titaStory.id, kepulauan aru, – Kematian Hotlief Laukia, warga Tunwatu, Kecamatan Pulau-Pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, menyimpan misteri. Sempat dikabarkan hilang dan dicari keluarga, pemuda ini akhirnya ditemukan dalam kondisi tinggal tulang belulang di dasar sungai.
Korban dikabarkan terjatuh dari kapal motor yang sedang memuat kayu ke Desa Tunguwatu, 16 Mei 2024 lalu..
Keluarga sebelumnya juga sempat mengamankan satu kapal motor, karena para ABK dinilai tidak bertanggungjawab saat korban terjatuh.
Menurut keluarga korban, kematian korban cukup janggal, karena sebelum ditemukan korban dikatakan terjatuh saat menumpangi kapal bermuatan kayu yang melakukan perjalanan ke Desa Tunguwatu. Namun ketika ditemukan, disamping jasad korban ditemukan seutas tali dan jangkar kapal. Keberadaan tali dan jangkar kapal ini menyulut kecurigaan pihak keluarga, yang menduga korban meninggal akibat sengaja ditenggelamkan ke sungai.
Keluarga korban juga mengaku kecewa, atas sikap pihak kepolisian. Pasalnya, laporan kehilangan yang disampaikan sejak 19 Mei 2024, tidak direspons secara semestinya oleh pihak kepolisian dan Polair. Pencarian hanya dilakukan satu hari saja.Laporan yang kembali disampaikan 21 Mei 2024, malah tidak direspons lagi, hingga jasad korban ditemukan.Salah satu keluarga korban, Manu Batmonamona yang melaporkan kehilangan korban ke pihak kepolisian di Kabupaten, juga mengakui mendapat jawaban tak memuaskan. Polisi hanya akan melakukan pencarian setelah 7 hari, meskipun didesak pihak keluarga.
Hingga 2 pekan berlalu, barulah jasad korban ditemukan sudah dalam kondisi tinggal rangka tanpa daging.
“ Kami sudah lapor untuk dilakukan pencarian, karena polisi memiliki keterampilan, kita mengadu tetapi tidak ada respons, kini sudah ditemukan dalam kondisi tingga tulang, kami menyesal,” terang Manu.
Pihak keluarga yang kesal diakuinya mengambil tindakan menyandera kapal yang ditumpangi korban, karena diduga rekan-rekannya tidak membantu saat korban terjatuh.
“ Informasinya, saat korban terjatuh rekan rekan korban terus melakukan aktivitas bongkar-muat kayu di desa Tunguwatu. Kami keluarga menahan kapal bermotor yang ditumpangi sebagai barang jaminan, karena yang jatuh ini bukan hewan melainkan manusia, maka keluarga menuntut untuk harus dicari kejelasan jika ingin kapal diambil pemilik, “ terang Manu kepada media ini, kemarin.
Keyakinan bahwa kerangka manusia itu adalah korban, diperkuat oleh ibu korban yang mengenali celana dan ransel milik korban yang dikenakan saat hilang.
“Aneh ketika ditemukan mayat tersebut ada jangkar dan tali, entah jangkar dan tali ini digunakan untuk apa atau datang dari mana, kami dari keluarga berharap semoga ada kejelasan dari pihak kepolisian terkait kasus yang menimpa anak saya, “pinta Maria, ibu korban.
Maria juga mengungkapkan, adanya penjelasan berbeda yang disampaikan rekan-rekan korban seputar jatuhnya korban.
Salah satu rekan korban menjelaskan korban alami kecelakaan saat perjalanan ke Kota Dobo.
Dikatakan, kapal berpenumpang 7 ABK, ada juga anak usia 5 tahun. Kembali dari Dobo, pukul 16.15 Wit, mesin kapal mogok karena kehabisan bahan bakar. Korban yang sementara tidur kemudian dibangunkan untuk mengisi bahan bakar.
“Dari sini mulai tidak jelas keterangan. Ada dua keterangan teman korban karena ada dua keterangan yang berbeda,” terang Maria.
Maria juga menuturkan, Kanit Pidum IPDA, Ahmad Farihin telah menyampaikan penjelasan kepada keluarga, bahwa jasad korban sudah dibawa ke rumah sakit untuk pemeriksaan forensik, agar mengetahui penyebab kematian.
Pihak kepolisian juga telah mengamankan barang bukti, berupa celana ransel, jangkar dan tali.
“Pihak kepolisian juga sudah memanggil keluarga korban untuk dimintai keterangan, sedangkan untuk proses pemeriksaan selanjutnya kita tunggu dari pihak Rumah Sakit yang sementara melakukan pemeriksaan. nanti kita panggil juga para saksi yang ada bersama-sama dengan korban pada waktu kejadian untuk dimintai keterangan, “ ungkap Maria mengutip apa yang disampaikan Kanit Pidum.
Keterangan semua pihak juga akan dicocokan, dan kemungkinan besar mengarah pada tindak pidana.
“Untuk motif kejahatan belum bisa dipastikan dengan penemuan mayat ini sebab masih di kroscek terus,”kutip Maria.(TS-05)