titastory, Yahukimo — Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) Kodap XVI Yahukimo mengklaim telah mengeksekusi mati 11 anggota TNI yang disebut menyamar sebagai pendulang emas. Aksi ini diklaim sebagai bagian dari operasi militer yang berlangsung selama tiga hari, sejak 6 hingga 8 April 2025.
Informasi tersebut disampaikan secara terbuka di sosial media dalam Siaran Pers Kedua Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB pada Selasa malam, 8 April 2025, yang diterima Tempo dari juru bicara TPNPB, Sebby Sambom.
Menurut laporan yang disampaikan Panglima Kodap XVI Yahukimo, Brigadir Jenderal Elkius Kobak, eksekusi dilakukan oleh pasukan gabungan Batalion Yamue dan Batalion Wosem (WSM), yang diperkuat oleh personel dari Kodap III Ndugama Derakma. Operasi dipimpin langsung oleh Komandan Batalion Yamue, Mayor Homy Heluka, dan Komandan Batalion WSM, almarhum Giban, bersama Komandan Operasi Dejen Heluka dan Karis Giban.
“Selama operasi berlangsung, kami berhasil membunuh 11 anggota militer Indonesia dan melukai tiga lainnya,” kata mereka dalam laporan tersebut.

TPNPB menyatakan bahwa mereka bertanggung jawab penuh atas tindakan tersebut. Mereka juga mengirim pesan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto dan Panglima TNI, agar menghentikan pengiriman personel militer ke Papua dengan menyamar sebagai warga sipil.
“Jangan kirim tentara dengan menyamar sebagai pendulang emas, tukang bangunan, atau tukang bakso. Jika itu terjadi, kami akan bunuh mereka. Panglima TNI sendiri sudah menyatakan bahwa mereka adalah anggotanya, maka kami telah mengeksekusi mereka,” tulis pernyataan tersebut.
Siaran pers ini juga ditandatangani oleh jajaran pimpinan tertinggi TPNPB-OPM, antara lain:
- Jenderal Goliath Tabuni, Panglima Tinggi TPNPB-OPM
- Letnan Jenderal Melkisedek Awom, Wakil Panglima
- Mayor Jenderal Terianus Satto, Kepala Staf Umum
- Mayor Jenderal Lekagak Telenggen, Komandan Operasi Umum
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi dari pihak TNI terkait klaim tersebut.