• Tentang Kami
  • Dewan Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
Senin, September 25, 2023
NEWSLETTER
TitaStory
-18 °c
No Result
View All Result
  • HOME
  • HENA MALUKU
    • NUSA INA
    • BUPOLO
    • NUSA HUAPONO
    • NUHU EVAV
    • ARAFURA
    • DUAN LOLAT
    • BUMI KALWEDO
    • NAIRA
  • TITA MALUKU
    • HAM
    • KRIMINAL
    • SEJARAH
    • SENI & BUDAYA
    • SUMBER DAYA ALAM
    • PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
    • SPORTS
    • POLITIK
    • HUKUM
    • MEDIA SOSIAL
    • OPINI
    • PENELITIAN
    • WISATA
  • PASIFIK & INTERNATIONAL
    • MELANESIA
    • INDONESIA
    • UN
    • HOLLAND
    • PAPUA
    • FLOBAMORA
  • INDEPT & INVESTIGASI
  • FOTO
  • VIDEO
  • HOME
  • HENA MALUKU
    • NUSA INA
    • BUPOLO
    • NUSA HUAPONO
    • NUHU EVAV
    • ARAFURA
    • DUAN LOLAT
    • BUMI KALWEDO
    • NAIRA
  • TITA MALUKU
    • HAM
    • KRIMINAL
    • SEJARAH
    • SENI & BUDAYA
    • SUMBER DAYA ALAM
    • PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
    • SPORTS
    • POLITIK
    • HUKUM
    • MEDIA SOSIAL
    • OPINI
    • PENELITIAN
    • WISATA
  • PASIFIK & INTERNATIONAL
    • MELANESIA
    • INDONESIA
    • UN
    • HOLLAND
    • PAPUA
    • FLOBAMORA
  • INDEPT & INVESTIGASI
  • FOTO
  • VIDEO
No Result
View All Result
TitaStory
No Result
View All Result
Home BUPOLO

Bersama Bayi, Seorang Ibu di Buru Selatan Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai Deras Dengan Seutas Tali

Warga : 75 Tahun RI, Tuan Presiden Kami Belum Merdeka

admin by admin
16/08/2020
in BUPOLO, HEADLINE, TERKINI
0
Bersama Bayi, Seorang Ibu di Buru Selatan Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai Deras Dengan Seutas Tali

Bersama bayiNya, Nori Hukunala penduduk desa asal Desa Liang, Kecamatan Leksula, Kabupaten Buru Selatan, Maluku bertaruh nyawa menyebrangi sungai Nalbesi yang deras dengan seutas tali agar bisa sampai ke DesaNya. Foto : Istimewa

Share on FacebookShare on Twitter

titastory.id, -Air sungai Nalbesi semakin deras seiring, hujan mengguyur Desa Neath dan Liang, Kabupaten Buru Selatan, Maluku pada kamis pagi, tetapi penduduk desa masih berbondong-bondong ke tepi sungai.

Sungai ini, merupakan  satu-satunya akses bagi penduduk di dua desa, yaitu Neath dan Liang, untuk mencapai pusat Kecamatan, Leksula. Mereka juga kian sementara mempertaruhkan nyawa mereka untuk menyeberangi sungai ini.

Diantara penduduk yang menyebrangi sungai pagi itu, adalah Nori Hukunala yang  baru saja pulang pusat kecamatan, Leksula. Dia bersama anaknya yang masih bayi. Bayi berusia 8 bulan. Nori baru  membeli perlengkapan bulanan kebutuhan di Leksula.

Leksula berjarak sekitar 3 hingga 4 kilometer dari Sungai Nalbesi. Di musim hujan, penduduk terpaksa melakukan perjalanan dengan berjalan kaki, seperti halnya Nori dengan bayinya hari itu. Tanpa kendaraan.

BACAJUGA

Aponno Polisikan Alfons Dengan Pasal Penipuan, Alfons : “Saya Lapor Balik Terkait Pembuatan, Penggunaan Surat Palsu dan Penggelapan Uang Partai

Gempa Bumi Magnitude 6,6 Guncang Laut Banda,BMKG : Tidak Berpotensi Tsunami  

Dengan cuaca buruk dan air yang deras, Nori berkelana menyeberangi sungai sambil membawa anaknya dengan sarung untuk kembali ke rumahnya di Desa Liang.

Tak hanya Nori, sejumlah pemuda juga sejak pagi berada di lokasi itu. Mereka merupakan warga dari dua setempat. Neath dan Liang. Mereka juga ingin melakukan aktifitas yang sama.

Di lokasi itu juga ada tiga orang dengan sukarela membantu Nori dan penduduk lainnya menyeberangi sungai. Ketiganya adalah Fendy Nurlatu, Hening Tasane, dan Henok Hukunala. Mereka merenggangkan helai tali nilon di seberang sungai dan mengikatnya dengan batang pohon di kedua sisi sungai.

Mereka membungkus helai  tali nilon di sekitar peregangan, menyimpulkannya dan mengikatnya ke dahan kayu yang berfungsi sebagai tempat duduk untuk nantinya diayunkan melewati sungai.

“ini adalah pekerjaan kami. Terkadang kami harus tiba di rumah kami malam hari. Ini karena membantu warga menyebrangi sungai,” ujar seorang relawan, Fendy Nurlatu.

Setiap hari, Fendy dua rekannya menyaksikan bagaimana penduduk melawan rasa takut dan cemas mereka, sementara juga tetap waspada untuk menyeberangi sungai dengan selamat.

′′ Saya melihat bahwa Nori khawatir. Dia takut karena dia sedang menggendong bayinya. Tapi apa lagi yang bisa dia lakukan? Dia harus menyeberangi sungai,” Kata Fendy.

Untuk menyeberangi sungai, Nori duduk di dahan kayu dengan satu tangan memegang anaknya dan satu tangan memegang tali gantung. Tali itu ditarik dari sisi lain sungai perlahan-lahan hingga ia mencapai tepi sungai.

Nori mengatakan kepada Fendy betapa gugupnya dia menyeberangi sungai dengan seorang anak di tangan, terutama ketika mereka menjeda di tengah sungai.

′′beta berdoa dan berdoa, Tuhan ee kapan beta bisa menyeberangi kali ini ?” kata Fendy, menyampaikan apa yang dikatakan Nori kepadanya.

Setelah menyeberangi sungai, Nori melanjutkan perjalanan ke desanya, yang berjarak sekitar 4 km dari Sungai Nalbesi, kata Fendy. Selain Nori, beberapa wanita juga menyeberangi sungai dengan cara yang sama hari itu.

Seorang mahasiswa dari Liang, Melky Solisa, mengatakan penduduk setempat telah menyeberangi sungai selama beberapa dekade kapan pun mereka ingin berbelanja untuk kebutuhan dasar atau menjual produk perkebunan mereka di pasar di pusat kecamatan.

Melky, yang sedang belajar di Universitas Pattimura di Ambon, Maluku, mengingat kejadian yang menimpa penduduk menyeberangi sungai tahun lalu.

′′ Seorang penduduk dilarikan ke rumah sakit tahun lalu karena ia terjatuh dan terbawa arus sungai. Korban terluka tapi hidup,” ujar Melky.

Kata pemuda yang menimba ilmu di Universitas Pattimura ini, warga sempat mengalami kecelakaan akibat menyebrangi sungai Nalbesi.

′′ Seorang penduduk dilarikan ke rumah sakit tahun lalu karena ia terjatuh dan terbawa arus sungai. Korban terluka tapi hidup,” ujar Melky.

Penduduk desa, termasuk Fendy dan Melky, menyayangkan bahwa tidak ada rencana sebenarnya dari pemerintah pusat atau daerah untuk membangun jembatan di atas sungai.

Fendy mengatakan bahwa Bupati dan anggota legislatif setempat telah berjanji untuk membangun jembatan darurat selama kampanye pra-pemilihan mereka tetapi tidak pernah menyadari program tersebut.

Dia kesal karena selalu dijanjikan oleh bupati setempat untuk membangun jembatan sementara.

Janji itu, menurut Fendi selalu datang bila mereka berkampanye Pemilihan Bupati maupun Pemilihan  anggota Legislatif. Setelah itu tak kunjung kembali lagi, jika telah terpilih.

“ 5 Tahun lalu sempat dijanjikan jembatan darurat. Bupati sekarang Tagop Solisa menjajinkannya. Tapi sampi sekarang kondisinya masih seperti begini,” ujar Fendi.

Tak hanya Bupati, warga juga mengharapkan ada campur tangan Negara untuk bisa membangun jembatan yang pemanen. “Tuan Presiden tolong lihat penderitaan kami. Padahal sebentar lagi mau 75 tahun usia Indonesia. Kami belum merdeka, lihatlah kondisi kami,” kata Melky menutup harapannya untuk Presiden Joko Widodo .

 

Reporter : Belseran

Editor     : Redaksi

Post Views: 1.924
Tags: #Bupati Buru Selatan#Janji Politik#Jembatan Tali#Kemerdekaan RI ke 75#Menggendong Jembatan#Pertarukan Nyawa#Sungai Deras#Tali nilon
ShareTweetShareShareSend
admin

admin

Related Posts

Usut Dugaan TPPU, Pemberi Suap ke Mantan Walikota Ambon Belum Tersentuh Hukum

Aponno Polisikan Alfons Dengan Pasal Penipuan, Alfons : “Saya Lapor Balik Terkait Pembuatan, Penggunaan Surat Palsu dan Penggelapan Uang Partai

by admin
24/09/2023
0

titaStory.id, ambon- Ivonne Aponno diduga telah melayangkan laporan ke Polda Maluku terkait dugaan...

Gempa Bumi Magnitude 6,6 Guncang Laut Banda,BMKG : Tidak Berpotensi Tsunami  

Gempa Bumi Magnitude 6,6 Guncang Laut Banda,BMKG : Tidak Berpotensi Tsunami  

by admin
22/09/2023
0

titaStory.id, jakarta - Peristiwa  Parameter Gempa Bumi,Jumat (22 /9/ 2023) sekira  pukul 21.59.16...

Pemkot Depok Belajar Kerukunan Antar Umat Beragama di Kota Ambon

Pemkot Depok Belajar Kerukunan Antar Umat Beragama di Kota Ambon

by admin
21/09/2023
0

titaStory.id,ambon - Dari Jawa Barat, ke Maluku hanya untuk belajar tentang cara menjaga...

Kapur Untuk Keperluan Pertanian Diduga Ditahan Polres Buru

Kapur Untuk Keperluan Pertanian Diduga Ditahan Polres Buru

by admin
15/09/2023
0

titaStory.id,ambon- Polres Buru diduga sedang menahan kiriman kapur untuk kepentingan pengembangan pertanian di...

Target PAD Rp 21 Miliar, DLH Kota Ambon Baru Capai Rp 900 Juta

Target PAD Rp 21 Miliar, DLH Kota Ambon Baru Capai Rp 900 Juta

by admin
15/09/2023
0

titaStory.id, ambon - Dipercayakan untuk menakhodai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Lingkup Pemerintah...

Dukung Keselamatan Lalu Lintas di Ambon, Erick Thohir: Generasi Muda Pilar Pembangunan Bangsa

Dukung Keselamatan Lalu Lintas di Ambon, Erick Thohir: Generasi Muda Pilar Pembangunan Bangsa

by admin
15/09/2023
0

titaStory.id,ambon - Menteri BUMN, Erick Thohir memberikan dukungan atas pelaksanaan Gathering Campus dan...

Next Post
Kapolda Maluku Diminta Tindak Tegas Oknum Anggota Polsek Kisar Penganiaya Guru Honorer

Kapolda Maluku Diminta Tindak Tegas Oknum Anggota Polsek Kisar Penganiaya Guru Honorer

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Kapolri Tinjau Belajar Tatap Muka dan Vaksinasi Anak di Ambon

Kapolri Tinjau Belajar Tatap Muka dan Vaksinasi Anak di Ambon

2 tahun ago
Jelang HUT Kemerdekaan RI, Mahasiswa Papua di Ambon Gelar Aksi Peringati 61 Tahun New York Agreement

Jelang HUT Kemerdekaan RI, Mahasiswa Papua di Ambon Gelar Aksi Peringati 61 Tahun New York Agreement

1 bulan ago

Popular News

  • Usut Dugaan TPPU, Pemberi Suap ke Mantan Walikota Ambon Belum Tersentuh Hukum

    Aponno Polisikan Alfons Dengan Pasal Penipuan, Alfons : “Saya Lapor Balik Terkait Pembuatan, Penggunaan Surat Palsu dan Penggelapan Uang Partai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • ORANG-ORANG JAKARTA DI BALIK TRAGEDI MALUKU

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Apakah Republik Maluku Selatan (RMS) Sebagai Negara Yang Sah Atau Sebagai Gerakan Separatis Terhadap NKRI? (Kajian Hukum Internasional)

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Timba Laor, Tradisi Musiman Berburu Cacing Laut Oleh Masyarakat Pesisir Pulau Ambon

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Mengenang Christian Soumokil, Presiden Republik Maluku Selatan (RMS) 12 April 1966

    47 shares
    Share 47 Tweet 0
TitaStory

Copyright © 2019 TITASTORY.COM Network

Copyright © 2019 TITASTORY.COM Network

  • Tentang Kami
  • Dewan Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • HENA MALUKU
    • NUSA INA
    • BUPOLO
    • NUSA HUAPONO
    • NUHU EVAV
    • ARAFURA
    • DUAN LOLAT
    • BUMI KALWEDO
    • NAIRA
  • TITA MALUKU
    • HAM
    • KRIMINAL
    • SEJARAH
    • SENI & BUDAYA
    • SUMBER DAYA ALAM
    • PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
    • SPORTS
    • POLITIK
    • HUKUM
    • MEDIA SOSIAL
    • OPINI
    • PENELITIAN
    • WISATA
  • PASIFIK & INTERNATIONAL
    • MELANESIA
    • INDONESIA
    • UN
    • HOLLAND
    • PAPUA
    • FLOBAMORA
  • INDEPT & INVESTIGASI
  • FOTO
  • VIDEO

Copyright © 2019 TITASTORY.COM Network

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!