Bendera RMS Berkibar di Rumah Penjabat Raja Aboru, Diduga Terkait Pertemuan dengan Aparat

22/04/2025
Penampakan Bendera Republik Maluku Selatan (RMS) yang Berkibar di rumah Penjabat Raja Negeri Aboru, yang terletak di Jalan Hour-Tanital. Foto: akun media sosial Cengkeh Merah Ap-RMS

titastory, Pulau Haruku – Bendera Republik Maluku Selatan (RMS) kembali berkibar di Negeri Aboru, Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah, Selasa, 22 April 2025. Bendera bercorak empat warna tersebut diketahui dikibarkan di rumah Penjabat Raja Negeri Aboru, yang terletak di Jalan Hour-Tanital.

Informasi ini pertama kali muncul melalui unggahan akun media sosial Cengkeh Merah Ap-RMS, yang menyebut bahwa pengibaran dilakukan sebagai bentuk protes terhadap pertemuan tertutup antara penjabat negeri dan aparat keamanan.

“Dalam informasi resmi, pada tanggal 25 April 2025, kami masyarakat Aboru akan membanjiri bendera RMS dari Salele sampai Hatukui, dari Alhihal sampai Wakurui,” tulis akun tersebut dalam unggahan Facebook-nya.

Penampakan Bendera Republik Maluku Selatan (RMS) yang Berkibar di rumah Penjabat Raja Negeri Aboru, yang terletak di Jalan Hour-Tanital. Foto: akun media sosial Cengkeh Merah Ap-RMS

Masih dalam unggahan yang sama, pemilik akun mengklaim pengibaran bendera dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap penjabat negeri dan beberapa tokoh adat yang dinilai berkhianat karena menghadiri rapat bersama aparat di Hotel Santika, Ambon, pada Senin, 21 April 2025.

Pertemuan tersebut disebut melibatkan tujuh tokoh negeri yang mengatasnamakan masyarakat Aboru dan menyatakan komitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di hadapan Dandim 1504/Ambon dan aparat Polri.

Pertemuan yang dimaksud berlangsung di Hotel Santika, Ambon, Senin, 21 April 2025, dan melibatkan tujuh tokoh negeri, termasuk Penjabat Raja Aboru Yohanes Sinay dan Ketua Saniri Negeri Aboru, Joni Sinay.

Foto tangkapan layar dari unggahan status akun media sosial Cengkeh Merah Ap-RMS

Dalam pertemuan itu, Yohanes Sinay menegaskan sikap resmi negeri bahwa “Aboru, NKRI harga mati.” Hal ini turut ditegaskan oleh Ketua Saniri Negeri Aboru, Joni Sinay. Dikutip dari pernyataannya kepada media online globaltimur.com, ia menyatakan bahwa dengan paradigma baru, Negeri Aboru menolak RMS dan tetap setia kepada NKRI.

Mereka juga menyampaikan bahwa masyarakat Aboru tidak akan terlibat dalam kegiatan yang bertentangan dengan prinsip keutuhan negara.

Akun Cengkeh Merah Ap-RMS menyebutkan nama-nama yang hadir dalam pertemuan tersebut, yakni:

  1. Yohanes Sinay (Penjabat Raja Aboru)
  2. Buce Sinay
  3. Jhon Caka Sinay
  4. Yosias Sinay
  5. Demanus Usmany
  6. Ardanus Teterissa
  7. Sarety Usmany

“Mereka cuma cari makan. Power-nya tidak ada di Negeri Aboru,” tulis akun tersebut, menyindir para tokoh yang disebut-sebut telah berbalik mendukung NKRI.

Foto tangkapan layar dari media online media online globaltimur.com.

Belum ada keterangan resmi dari aparat keamanan terkait pengibaran bendera RMS ini, maupun tanggapan dari pihak-pihak yang disebutkan dalam unggahan tersebut.

Sementara itu, situasi di Negeri Aboru hingga saat ini dilaporkan masih kondusif, meski aparat keamanan dikabarkan telah meningkatkan pengawasan di sejumlah titik.

Sumber: Jurnalis Warga/ akun media sosial Cengkeh Merah Ap-RMS
error: Content is protected !!