Mengenang Chairil Anwar, RSA dan Pelajar SMP Dobo Gelar Panggung Puisi

28/04/2025
Foto bersama pelaksana kegiatan bersama para tamu-undangan, Senin (28/4). Foto: Johan/titastory.

titastory, Aru — Dalam rangka mengenang wafatnya Chairil Anwar dan memperingati Hari Puisi Nasional, Komunitas Rumah Sastra Arafura (RSA) bersama Pemerintah Daerah Kepulauan Aru menggelar panggung puisi di SMP Negeri 1 Dobo, Kecamatan Pulau-Pulau Aru, Senin (28/4/2025). Kegiatan ini menjadi upaya memperkuat literasi dan membangkitkan semangat berkarya di kalangan pelajar.

Para siswa-siswi dan sastrawan muda dari berbagai komunitas tampil membacakan karya-karya mereka di atas panggung. Ketua RSA, Silvester Heatubun, mengatakan, acara ini menjadi bagian dari tradisi RSA dalam memperingati hari-hari besar nasional melalui pentas seni sebagai refleksi sejarah.

“Kegiatan ini memberi ruang kepada siswa-siswi untuk mengekspresikan diri lewat puisi, sekaligus menumbuhkan kepekaan terhadap isu masyarakat adat dan lingkungan,” ujar Silvester.

Penampilan puisi dari salah seorang siswa SMP Negeri 1 Dobo, Senin (28/4). Foto: Johan/titastory

Selain pembacaan puisi, acara juga diisi dialog sastra dan pojok literasi. Silvester menegaskan bahwa literasi perlu dibangun dengan stimulus yang sesuai minat, karena masih banyak sekolah yang belum akrab dengan pengembangan budaya literasi.

Ia juga menyoroti pentingnya peran orang tua dalam mendorong anak-anak untuk mengembangkan kecintaan terhadap puisi. “Ada orang tua yang menganggap sepele keinginan anak untuk belajar sastra. Ini menjadi PR kita bersama,” katanya.

Silvester Heatubun, Ketua RSA. Ketika diwawancarai wartawan titastory, Senin (28/4). Foto: Johan/titastory

Kepala Dinas Pendidikan Kepulauan Aru, Adolof Pokar, yang turut hadir dalam acara ini, mengapresiasi upaya RSA. Ia menilai kegiatan semacam ini penting untuk mendorong kreativitas, minat, dan bakat siswa-siswi dari tingkat SD, SMP, hingga SMA.

Adolof Pokar, Kepala Dinas Pendidikan ketika diwawancarai wartawan titastory, Senin (28/4). Foto: Johan/titastory.

“Penampilan para siswa membuktikan bahwa mereka sudah memahami literasi dengan baik. Sebuah kreativitas lahir dari ketajaman berpikir,” kata Adolof.

Adolof juga menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah tengah membangun perpustakaan daerah, sembari memperkuat fasilitas perpustakaan keliling untuk menjangkau lebih banyak siswa di Kepulauan Aru.

“Gerakan Seniman Masuk Sekolah dan Festival Tunas Bahasa Ibu, yang melibatkan RSA, adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan indeks literasi di daerah ini,” pungkasnya.

Penulis: Johan Djamanmona
error: Content is protected !!