• Tentang Kami
  • Dewan Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
Kamis, Mei 19, 2022
NEWSLETTER
TitaStory
-18 °c
No Result
View All Result
  • HOME
  • HENA MALUKU
    • NUSA INA
    • BUPOLO
    • NUSA HUAPONO
    • NUHU EVAV
    • ARAFURA
    • DUAN LOLAT
    • BUMI KALWEDO
    • NAIRA
  • TITA MALUKU
    • HAM
    • KRIMINAL
    • SEJARAH
    • SENI & BUDAYA
    • SUMBER DAYA ALAM
    • PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
    • SPORTS
    • POLITIK
    • HUKUM
    • MEDIA SOSIAL
    • OPINI
    • PENELITIAN
    • WISATA
  • PASIFIK & INTERNATIONAL
    • MELANESIA
    • INDONESIA
    • UN
    • HOLLAND
    • PAPUA
    • FLOBAMORA
  • INDEPT & INVESTIGASI
  • FOTO
  • VIDEO
  • HOME
  • HENA MALUKU
    • NUSA INA
    • BUPOLO
    • NUSA HUAPONO
    • NUHU EVAV
    • ARAFURA
    • DUAN LOLAT
    • BUMI KALWEDO
    • NAIRA
  • TITA MALUKU
    • HAM
    • KRIMINAL
    • SEJARAH
    • SENI & BUDAYA
    • SUMBER DAYA ALAM
    • PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
    • SPORTS
    • POLITIK
    • HUKUM
    • MEDIA SOSIAL
    • OPINI
    • PENELITIAN
    • WISATA
  • PASIFIK & INTERNATIONAL
    • MELANESIA
    • INDONESIA
    • UN
    • HOLLAND
    • PAPUA
    • FLOBAMORA
  • INDEPT & INVESTIGASI
  • FOTO
  • VIDEO
No Result
View All Result
TitaStory
No Result
View All Result
Home HEADLINE

Dokter Hassan Tan: Aktivis Muslim, Menteri RMS dan Mediator

Oleh: Umar Santi

admin by admin
27/05/2021
in HEADLINE, PASIFIK & INTERNATIONAL, POLITIK, SEJARAH, TERKINI
0
Dokter Hassan Tan: Aktivis Muslim, Menteri RMS dan Mediator

Foto : Dokter Hassan Tan bersama Nyonya Soumokil memberikan keterangan kepada wartawan ketika menjadi mediator dalam peristiwa De Punt (1977).

Share on FacebookShare on Twitter

TITASTORY.ID,- Ketika mendengar nama Dokter Hassan Tan, tentu merupakan nama asing untuk sebagian orang. Namun, Dokter Hassan Tan pernah menjadi sorotan media internasional, ketika pada tahun 1977 bersama Nyonya Josina Soumokil—Isteri Almarhum Dr. Chris Soumokil menjadi mediator antara aktivis Republik Maluku Selatan dengan aparat di Belanda dalam peristiwa De Punt, pembajakan kereta.

Dokter Hassan Tan  merupakan figur yang dekat dengan kalangan aktivis Republik Maluku Selatan di Belanda selama berpraktek sebagai dokter, terutama di wilayah Assen dan Vaasen. Dokter Hassan Tan sangat peduli dengan pelayanan kesehatan bagi orang Maluku, rendah hati, jujur dan memiliki jiwa sosial yang sangat tinggi. Untuk itu, tidak heran kalau Dokter Tan sangat dihormati orang Maluku di Belanda, baik dari kalangan Kristen maupun Muslim.

BACAJUGA

Pembayaran Tahap Pertama Lahan Dinkes Maluku Diduga Salah Sasaran

Finalisasi Rancangan Akhir RKPD 2023 , Pemkot Ambon Gelar Musrenbang

Dokter Hassan Tan merupakan buah hati dari Saleh Tan dan Saadiah (dari keluarga besar Basalama di Ambon). Saleh Tan merupakan pedagang di Kota Ambon, yang memiliki Toko Kelontong dan grosir ikan.

Dokter Hassan Tan yang lahir di Ambon pada 20 Mei 1921 memiliki kakak laki-laki Aly Tan dan tiga saudara perempuan. Hassan Tan menghabiskan masa anak-anak di Kota Ambon dengan berbagai kegiatan seperti olahraga pencak silat dan menekuni ajaran Agama Islam di Waihaong-Silale. Namun, Hassan Tan memperoleh pendidikan Eropa  melalui sekolah Europese Lagere School yang terletak di dekat Jembatan Waitommu, Ambon. Hassan Tan sekolah bersama anak-anak Belanda, anak pegawai pribumi, anak raja dan beberapa anak dari keturunan Arab dan  China di Ambon.

Dengan pendidikan yang baik dan ketaatan dalam menjalankan ajaran agama, tidak heran kalau Hassan Tan dalam usia sekitar 19 tahun sudah dipercayakan menjadi Imam saat bersembayang di Mesjid.

Foto : Dokter Hassan Tan juga menjabat sebagai Menteri dalam kabinet RMS di pengasingan dari tahun 1966 sampai dengan tahun 1973

Setelah menempuh pendidikan di Ambon, pada tahun 1946, Hassan Tan muda berangkat ke Belanda untuk belajar kedokteran di Universitas  Leiden. Dia berhasil menyelesaikan pendidikan kedokteran dan menetap di Assen sebagai dokter umum. Dokter Hassan Tan merupakan mahasiswa program Malino.

Selama menjalani mahasiswa kedokteran di Universitas Leiden, Hassan Tan merupakan aktivis Islam. Selain itu, Hassan Tan dan kawan-kawan yang merupakan mahasiswa Malino sudah aktif dalam kegiatan politik. Kelompok mahasiswa ini membantu dr. J.P. Nikijuluw, Wakil  resmi RMS mendirikan Bureau Zuid-Molukken/Biro Maluku Selatan untuk mendukung RMS.

Pada tahun 1951, ketika ketika rombongan Koninklijke Nederlandsch-Indische Leger (KNIL) dan keluarga tiba di Belanda, mereka mengalami masalah. Kelompok mahasiswa Malino ini terpanggil dan merasa berkewajiban untuk menolong saudara-saudaranya. Dokter JJ. De Lima bekerja sebagai.dokter selama 12 tahun di Kamp Lunetten-Vught, Dokter Hasan Tan dan Dokter G.J. da Costa bekerja di Kamp Schattenberg.

Dokter Hassan Tan melayani sebagai dokter bagi orang Maluku di pengasingan, sejak tahun 1953, yakni di Kamp Schattenberg dan kemudian di lingkungan Maluku di Assen, Provinsi Drenthe 1967 sampai dengan tahun 1993.

Selain aktif dalam pelayanan kesehatan, Dokter Hassan Tan juga menjabat sebagai Menteri dalam kabinet RMS di pengasingan dari tahun 1966 sampai dengan tahun 1973. Dokter Hassan Tan juga sangat aktif dan fokus melakukan pengkaderan dan mendorong pemuda potensial untuk masuk dalam kabinet RMS di pengasingan. Selama menjadi anggota Kabinet, Dokter Hassan Tan juga aktif melakukan lobi di Jenewa.

Namun, dalam menjalankan pemerintahan ada perbedaan pendapat antara Dokter Hassan Tan dan Presiden RMS di pengasingan, Ir. A.J. Manusama. Hal itu menyebabkan Hassan Tan mundur dari kabinet dan tetap fokus menjalankan praktek dokter paru-paru di Belanda. Dokter Hassan Tan digantikan Frans Tutuhatunewa dalam kabinet.

Walaupun Dokter Hassan Tan sudah bukan anggota kabinet, tetapi Dokter Tan merupakan figur yang dihargai di lingkungan Maluku Selatan. Hal itu tidak lepas dari pelayanannya di Vaassen dan Assen. Dokter. Hassan Tan juga aktif di organisasi Ambonese Studenfonds di Belanda.

Ketokohan Dokter Hassan Tan dalam komunitas Maluku di Assen dan Vaassen itu terlihat dalam peristiwa di Wijster (1975), De Punt (1977) dan Assen (1978), dimana Dokter Hassan Tan bertindak sebagai mediator (juru runding) bersama dengan Johan Manusama, Pendeta Samuel Metiarij dan Josina Soumokil-Taniwel, janda Chris Soumokil dan tokoh Maluku lainnya.

Hassan Tan (Ambon, 20 Mei 1921) adalah mantan dokter umum Belanda dalam komunitas Maluku di Assen dan Vaassen. Selama kampanye Maluku di Wijster (1975), De Punt (1977) dan Assen (1978), ia bertindak sebagai mediator, dengan Johan Manusama, Pendeta Samuël Metiarij dan Josina Soumokil-Taniwel, janda Chris Soumokil, dan lainnya.

Dalam peristiwa di De Punt pada tahun 1977, misalnya, The New York Times melaporkan, setelah beberapa hari melakukan negosiasi disepakati Nyonya Soumokil dan Dokter Hassan Tan sebagai juru runding (mediator). Keduanya sangat dihargai di antara 40.000 orang Maluku Selatan di Belanda. Nyonya Soumokil adalah janda dari Dr. Soumokil, seorang pemimpin nasionalis Maluku Selatan. Dr. Tan adalah seorang dokter yang sebelumnya berpraktik di Assen.

Begitu juga pada akhir tahun 1975, Nyonya Soumokil dipanggil pemerintah Belanda untuk membantu menyelesaikan situasi penyanderaan selama pembajakan kereta api di Beilen. Bersama menteri pendidikan di kabinet pengasingan Republik Maluku Selatan (RMS), mereka berhasil mengatasi masalah pembajakan kereta api.

Penulis sendiri mengenai figur Dokter Hassan Tan sejak remaja. Dokter Tan merupakan figur yang sederhana dan tidak kenal lelah memberikan pelayanan kesehatan orang Maluku di kamp. Dengan karakter yang rendah hati dan selalu mengulurkan tangan membantu orang Maluku.

Tapi, penulis mengenal secara pribadi dokter Tan pada tahun 1972, ketika Ibunda Dokter Tan, Nyonya Saadiah meninggal dunia. Dokter Tan tinggal di wilayah Assen, sedangkan keluarga penulis tinggal di Waalwijk (wilayah dimana mayoritas orang Maluku Muslim tinggal). Karena tidak ada pemakaman muslim di Assen, maka Dokter Tan mempercayakan Ibunda Penulis, Hj Masaat Santi untuk memandikan jenazah Nyonya Saadiah sebelum dimakamkan di pekuburan Islam di Waalwijk.

Pada periode tahun 1980-an, Dokter Hassan Tan dipercayai pemerintah Belanda untuk mengisi siaran radio rohani Islam di Belanda. Dokter Hassan Tan umroh pada tahun 1970 dan naik haji pada tahun 1990. Hasan Tan menikah dengan  perempuan Belanda, Flora Johanna Van der Nol. Dari perkawinan itu, memiliki dua orang putra, Iskandar Tan dan Fuad Tan. (tabaos.id)

Penulis, Umar Santi, Warga Maluku Muslim, tinggal di Belanda.

 

Keterangan Foto:

  1. Dokter Hassan Tan bersama Nyonya Soumokil memberikan keterangan kepada wartawan ketika menjadi mediator dalam peristiwa De Punt (1977).
  2. Dokter Hassan Tan
  3. Penulis, Umar Santi, Warga Maluku Muslim, tinggal di Belanda.
Post Views: 1.078
Tags: #Aktivis Islam#Belanda#Dokter Hassan Tan#Josina Soumokil#KNIL#Mentri RMS#Republik Maluku Selatan#Sejarah Maluku#Universitas Leiden
ShareTweetShareShareSend
admin

admin

Related Posts

Gugatan Tan Kho Hang Hoat Kembali Digelar

Pembayaran Tahap Pertama Lahan Dinkes Maluku Diduga Salah Sasaran

by admin
19/05/2022
0

TITASTORY.ID, - Pembayaran lahan atau tanah seluas 19.000 meter persegi yang terletak di...

Finalisasi Rancangan Akhir RKPD 2023 , Pemkot Ambon Gelar Musrenbang

Finalisasi Rancangan Akhir RKPD 2023 , Pemkot Ambon Gelar Musrenbang

by admin
18/05/2022
0

TITASTORY.ID, - Pelaksanaan Musrenbang Rancangan RKPD  Kota Ambon tahun 2023 merupakan tahapan  yang...

Tiga Belas Jam di Balai Kota Ambon, KPK Sita 5 Koper Berisikan Dokumen

Tiga Belas Jam di Balai Kota Ambon, KPK Sita 5 Koper Berisikan Dokumen

by admin
17/05/2022
0

TITASTORY.ID,- Sebanyak 5 unit koper berisikan dokumen berkaitan  dengan kasus gratifikasi yang menjerat...

Sisir Dugaan Tipikor, KPK “Segel” Sejumlah Ruangan di Lingkup Pemkot Ambon

Sisir Dugaan Tipikor, KPK “Segel” Sejumlah Ruangan di Lingkup Pemkot Ambon

by admin
17/05/2022
0

TITASTORY.ID,- Pasca penetapan Walikota Ambon, Richard Louhenapessy sebagai tersangka, dan ditahan, Jumat (13/05/2022) ...

Ekonomi  Warga Pengungsi Kariu Terpuruk , Leatomu : Kami Tidak Merasakan Kehadiran Negara

Ekonomi Warga Pengungsi Kariu Terpuruk , Leatomu : Kami Tidak Merasakan Kehadiran Negara

by admin
15/05/2022
0

TITASTORY, -  Setelah berada di Negeri Aboru, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah,...

Kepikiran Mama di Kampung, Jhon Saiya Penumpang KM Dorolonda Nekat Terjun Ke Laut

Kepikiran Mama di Kampung, Jhon Saiya Penumpang KM Dorolonda Nekat Terjun Ke Laut

by admin
15/05/2022
0

TITASTORY.ID - Penumpang dan Seisi Kapal KM Dorolonda Dibuat Heboh, setelah seorang penumpang...

Next Post
Arahan Panglima dan Kapolri : Prajurit Harus Rebut Hati Rakyat Papua Untuk Cinta NKRI

Arahan Panglima dan Kapolri : Prajurit Harus Rebut Hati Rakyat Papua Untuk Cinta NKRI

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Potensi Hujan Lebat, BMKG :Maluku Warning dan Waspada Banjir /Bandang 24-25 Mei 2021

Potensi Hujan Lebat, BMKG :Maluku Warning dan Waspada Banjir /Bandang 24-25 Mei 2021

12 bulan ago
Sidang PS : Hakim dan Paniter PN Ambon Gelar Sidang Peninjauan Setempat (Komisi) Pada Objek Sengketa yang berada di Keluarahan Batu Gajah, Sirimau Ambon

Eksepsi Tergugat Pokok Atau Penggugat Rekonvensi Di Tolak, Gugatan Rycko Wenner Alfons Di Kabulkan Seluruhnya

7 bulan ago

Popular News

  • Ekonomi  Warga Pengungsi Kariu Terpuruk , Leatomu : Kami Tidak Merasakan Kehadiran Negara

    Ekonomi Warga Pengungsi Kariu Terpuruk , Leatomu : Kami Tidak Merasakan Kehadiran Negara

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tiga Belas Jam di Balai Kota Ambon, KPK Sita 5 Koper Berisikan Dokumen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Finalisasi Rancangan Akhir RKPD 2023 , Pemkot Ambon Gelar Musrenbang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pembayaran Tahap Pertama Lahan Dinkes Maluku Diduga Salah Sasaran

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepikiran Mama di Kampung, Jhon Saiya Penumpang KM Dorolonda Nekat Terjun Ke Laut

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
TitaStory

Copyright © 2019 TITASTORY.COM Network

Copyright © 2019 TITASTORY.COM Network

  • Tentang Kami
  • Dewan Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • HENA MALUKU
    • NUSA INA
    • BUPOLO
    • NUSA HUAPONO
    • NUHU EVAV
    • ARAFURA
    • DUAN LOLAT
    • BUMI KALWEDO
    • NAIRA
  • TITA MALUKU
    • HAM
    • KRIMINAL
    • SEJARAH
    • SENI & BUDAYA
    • SUMBER DAYA ALAM
    • PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
    • SPORTS
    • POLITIK
    • HUKUM
    • MEDIA SOSIAL
    • OPINI
    • PENELITIAN
    • WISATA
  • PASIFIK & INTERNATIONAL
    • MELANESIA
    • INDONESIA
    • UN
    • HOLLAND
    • PAPUA
    • FLOBAMORA
  • INDEPT & INVESTIGASI
  • FOTO
  • VIDEO

Copyright © 2019 TITASTORY.COM Network

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!