Perayaan HUT RMS ke-75 Diwarnai Pengibaran Bendera di Maluku, Maluku Utara, dan Belanda

26/04/2025
Foto dari kiri ke kanan Pengibaran Bendera RMS: Sejumlah bendera dikibarkan di Tugu Salib di Negeri Aboru, Pulau Haruku, Maluku Tengah; Bendera RMS yang dikibarkan di pintu gerbang Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Upacara Peringatan HUT RMS ke-75 di salah satu kawasan di Belanda. Foto: Istimewa

titastory, Maluku — Puluhan bendera Republik Maluku Selatan (RMS) kembali berkibar dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RMS ke-75, Jumat (25/4/2025). Perayaan ini berlangsung di berbagai tempat, mulai dari Maluku, Maluku Utara, hingga Belanda.

Di Negeri Aboru, Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, puluhan bendera bercorak empat warna — dikenal sebagai “benang raja” — dikibarkan di pinggir jalan, depan rumah, hingga pesisir pantai. Foto-foto dan video pengibaran beredar luas di media sosial.

Selain di Aboru, bendera RMS juga tampak berkibar di Tugu Selamat Datang Piru, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), dan di kawasan industri nikel Desa Lelilef, Kecamatan Weda Tengah, Halmahera Tengah, Maluku Utara. Aparat kepolisian bergerak cepat untuk menurunkan bendera tersebut, meski pelaku pengibaran belum diketahui.

Tak hanya di tanah air, sekitar tiga ribu warga keturunan Maluku di Belanda juga memperingati HUT RMS ke-75 secara terbuka di Mainstage, Den Bosch, Amsterdam. Acara bertema “Ale deng Beta Menentukan Masa Depan Maluku” ini diisi dengan upacara bendera, pembacaan teks proklamasi, pidato kenegaraan, dan pertunjukan budaya.

Upacara Peringatan HUT RMS ke-75 di salah satu kawasan di Belanda. Foto: Istimewa

“Kami mau sadarkan apa inti dan maksud dari acara hari ini, sama-sama katong saling bahu membahu menurut tema yang sudah ditentukan. Pemerintah, organisasi politik, dan masyarakat sama-sama punya tanggung jawab untuk Maluku,” kata Crams Nikijuluw, koordinator pelaksana acara HUT RMS ke-75, dalam siaran langsung eRMSTV2504.

Ribuan warga keturunan Maluku, yang didominasi generasi ke-2, ke-3, dan ke-4, mengikuti upacara pengibaran bendera, pembacaan teks Proklamasi, serta menyanyikan lagu kebangsaan.

“Dengan tema ini, bangsa Maluku di Belanda dan di tanah air dipanggil untuk ambil tanggung jawab dan berdiri untuk kebebasan. Ini panggilan untuk tidak hanya duduk diam dan menunggu, tetapi berani mengambil inisiatif,” kata John Wattilete dalam pidato kenegaraannya atas nama Pemerintah RMS.

Warga keturunan Maluku di Belanda juga memperingati HUT RMS ke-75 secara terbuka di Mainstage, Den Bosch, Amsterdam, Jumat (25/4/2025). Foto: Tangkapan layar di siaran langsung eRMSTV2504.

Wattilete menegaskan bahwa Proklamasi 25 April 1950 adalah fakta sejarah, bukan sekadar mimpi. “RMS lahir bukan karena bendera, lagu kebangsaan, atau undang-undang, tetapi karena proklamasi yang terjadi pada 25 April 1950,” ujarnya.

Mr. John Wattilete, Kepala Negara Republik Maluku Selatan di Pengasingan dalam pidato kenegaraannya atas nama Pemerintah RMS. Foto: Tangkapan layar di siaran langsung eRMSTV2504.

Ia menambahkan, Maluku pada tanggal tersebut mulai membangun “rumah sendiri” — rumah yang dibangun di atas hukum dan keadilan. “Selama kita masih berdiri dan tidak menyerah pada kolonialisme Indonesia, RMS akan tetap hidup,” tegas Wattilete.

Bendera RMS yang dikibarkan di Negeri Aboru, Maluku Tengah dan Desa Lelilef Sawai, Weda Tengah, Maluku Utara saat peringatan HUT RMS ke-75. Foto: Istimewa

Perayaan HUT ke-75 ini ditandai dengan berbagai rangkaian kegiatan seperti upacara pengibaran bendera, pembacaan teks Proklamasi oleh Aicha Hanafi (Patty) dan Cejaro Sperwer (Marasabessy), pengumuman Preambule UUD Sementara oleh Willem Sopacua dan Regina Parinussa, serta pertunjukan budaya dari Kelompok Tari Djudjaro Maluku dan musik Tifa Bunyi.

Kemeriahaan HUT RMS di Belanda oleh warga Belanda keturunan Maluku . Foto: Sosial media facebook
Bendera RMS yang dikibarkan di Rumah Warga Belanda Keturunan Maluku. Foto: Ist

Meski begitu, Pemerintah Indonesia tetap melarang gerakan RMS yang dinilai sebagai tindakan separatisme dan pelanggaran terhadap kedaulatan negara.

 

error: Content is protected !!