OPM Klaim Tiga Warga Sipil Tewas Ditembak TNI

18/06/2025
Warga Papua tewas saat kontak senjata TNPB dan TNI. Foto : Ist

titastory, Intan Jaya – Operasi militer di Papua kembali menelan korban warga sipil. Tiga warga Kampung Gamagae dan Yoparu, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, dilaporkan tewas tertembak dalam sebuah operasi penyisiran oleh satuan militer non-organik, Sabtu dini hari, 8 Juni 2025. Korban diketahui ditembak di halaman rumah mereka setelah pasukan TNI masuk ke kampung melalui tiga jalur: Sungai Waeabu, Sungai Mimiabu, dan Sungai Bulabu.

Rentetan tembakan terdengar sejak pukul 04.15 hingga 07.30 waktu Papua. Menurut laporan yang disampaikan juru bicara Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Pegunungan Bintang, Larius Kakyarmabin, masyarakat setempat panik dan lari menyelamatkan diri. Warga Kampung Yoparu berkumpul di halaman Gereja Katolik Galunggama, sementara warga Kampung Bulapa menyelamatkan diri ke hutan-hutan terdekat.

Orang Asli Papua ditembak, klaim TNPB -OPM pelaku diduga adalah Militer. Foto : Web

Tiga korban sipil yang dilaporkan tewas adalah: Isak Kobogau, (43), Alphon Kobogau, (20) dan Yohanes Tipagau, (40)

“Ketiganya ditembak di halaman rumah di Mimitapa, sementara aparat militer masih siaga di sekitar lokasi,” ujar Larius dalam siaran pers yang diterima redaksi titastory, Selasa, 18 Juni 2025.

Delapan Pengungsi Meninggal di Hutan

Sementara itu, kondisi serupa juga dilaporkan dari Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang. Sejak pengerahan kekuatan militer secara besar-besaran pada November 2024, sebanyak delapan warga sipil dilaporkan meninggal dunia dalam masa pengungsian di hutan. Para korban, sebagian besar lansia dan anak-anak, meninggal akibat kelaparan, sakit, dan minimnya akses layanan kesehatan.

Berikut adalah daftar korban yang dilaporkan meninggal dalam pengungsian:

1. Hef Kasipka (68) – Seorang hamba Tuhan, dilaporkan diculik dan dihilangkan pada 5 Maret 2025.
2. Paulina Lepki (58) – Meninggal saat pengungsian di hutan, 25 Desember 2025.
3. Poromina Kalka (69) – Meninggal pada 7 Januari 2025.
4. Lokana Sasaka (54) – Meninggal karena sakit berat, 23 Januari 2025.
5. Ronal Mimin (20) – Meninggal 10 April 2025 akibat sakit.
6. Ateli Mimin (57) – Meninggal 8 Februari 2025.
7. Rastin Mol Peya Mimin (7) – Meninggal karena sakit berat, 4 Mei 2025.
8. Nonince Mimin (14) – Meninggal karena penyakit dalam, 12 Juni 2025.

Data yang dihimpun dari sejumlah media lokal maupun sosial media menyebutkan, jumlah personel militer yang ditempatkan di Distrik Oksop sejak November 2024 mencapai sekitar 750 personel, jauh melampaui jumlah warga sipil yang menetap di distrik tersebut.

Hingga laporan ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak TNI terkait insiden penembakan di Intan Jaya maupun kondisi pengungsi di Pegunungan Bintang.

Penulis : Redaksi

error: Content is protected !!