titastory, Seram Utara – Bentrokan antarwarga di Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, menyisakan duka mendalam. Sebanyak 69 rumah warga di Desa Masiulan hangus dilalap api, sementara 11 warga Desa Sawai mengalami luka-luka akibat konflik yang terjadi pada Kamis, 3 April 2025.
Camat Seram Utara, Ahmad Ohorella, membenarkan jumlah kerusakan dan korban akibat insiden tersebut.
“Selain rumah, satu bangunan Sekretariat Ekowisata juga ikut terbakar, dan ada 34 unit sepeda motor milik warga yang turut hangus,” ujar Ahmad saat dihubungi melalui sambungan telepon, Sabtu, 5 April 2025.

Dampak dari bentrokan ini memaksa 337 warga mengungsi. Sebagian menempati rumah yang masih selamat dari kobaran api, sementara lainnya tinggal di tenda-tenda darurat yang didirikan pemerintah kabupaten di halaman Gereja Desa Masiulan.
Korban luka-luka terdiri atas warga yang terkena tembakan. Mereka adalah JM (21), AJ (28), IR (45), HR (54), AL (34), AI (28), RR (37), AK (56), DL (49), JR (22), dan F (27). “Korban atas nama JM saat ini sedang dirawat di RSUP dr. J. Leimena, Ambon. Sedangkan IR dirawat di Rumah Sakit Tentara, dan lainnya berada di RSUD Masohi serta pos layanan kesehatan di Desa Sawai,” jelas Ahmad.
Bentrok yang pecah antara Desa Sawai dan Dusun Rumaholat ini juga merenggut nyawa seorang anggota kepolisian, Bripka Husni Abdullah. Ia tertembak saat menjalankan tugas pengamanan di perbatasan dua wilayah yang terlibat konflik.

Hingga hari ini, aparat TNI dan Polri masih bersiaga di lokasi untuk menjaga situasi tetap kondusif dan mencegah bentrokan susulan. Pemerintah daerah juga terus menyalurkan bantuan bagi warga terdampak, termasuk penyediaan logistik dan layanan kesehatan di titik-titik pengungsian.
Penulis: Sahdan Fabanyo