Tambang Nikel di Halmahera Timur Rusak Sungai dan Sawah Warga

26/04/2025
Potret sungai yang tercemari akibat aktifitas tambang nikel di wilayah Wasile, Halmahera Timur. Foto: Ist

titastory, Halmahera Timur – Aktivitas tambang nikel di Kecamatan Wasile, Halmahera Timur, Maluku Utara, terus menuai kecaman. Pembukaan lahan tambang secara besar-besaran telah mencemari sungai dan merusak areal persawahan milik warga di Desa Baturaja, Desa Bumi Restu, dan Desa Mekarsari.

Sungai yang dulunya menjadi sumber irigasi utama bagi petani kini berubah keruh, berwarna merah kecokelatan, diduga akibat sedimentasi dari aktivitas tambang di kawasan hulu.

“Air yang dipakai petani untuk irigasi berasal dari Sungai Muria yang berhulu di Gunung Wato-wato,” kata Nurkholis Lamaau, aktivis lingkungan, melalui unggahannya di media sosial, 13 April 2025.

Potret sungai yang tercemari akibat aktifitas tambang nikel di wilayah Wasile, Halmahera Timur. Foto: Ist

Nurkholis menjelaskan, hampir seluruh sungai di Halmahera Timur berhulu di kawasan perbukitan Gunung Wato-wato. Kini, wilayah itu telah berubah menjadi area eksploitasi tambang nikel.

“Tambang berada tepat di atas bendungan. Jarak antara bendungan ke persawahan hanya sekitar 1 kilometer, sedangkan ke pemukiman warga sekitar 4,72 kilometer,” ujarnya.

Sawah milik petani yang berada di wilayah Kecamatan Wasile, Halmahera Timur yang terkena dampak tambang nikel

Kondisi ini memperbesar risiko bagi irigasi Opyang dan keselamatan pemukiman warga yang mengandalkan sungai tersebut sebagai sumber kehidupan.

Sejumlah perusahaan yang disebut aktif melakukan eksploitasi di kawasan tersebut antara lain PT Jaya Abadi Semesta, PT Alam Raya Abadi, PT Indo Bumi Nickel, dan PT Forward Matrix Indonesia.

Masyarakat sekitar kini menghadapi ancaman ganda: kehilangan sumber air bersih untuk pertanian dan meningkatnya potensi bencana ekologis akibat penggundulan hutan di daerah hulu. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tindakan konkret dari pemerintah daerah untuk mengatasi krisis lingkungan tersebut.

Penulis: Sahdan Fabanyo
error: Content is protected !!