TITASTORY.ID,- Belasan pemuda di Ambon kembali menggelar kegiatan pembersihan sampah di kawasan pesisir pantai Desa Poka, tepatnya di depan PLTD PLN Poka, jumat (5/8/2022) pagi.
Kegiatan pembersihan sampah ini merupakan lanjutan dari aksi bersih pantai sebelumnya pada sabtu (2/7) pekan lalu.
Aksi yang berlangsung di kawasan pesisir pantai Desa Poka ini di hadiri oleh sejumlah komunitas lingkungan yang tergabung dalam komunitas kalesang pulau.
“Aksi kali ini bergabung dengan teman-teman pemuda, teman-teman komunitas lingkungan dan KPA-KPA yang ada di Maluku,” kata Dina Nahumarury salah satu pegiat Komunitas Kalesang Pulau. Beta sendiri beta di Mentor Trash Hero Indonesia, tugasnya memonitori dan mengawasi serta mengarahkan teman-teman chapter, salah satunya Ambon”
Dia bilang, aksi ini merupakan salah satu keprihatinan mereka sebagai pegiat lingkungan terhadap sampah yang ada di Areal Mangrove Desa Poka.
Dia menjelaskan, pembersihan sampah kali ini mereka fokuskan di kawasan pesisir pantai Desa Poka, tepatnya di Depan PLTD PLN Poka. Lokasi ini difokuskan, karena sampah di kawasan ini sudah sangat banyak dan juga bertebaran. Selain sampah-sampah ini mengganggu pohon mangrove yang ada di pesisir pantai.
Sampah yang banyak ditemukan, kata Dina, adalah sampah plastic dan juga kain seperti botol minuman mineral, gelas platik, kaleng bekas, popok bayi bekas, gallon, pakaian bekas, serta perabotan rumah tangga.
Sampah ini menurut Dina sebagian besar adalah sampah kiriman. Namun sebagian lagi adalah sampah yang di buang secara sembarang oleh warga sekitar .
“Di dekat pantai sini kan ada bak sampah, jadi kalau sudah penuh mereka pasti buang ke pantai, terutama yang buang dengan kendaraan,” Tandas pengawas Mentor Trash Hero Ambon ini
Ia berharap Pemerintah Kota Ambon segera memindahkan lokasi bak sampah, agar dapat menyeleseaikan masalah sampah di pesisir pantai Poka ini.
Kemudian Mentor Trash Hero Indonesia ini mengharapkan ada perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Maluku dan Kota Ambon, khsususnya dinas teknis yakni Dinas Linkungan Hidup atau memang dinas-dinas terkait lainnya untuk bersama mengakhiri dan memerangi persoalan sampah.
Aksi peduli lingkungan oleh komunitas Kalesang Pulau ini juga lantaran resah karena sebagian besar mangrove yang ada di depan PLTD Poka itu sudah mongering.
“Daun-daunnya sudah berguguran dan hanya terlihat ranting – ranting pohon,”terangnya.
“Mangrove di pesisir pantai Desa Poka, tidak dalam kondisi baik , sehingga patut untuk dibersihkan. Sampah sudah kami angkat walaupun banyak sampah yang masih ada di lokasi dan dan bagaimana katong bisa menjaga mangrove ini,” terangnya
Kemudian Dina bilang mangrove yang nyaris punah ini harus ditelusuri penyebabnya. Selain dugaan pencemaran yang diduga karena minyak, namun Pemerintah katanya harus aktif melihat masalah yang sudah terjadi hampir satu bulan ini.
Padahal Dia bilang, mangrove yang berada di pesisir Desa Poka, tepatnya di depan PLTD ini sangat subur dan hiaju, namun belakangan ini daunnya mulai berguguran dan kering.
“Banyak sekali yang menjadi misteri bagi katong samua. Kenapa tiba-tiba mangrove yang subur saat itu tiba-tiba akang mati. Nah ini salah sapa dan siapa yang bertanggung jawab,”
Dia berharap Pemerintah Daerah dan juga PLN Maluku dan Maluku Utara bisa mengambil langkah dan mencari solusi untuk keruskaan mangrove yang ada.
“Beta juga menyadari seng saatnya katong saling menyalahkan satu dengan yang lain tetapi beta berharap bias sama-sama turun untuk aksi bae ini minggu-minggu kedepannya,”harapya.
Dugaan pencemaran yang mengakibatkan mangrove mengering, menurut salah satu kariawan PLN, sabtu (2/8) pekan lalu mengatakan berasal dari salah satu pipa yang bocor. Menurutnya pipa tersebut mengalami kebocoran akibat pembangunan pekerjaan jembatan darurat oleh pekerja.
Daniel Pelasula, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Ambon, pada aksi sebelumnya, mengatakan masalah pencemaran sudah terjadi, dan yang bisa dilakukan saat ini adalah melakukan penanganan salah satunya adalah dengan membersihkan sampah baik yang merupakan sampah kiriman, dan sampah yang memang sengaja di buang.
“Sudah terjadi, dan kelompok Kalesang lingkungan, bersama karyawan PLN sudah melakukan proses pembersihan sampah, yang merupakan sampah kiriman dan sampah yang sengaja dibuang,” ungkapnya.
Sementara berkaitan dengan kondisi mangrove yang sudah dicemari minyak yang dapat dilakukan adalah melakukan penyemprotan dengan air tawar.
“Mudah-mudahan, ketika disemprot dengan air tawar kadar minyak bisa berkurang dan tanaman mangrove yang ditanam dan dirawat selama ini tidak mati sia -sia,” jelasnya dengan wajah lesu dan penuh harap.
Dia juga menyampaikan, persoalan di hutan mangrove Desa Poka mestilah ditanggapi serius pemerintah dan masyarakat desa Poka, karena ini adalah rumah mereka dan keberadaan Pemerintah Kota Ambon lewat OPD terkait, mesti serius dalam melakukan pengawasan lebih khusus masalah sampah di lokasi tersebut. (TS-01)
Discussion about this post