• Tentang Kami
  • Dewan Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
Sabtu, April 1, 2023
NEWSLETTER
TitaStory
-18 °c
No Result
View All Result
  • HOME
  • HENA MALUKU
    • NUSA INA
    • BUPOLO
    • NUSA HUAPONO
    • NUHU EVAV
    • ARAFURA
    • DUAN LOLAT
    • BUMI KALWEDO
    • NAIRA
  • TITA MALUKU
    • HAM
    • KRIMINAL
    • SEJARAH
    • SENI & BUDAYA
    • SUMBER DAYA ALAM
    • PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
    • SPORTS
    • POLITIK
    • HUKUM
    • MEDIA SOSIAL
    • OPINI
    • PENELITIAN
    • WISATA
  • PASIFIK & INTERNATIONAL
    • MELANESIA
    • INDONESIA
    • UN
    • HOLLAND
    • PAPUA
    • FLOBAMORA
  • INDEPT & INVESTIGASI
  • FOTO
  • VIDEO
  • HOME
  • HENA MALUKU
    • NUSA INA
    • BUPOLO
    • NUSA HUAPONO
    • NUHU EVAV
    • ARAFURA
    • DUAN LOLAT
    • BUMI KALWEDO
    • NAIRA
  • TITA MALUKU
    • HAM
    • KRIMINAL
    • SEJARAH
    • SENI & BUDAYA
    • SUMBER DAYA ALAM
    • PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
    • SPORTS
    • POLITIK
    • HUKUM
    • MEDIA SOSIAL
    • OPINI
    • PENELITIAN
    • WISATA
  • PASIFIK & INTERNATIONAL
    • MELANESIA
    • INDONESIA
    • UN
    • HOLLAND
    • PAPUA
    • FLOBAMORA
  • INDEPT & INVESTIGASI
  • FOTO
  • VIDEO
No Result
View All Result
TitaStory
No Result
View All Result
Home HEADLINE

Thomas Matulessy, Kapitan Poelo atau Kapitan Pattimura? (3)

admin by admin
01/09/2021
in HEADLINE, OPINI, SEJARAH, TERKINI
0
Thomas Matulessy, Kapitan Poelo atau Kapitan Pattimura? (3)
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Dipl.-Oek. Engelina Pattiasina

Kekalahan ekspedisi Mayor Beetjes di Saparua menyebabkan Komisaris Jenderal dari Batavia (Jakarta), Laksamana Muda Arnold Adriaan Buyskes harus mengambil alih otoritas seluruh Maluku dan memberhentikan Komisaris Engelhardt dan Gubernur van Middelkoop yang sebenarnya sudah mengundurkan diri. Dia tiba di Ambon pada 30 September 1817  dengan Kapal “Prins Frederik” di bawah Komando dipimpin Kapten Van Senden.

Kapal ini juga mengangkut 250 infanteri dari Batavia yang dikomandoi Mayor Meijer. Pasukan ini juga didukung pasukan Kora Kora. Sebelum ke Saparua dan Haruku, terlebih dahulu menyisir daerah-daerah di Ambon, Seram yang juga melakukan perlawanan. Setelah itu, barulah mereka menyerang Haruku dan Saparua.

BACAJUGA

Uji Sampel Sementara, Ahli Unpatti Ungkap Ikan Mati Karena Terkontaminasi Cianida

Diduga Pekerjakan TKA Ilegal, Disnakertrans Malteng Sidak Perusahaan di Tehoru

Pulau Honimoa (Saparua) dikepung dari berbagai sisi, baik dari laut dan darat. Sesuai catatan pada 13 Oktober 1817, pasukan di bawah Komando Mayor Meijer, terdiri dari, 110 pelaut Eropa termasuk perwira, 30 tentara Eropa bersenjata, 20 orang pribumi. Mayor Meijer membagi kapal bersenjata menjadi tiga divisi, yang didukung pasukan Kora Kora.

Pasukan Meijer di Saparua, pertama menghancurkan Porto dan Haria. Dari sini, pasukannya bergerak ke Tiouw, Sirri Sorri, Ullath dan Ouw. Di sini pasukan Mayor Meijer menghadapi perlawanan keras dari rakyat yang dipimpin Christina Martha Tiahahu. Pasukan Meijer mengalami kesulitan karena kehabisan amunisi, yang memaksa mereka menggunakan sangkur.

Sementara pasukan Christina menggunakan beragam senjata, termasuk batu. Christina Martha juga diketahui yang melempar batu ke arah Meijer. Di akhir pertempuran, Christina dengan lembing di tangan terperangkap dalam bumi hangus di Ullath dan Ouw. Mayor Meijer menderita luka yang cukup parah dan dibawa ke Ambon, Kapten Krieger terluka dan Letnan Richemont tewas dalam pertempuran.

Kejatuhan Ullath dan Ouw juga menandai penaklukan Saparua, yang diikuti dengan penaklukan semua pimpinan perang pada 12 November 1817, yakni Thomas Matulessy, Philip Latumahina, Anthony Rhebok, Said Perintah, Thomas Pattiwael, Kapiten Paulus Tiahahu. Semua ini menandai berakhirnya perlawanan di Saparua.

Kapitan Paulus Tiahahu dieksekusi di Nusa Laut, setelah disidang di atas kapal. Sedangkan Christina Martha lolos dari hukuman mati, tapi dia memohon ayahnya dibebaskan tapi tidak dikabulkan. Eksekusi terhadap ayahnya ini menyebabkan Christina Martha patah arang. Christina Martha hendak dikirim ke Jawa dengan Kapal Evertsen, tetapi Christina Martha menghembuskan napas di atas Kapal Evertsen dengan Kapten QMR Verhuell pada 2 Januari 1818 dalam usia remaja.

Namun, hanya berselang 14 hari, Mayor Meijer meski sudah mendapat perawatan medis di Ambon, juga tidak diselamatkan karena meninggal pada 16 Januari 1818. Pemerintah Belanda membuat tugu peringatan di Batu Gajah. Dia meninggal dalam usia 28 tahun karena terluka dalam pertempuran pada 12 November 1817 di Ulatth dan Ouw. Belanda membayar mahal, karena ada 11 petugas dan 532 orang yang menjadi korban dalam peperangan ini.

Sementara itu, Thomas Matulessy, Philip Latumahina, Anthony Rhebok dan Said Parinta dijatuhi vonis pada 16 Desember 1817 di Benteng “New Victoria” Ambon.

Di malam terakhir, Thomas Matulessy dikelilingi kepala sekolah dan sebagai seorang Kristen, Thomas Matulessy menghabiskan malam terakhir dengan bermazmur dan beribadah.

Di pagi hari, tanggal 16 Desember 1871, Thomas Matulessy, Anthony Rhebok, Philip Latumahina, dan Said Parinta mendengarkan keputusan dewan hakim. Mereka divonis hukuman mati di tiang gantung. Philip Latumahina terlebih dahulu dieksekusi, disusul Anthony Rhebok, Said Parinta dan terakhir Thomas Matulessy. Philip Latumahina harus dua kali menjalani eksekusi karena eksekusi pertama gagal, karena gantungan patah akibat tidak mampu menahan tubuh Philip Latumahina yang besar.

Thomas Matulessy naik ke atas dengan langkap mantap. Dengan suara tenang dan keras menyatakan, “Slammat Tinggal Toewan-toewan!” Ini merupakan kata terakhir Thomas Matulessy.

Mengikuti kisah perjuangan Thomas Matulessy pada tahun 1817 ini, sangat mengejutkan karena dari berbagai referensi yang ada, tidak pernah muncul gelar Kapitan Pattimura untuk Thomas Matulessy, karena gelar yang disematkan melalui sumpah sebagai pemimpin perang adalah Kapitein Poelo. Gelar yang disematkan di Pulau Honimoa (Saparua) ini juga menunjukkan betapa ada kesadaran para pemimpin pada masa itu akan keberadaan Maluku sebagai wilayah kepulauan, sekaligus menjadi pengingat sebagai orang kepulauan.

Lantas, muncul pertanyaan sesungguhnya dari mana asal muasal Kapitan Pattimura ini disematkan kepada Thomas Matulessy. Di sini, kita tidak serta merta menolak gelar Kapitan Pattimura, tetapi sangat lumrah sebagai awam untuk mengetahui riwayat penyematan gelar ini.

Penulis berusaha untuk memeriksa sejumlah referensi tua, termasuk yang ditulis pelaku dalam perang di tahun 1817, ternyata memang tidak ada atau penulis belum temukan. Begitu juga berbagai referensi sebelum Indonesia merdeka, tidak ada referensi yang merujuk kepada gelar Kapitan Pattimura bagi Thomas Matulessy.

Sejauh yang bisa ditemukan, Pattimura ini muncul pada tahun 1950-an melalui nama batalion Pattimura, Pemuda Pattimura, termasuk perubahan nama Bandara Laha menjadi Bandara Pattimura.

Untuk itu, kaum intelektual dan para sejarawan semestinya mengambil peran dan tanggung jawab, sehingga memberikan jawaban terhadap perubahan Kapitan Poelo menjadi Kapitan Pattimura. Semestinya gelar Kapitan Poelo tidak menjadikan perjuangan Thomas Matulessy dan kawan-kawan menjadi kecil. Sebaliknya, penggunaan Kapitan Pattimura tidak serta merta membesarkan perjuangan Thomas Matulessy. Perjuangan Thomas Matulessy akan tetap besar, karena memang begitu adanya, apapun gelar yang disandangnya. Perjuangan Thomas Matulessy jelas dan nyata, sehingga selayaknya mendapatkan kehormatan.

Pertanyaan mendasar yang harus dijawab, siapa yang menyematkan, dimana dan kapan, oleh siapa dan bagaimana gelar itu disematkan. Bagi kita, Kapiten Poelo atau Kapitan Pattimura tentu harus diterima sejauh itu didukung fakta yang benar. Sebab, sangat penting untuk mewariskan kebenaran sejarah bagi generasi mendatang. (selesai)

Penulis, Dipl.-Oek. Engelina Pattiasina adalah Direktur Archipelago Solidarity Foundation.

 

Post Views: 1.537
Tags: #ARMADA PERANG#BATAVIA#Belanda#DIGANTUNG#EKSPEDISI#Maluku#PERANG#Saparua#Thomas Matulessy
ShareTweetShareShareSend
admin

admin

Related Posts

Uji Sampel Sementara, Ahli Unpatti Ungkap Ikan Mati Karena Terkontaminasi Cianida

Uji Sampel Sementara, Ahli Unpatti Ungkap Ikan Mati Karena Terkontaminasi Cianida

by admin
31/03/2023
0

TITASTORY.ID, -Menyusul adanya kematian ratusan ikan di Perairan Kota Namlea, Kabupaten Buru pasca...

Diduga Pekerjakan TKA Ilegal, Disnakertrans Malteng Sidak Perusahaan di Tehoru

Diduga Pekerjakan TKA Ilegal, Disnakertrans Malteng Sidak Perusahaan di Tehoru

by admin
30/03/2023
0

TITASTORY.ID, - Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Maluku Tengah melakukan...

Terbukti Ingkar Janji, Gugatan Wanprestasi Tan Kho Hang Hoat di PN Ambon “Dikabulkan”,  Soplanit : “Kami Tetap Upayakan Banding”

Di Mahkamah Agung, Obeth Nego Alfons Cs Kalah, Sedubun Wajib Tinggalkan Objek

by admin
30/03/2023
0

TITASTORY.ID, - Putusan perkara perdata tingkat Kasasi di Mahkamah Agung sesuai nomor perkara...

Diduga Bermuatan Bahan Kimia, Kontainer Jatuh ke Laut, DKP Kabupaten Buru Keluarkan Larangan Komsumsi Ikan

Diduga Bermuatan Bahan Kimia, Kontainer Jatuh ke Laut, DKP Kabupaten Buru Keluarkan Larangan Komsumsi Ikan

by admin
30/03/2023
0

TITASTORY.ID,- Sebuah Kontainer yang diduga bermuatan material bahan kimia lepas dan jatuh ke...

Terbukti Ingkar Janji, Gugatan Wanprestasi Tan Kho Hang Hoat di PN Ambon “Dikabulkan”,  Soplanit : “Kami Tetap Upayakan Banding”

Terbukti Ingkar Janji, Gugatan Wanprestasi Tan Kho Hang Hoat di PN Ambon “Dikabulkan”, Soplanit : “Kami Tetap Upayakan Banding”

by admin
27/03/2023
0

TITASTORY.ID, - Gugatan Wanprestasi terkait lahan Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, yang berada...

Takjil Buka Puasa Ramadhan “Higienis” Bertebaran di Kota Ambon

Takjil Buka Puasa Ramadhan “Higienis” Bertebaran di Kota Ambon

by admin
25/03/2023
0

TITASTORY.ID, -  Di kota Ambon, pihak Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Cabang...

Next Post
Nyaris Tewas, Pelajar SMA di Kisar Ditikam Kerabat Saat Mabuk

Nyaris Tewas, Pelajar SMA di Kisar Ditikam Kerabat Saat Mabuk

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Recommended

Ruang Kerja Kepsek SD Inpres 54 Nania Ludes Terbakar, Lima Unit Damkar Dikerahkan

Ruang Kerja Kepsek SD Inpres 54 Nania Ludes Terbakar, Lima Unit Damkar Dikerahkan

3 bulan ago
Soal Perselingkuhan Oknum Polwan dan Pendeta, Kabid Humas : Aduan Pelapor Sudah di Cabut

Soal Perselingkuhan Oknum Polwan dan Pendeta, Kabid Humas : Aduan Pelapor Sudah di Cabut

11 bulan ago

Popular News

  • Diduga Pekerjakan TKA Ilegal, Disnakertrans Malteng Sidak Perusahaan di Tehoru

    Diduga Pekerjakan TKA Ilegal, Disnakertrans Malteng Sidak Perusahaan di Tehoru

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Lambat Eksekusi Putusan, Kardin La Ucu Cs Layangkan Permohonan Pelaksanaan Putusan ke PTUN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Dua Penambang Emas Ilegal Gunung Botak Ditangkap, Polisi Sita Ribuan Karung Material Emas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Diduga Miliki Narkoba, Nakes RSUD Haulussy Bersama Rekan Ditangkap

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Uji Sampel Sementara, Ahli Unpatti Ungkap Ikan Mati Karena Terkontaminasi Cianida

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
TitaStory

Copyright © 2019 TITASTORY.COM Network

Copyright © 2019 TITASTORY.COM Network

  • Tentang Kami
  • Dewan Redaksi
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • HENA MALUKU
    • NUSA INA
    • BUPOLO
    • NUSA HUAPONO
    • NUHU EVAV
    • ARAFURA
    • DUAN LOLAT
    • BUMI KALWEDO
    • NAIRA
  • TITA MALUKU
    • HAM
    • KRIMINAL
    • SEJARAH
    • SENI & BUDAYA
    • SUMBER DAYA ALAM
    • PENDIDIKAN DAN KESEHATAN
    • SPORTS
    • POLITIK
    • HUKUM
    • MEDIA SOSIAL
    • OPINI
    • PENELITIAN
    • WISATA
  • PASIFIK & INTERNATIONAL
    • MELANESIA
    • INDONESIA
    • UN
    • HOLLAND
    • PAPUA
    • FLOBAMORA
  • INDEPT & INVESTIGASI
  • FOTO
  • VIDEO

Copyright © 2019 TITASTORY.COM Network

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!