titastroy.id, ambon – Presiden RI Joko Widodo mendadak membatalkan kunjungan kerjanya ke Provinsi Maluku.
Jokowi telah dijadwalkan akan melakukan serangkaian kegiatan dalam kunjungannya ke Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) dan Buru Selatan (Bursel), Maluku, pada tanggal 3 – 4 Oktober 2024.
Kabar ini cukup mengejutkan, karena disampaikan secara tiba-tiba oleh pihak Istana Kepresidenan, Selasa (1/10/2024).
Menariknya, pembatalan kedatangan orang nomor satu di Indonesia ke Maluku ini ditengah penolakan yang sebelumnya telah disampaikan secara terbuka oleh sejumlah OKP.
Mereka menolak Jokowi menginjakkan kaki di Maluku di akhir masa jabatannya, karena dianggap tidak memenuhi sejumlah janji kepada masyarakat Maluku.
Informasi batalnya kunjungan Presiden ke Maluku, telah diakui Plh. Sekretaris Daerah Maluku, Syuryadi Sabirin, Senin (1/10/2024).
“Mendadak ada informasi dari Istana Kepresidenan bahwasanya kunjungan kerja Presiden ditunda,” ungkap Sabirin.
Padahal diakuinya, Pemerintah Provinsi Maluku telah menyurati Istana dan menyatakan kesiapan jika Presiden akan berkunjung ke Maluku sebelum mengakhiri masa jabatannya pada 20 Oktober 2024 mendatang.
Pihaknya sebelum mendapat informasi tersebut juga telah mengagendakan pertemuan antara Forkompimda dan instansi untuk persiapan pemantapan kunjungan kerja Presiden.
Ia mengacu pada Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang telah mendatangi daerah yang akan menjadi lokasi kunjungan Presiden.
Sabirin juga mengungkapkan, surat dari Istana Kepresidenan tidak menjelaskan secara rinci alasan dibalik pembatalan kunjungan kerja. Namun dia menduga ada agenda penting lainnya sehingga Presiden batal datang ke Maluku.
“Kalau saya lihat perkembangan di lapangan, Tim Advance Paspampres sudah datang berarti kemungkinan 50 persen presiden datang. Tapi ini mendadak ditunda kedatangan berarti beliau ada agenda penting yang tidak bisa beliau tinggalkan makanya kunjungan kerja ke Maluku ditunda,” tuturnya.
Sabirin juga menilai aksi penolakan yang dilakukan oleh sejumlah OKP terhadap rencana kedatangan Jokowi ke Maluku, merupakan hal yang wajar dan biasa terjadi juga di sejumlah daerah.
“Wajar saja saya rasa, setiap kunjungan presiden ke mana pun daerahnya pasti ada hal-hal yang seperti itu. Tapi itu bukan jadi alasan,” tukasnya.
Dia juga menyatakan telah menyurat untuk menyampaikan kesiapan Pemprov Maluku dalam menerima kunjungan kerja Presiden, meskipun waktunya belum ditentukan. (TS-02)
Discussion about this post