• Tentang Kami
  • Dewan Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
Selasa, Maret 2, 2021
NEWSLETTER
TitaStory
-18 °c
No Result
View All Result
  • HOME
  • HENA MALUKU
    • NUSA INA
    • BUPOLO
    • NUSA HUAPONO
    • NUHU EVAV
    • ARAFURA
    • DUAN LOLAT
    • BUMI KALWEDO
    • NAIRA
  • TITA MALUKU
    • HAM
    • KRIMINAL
    • SEJARAH
    • SENI & BUDAYA
    • SUMBER DAYA ALAM
    • PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
    • SPORTS
    • POLITIK
    • HUKUM
    • MEDIA SOSIAL
    • OPINI
    • PENELITIAN
    • WISATA
  • PASIFIK & INTERNATIONAL
    • MELANESIA
    • INDONESIA
    • UN
    • HOLLAND
    • PAPUA
    • FLOBAMORA
  • INDEPT & INVESTIGASI
  • FOTO
  • VIDEO
  • HOME
  • HENA MALUKU
    • NUSA INA
    • BUPOLO
    • NUSA HUAPONO
    • NUHU EVAV
    • ARAFURA
    • DUAN LOLAT
    • BUMI KALWEDO
    • NAIRA
  • TITA MALUKU
    • HAM
    • KRIMINAL
    • SEJARAH
    • SENI & BUDAYA
    • SUMBER DAYA ALAM
    • PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
    • SPORTS
    • POLITIK
    • HUKUM
    • MEDIA SOSIAL
    • OPINI
    • PENELITIAN
    • WISATA
  • PASIFIK & INTERNATIONAL
    • MELANESIA
    • INDONESIA
    • UN
    • HOLLAND
    • PAPUA
    • FLOBAMORA
  • INDEPT & INVESTIGASI
  • FOTO
  • VIDEO
No Result
View All Result
TitaStory
No Result
View All Result
Home HEADLINE

Sagu Maluku dan Kedaulatan Pangan Lokal (2)

Oleh: Dipl.-Oek. Engelina Pattiasina

admin by admin
04/05/2020
in HEADLINE, OPINI, SUMBER DAYA ALAM
0
Sagu Maluku dan Kedaulatan Pangan Lokal (2)

Penulis : Dipl.-Oek. Engelina Pattiasina, Direktur Archipelago Solidarity Foundation.

Share on FacebookShare on Twitter

titastory.id,- Pada Oktober 2009, sekitar 300 pakar berkumpul di Roma untuk membahas strategi cara memberi makan dunia pada tahun 2050. Forum ini digelar untuk memberikan dasar dalam penyelenggaraan KTT Dunia tentang Keamanan Pangan pada November 2009 di Roma.

Food and Agriculture Organization (FAO), organisasi pangan di bawah PBB, memperkirakan pada 2050 dibutuhkan peningkatan produksi pangan sebesar 70 persen.

BACAJUGA

Jangan Jadikan Maluku Miskin Permanen

BAHAYA !!!! Limbah Perkebunan Sawit PT.Nusa Ina Cemari Laut

Berdasarkan proyeksi PBB, populasi dunia akan meningkat dari 6,8 miliar hari ini menjadi 9,1 miliar pada tahun 2050 – sepertiga lebih banyak mulut untuk diberi makan daripada yang ada saat ini. Hampir semua pertumbuhan populasi akan terjadi di negara-negara berkembang. Sekitar 70 persen populasi dunia akan hidup di kota atau daerah perkotaan pada tahun 2050, naik dari 49 persen saat ini.

Permintaan makanan diperkirakan akan terus tumbuh sebagai akibat dari pertumbuhan populasi dan peningkatan pendapatan. Begitu juga permintaan pakan ternak diproyeksikan mencapai sekitar 3 miliar ton pada tahun 2050.

Terlepas dari kenyataan bahwa 90 persen pertumbuhan dalam produksi tanaman diproyeksikan berasal dari hasil yang lebih tinggi dan intensitas tanam yang meningkat, tanah yang subur harus diperluas sekitar 120 juta hektar di negara-negara berkembang. Lahan subur yang digunakan di negara-negara maju diperkirakan akan berkurang sekitar 50 juta hektar.

Dari laporan FAO itu, persoalan pertanian ini akan dihadapkan dengan kebutuhan irigasi (air), lahan pertanian yang diperkirakan membutuhkan 120 juta lahan baru. Di saat bersamaan lahan di negara maju diperkirakan berkurang 50 juta hektar.

Belum lama ini, FAO mengeluarkan laporan mengenai ancaman krisis pangan akibat Covid-19 yang melanda dunia. Dalam laporan pada penutupan tahun 2019, 135 juta orang di 55 negara dan wilayah mengalami kerawanan pangan serius.

Selain itu, di 55 negara krisis pangan itu, ada jutaan anak yang menderi kekurangan makanan atau malnutrisi pada tahun 2019. Selain itu, FAO mengingatkan ada 183 juta orang yang terancam dalam krisis pangan atau bahkan lebih buruk.

Lebih dari setengah (73 juta) dari 135 juta orang itu tinggal di Afrika; 43 juta tinggal di Timur Tengah dan Asia; 18,5 juta tinggal di Amerika Latin dan Karibia. Penyebab utama yang mempengaruhi situasi pangan ini dipicu konflik, (77 juta orang rawan pangan akut), cuaca ekstrem (34 juta orang), dan turbulensi ekonomi (24 juta).

Nasib sagu sebagai makanan pokok orang Maluku, Papua dan sejumlah daerah di Indonesia, terutama wilayah Melanesia, juga kehilangan pamor sebagai makanan pokok. Namun, disisi lain, dunia internasional sangat serius meneliti sagu sebagai makanan pokok yang bisa menjadi alternatif untuk menjawab persoalan pangan seperti yang dikhawatirkan badan internasional.

Seorang Pria di Negeri Sabuai, Seram Bagian Timur sementara mengerjakan tradisi ” Pukol Sagu” sebagai Makanan Khas Maluku.
Foto : Belseran

Bahkan, sejumlah ilmuwan dari mancanegara secara rutin melakukan pertemuan untuk membicarakan persoalan sagu secara internasional. Orang Maluku, orang Papua sejak lama telah memiliki keahlian dalam mengolah sagu sebagai makanan secara turun-temurun. Hanya membutuhkan sentuhan teknologi untuk mengolah sagu sehingga semakin baik.

Keahlian orang Maluku dalam persoalan sagu, bukan sebatas mengolah bahan makanan, tetapi juga kearifan lokal untuk menjaga kelestarian sagu. Ilmuwan dan pemangku kepentingan perlu melirik untuk belajar dari masyarakat adat/lokal, karena kearifan warisan nenek moyang jauh lebih bijak dalam memperlakukan alam sebagai sumber pangan. Hal itu masih dapat ditemukan dalam pelaksanaan sasi dan keberadaan kewang di Maluku dan ada banyak kearifan lokal yang tetap relevan untuk saat ini dan masa depan.

Kalau dikaitkan dengan poyeksi FAO tahun 2050, dimana ada kebutuhan pangan yang sangat tinggi, karena pendapatan yang makin tinggi dan penambahan penduduk, tentu sangat menarik untuk kembali kepada kekuatan lokal Maluku.

Sudah terlalu jauh pangan lokal ditinggalkan, tidak mudah untuk mengembalikan pola makan ketika orang Maluku masih mengandalkan sagu. Namun, kesadaran akan kebutuhan pangan bagi generasi mendatang, tentu sangat relevan bagi generasi saat ini untuk memastikan ketersediaan pangan.

Dalam proyeksi pangan FAO itu sebenarnya negara berkembang perlu khawatir, karena wilayah merupakan harapan bagi lahan pertanian, sementara lahan di negara maju justru semakin menyusut. Artinya, negara berkembang diharapkan menjadi pemasokan pangan bagi negara maju.

Persoalan pangan akan menjadi titik krusial di masa mendatang. Kembali mengembangkan sagu dan umbi-umbian akan menjadi jalan keluar bagi pemenuhan pangan di masa datang.

Bila Maluku mengandalkan beras semata, maka hampir pasti tidak akan pernah mencapai kedaulatan pangan. Maluku tidak akan pernah memenuhi sendiri kebutuhan pangannya.

Kedaulatan pangan lokal, seperti sagu, umbi-umbian, pisang dan sebagainya harus menjadi prioritas dalam pengembangan pangan lokal. Tidak ada kata terlambat untuk mengembalikan sagu dan umbi-umbian. Semoga!

 

Penulis, Engelina Pattiasina, Direktur Archipelago Solidarity Foundation.

 

Post Views: 220
Tags: #Maluku#Masyarakat Adat#Pangan Lokal#PBB#Sagu
Share29TweetShareShareSend
admin

admin

Related Posts

Jangan Jadikan Maluku Miskin Permanen

Jangan Jadikan Maluku Miskin Permanen

by admin
25/02/2021
0

TITASTORY.ID, Sebagai daerah penghasil minyak yang sudah cukup tua di tanah air, lapangan...

BAHAYA !!!! Limbah Perkebunan Sawit PT.Nusa Ina Cemari Laut

BAHAYA !!!! Limbah Perkebunan Sawit PT.Nusa Ina Cemari Laut

by admin
20/02/2021
0

TITASTORY.ID,- Warga dusun Siliha, Kecamatan Seram Utara Kobi, Kabupaten Maluku Tengah memprotes  adanya...

Jazad Pria di Sungai

Jazad Pria di Sungai

by admin
09/02/2021
0

TITASTORY.ID,- Sesosok jazad pria ditemukan warga tak bernyawa di tengah salah satu sungai...

Detik-detik Speedboat Tenggelam di Perairan Moa, Maluku Barat Daya

Detik-detik Speedboat Tenggelam di Perairan Moa, Maluku Barat Daya

by admin
08/02/2021
0

TITASTORY,MBD - Akibat cuaca buruk di perairan laut pulau Moa, Kabupaten Maluku Barat...

Menanti Keseriusan DPRD dan Kejaksaan Tinggi Maluku Selesaikan Kasus Sabuai

Menanti Keseriusan DPRD dan Kejaksaan Tinggi Maluku Selesaikan Kasus Sabuai

by admin
01/02/2021
0

TITASTORY.ID,- Kabar buruk datang dari Desa Sabuai, Kecamatan Siwalalat, Kabupaten Seram Bagian Timur,...

Wartawan Amerika Serikat Raih Penghargaan Jurnalisme

Wartawan Amerika Serikat Raih Penghargaan Jurnalisme

by admin
31/01/2021
0

JAKARTA,TITASTORY.ID,- Philip Jacobson, seorang wartawan asal Chicago, Amerika Serikat, yang sudah satu dekade...

Next Post
Gara-gara Rebutan Tanah, 4 Warga Dibantai Kerabat di Hutan

Gara-gara Rebutan Tanah, 4 Warga Dibantai Kerabat di Hutan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Komunitas Avanza Xenia Indonesia Club Ambon Berbagi Kasih Ditengah Pandemi

Komunitas Avanza Xenia Indonesia Club Ambon Berbagi Kasih Ditengah Pandemi

4 bulan ago
Peras Sejumlah Kepala Desa, 2 Jurnalis dan Warga ditahan di Mapolres MBD

Peras Sejumlah Kepala Desa, 2 Jurnalis dan Warga ditahan di Mapolres MBD

1 tahun ago

Popular News

  • 2 Kelompok Pemuda di Air Salobar  Bentrok

    2 Kelompok Pemuda di Air Salobar Bentrok

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terobos Markas Polda Maluku, 3 Pimpinan FKM Bentangkan Bendera RMS

    17 shares
    Share 17 Tweet 0
  • Jangan Jadikan Maluku Miskin Permanen

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diberitakan Rumah Pribadi Dibangun 5,5 Miliar Dari Dana APBD, Gubernur Maluku Semprot Makian ke Media

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dua Warga Belanda Keturunan Maluku Taklukan Puncak Binaiya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
TitaStory

Copyright © 2019 TITASTORY.COM Network

Copyright © 2019 TITASTORY.COM Network

  • Tentang Kami
  • Dewan Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • HENA MALUKU
    • NUSA INA
    • BUPOLO
    • NUSA HUAPONO
    • NUHU EVAV
    • ARAFURA
    • DUAN LOLAT
    • BUMI KALWEDO
    • NAIRA
  • TITA MALUKU
    • HAM
    • KRIMINAL
    • SEJARAH
    • SENI & BUDAYA
    • SUMBER DAYA ALAM
    • PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
    • SPORTS
    • POLITIK
    • HUKUM
    • MEDIA SOSIAL
    • OPINI
    • PENELITIAN
    • WISATA
  • PASIFIK & INTERNATIONAL
    • MELANESIA
    • INDONESIA
    • UN
    • HOLLAND
    • PAPUA
    • FLOBAMORA
  • INDEPT & INVESTIGASI
  • FOTO
  • VIDEO

Copyright © 2019 TITASTORY.COM Network

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In