDO
    • NAIRA
  • TITA MALUKU
    • HAM
    • KRIMINAL
    • SEJARAH
    • SENI & BUDAYA
    • SUMBER DAYA ALAM
    • PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
    • SPORTS
    • POLITIK
    • HUKUM
    • MEDIA SOSIAL
    • OPINI
    • PENELITIAN
    • WISATA
  • PASIFIK & INTERNATIONAL
    • MELANESIA
    • INDONESIA
    • UN
    • HOLLAND
    • PAPUA
    • FLOBAMORA
  • INDEPT & INVESTIGASI
  • FOTO
  • VIDEO

Copyright © 2019 TITASTORY.COM Network

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!