TITASTORY.ID – Perhelatan Festival Hatta-Sjahrir selama dua hari yakni, Kamis,Jumat (13-13/8) merupakan momentum untuk mengenang tokoh nasional Indoensia yang pernah berada di Pulau Banda Naira saat pendudukan Belanda tahun 1936 – 1942.
Festival Hatta – Sjharir yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Provinsi Maluku dilaksanakan dalam balutan tema Banda Neira, “Romantisme Masa lalu dan Kejayaan Masa Depan” –
Wakil Rektor 3, Universitas Pattimura, DR. Jusuf Madubun, kamis (12/08), menyampaikan, tujuan utama dari pelaksanaan Festival ini adalah untuk mengenang dua tokoh nasional Indonesia yaitu, Mohammad Hatta dan Sultan Sjahrir.
“Sesuai catatan sejarah, kedua toloh nasional ini pernah diasingkan di pulau Banda Naira, Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah selama 6 tahun sejak tahun 1936 – 1942. Sehingga kegiatan Festival yang dislenggarakan oleh Disparbud Maluku adalah langkah maju yang mesti diberikan apresiasi,” ungkap Madubun.
Dalam kegiatan yang juga melibatkan Univesitas Pattimura Ambon, Madubun sempat membocorkan rangkaian dari kegiatan Festival tersebut yakni, pergelaran kebudayaan Pulau Banda, dalam bentuk pentas seni. Bahkan ada yang sitimewah kegiatan ini, juga menampilkan kebudayaan Minangkabau.
” Alasan mempresentasikan budaya kedua daerah ini untuk menghormati kedua tokoh nasional yakni Bung Hatta dan Bung Sjahrir .” ulasnya.
Selain pergelaran dan persentasi budaya kesenian. Kegiatan ini juga diawali dengan Seminar Nasional, Pameran Edukatif dan UMKM, Lomba Rakyat, City Tour, Pergelaran Seni dan Budaya.
” Tentunya output dari kegiatan Festival yakni mengembalikan eksistensi sejarah tokoh Bung Hatta dan Bung Sjharir, bersinergi mengembangkan periwisata Indonesia khususnya Provinsis Maluku dan Provinsi Sumatra Barat , termasuk sebagai ajang promosi untuk memperkenalkan keindahan budaya Pulau Banda kepada dunia luar.
Menyinggung terkait kondisi pandemi covid 19, Madubun menyampaikan, seluruh rangkaian kegiatan ini dilaksanakan secara offline maupun online (Hybrid) dengan harapan tidak ada cluster penyebaran pandemi covid 19.
Untuk diketahui, kegiatan yang diawali dengan Seminar Nasional dibuka secara resmi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Dr. Sandiaga Salahuudin Uno. Namun sebeelumny didahului dengan acara seremoni yakni Laporan PLT Kepala Dinas Pariwisata Maluku Prof. Markus.Pattinama, DEA , sambutan oleh Bupati Maluku Tengah yang diwakili oleh Wakil Bupati Maluku Tengah Marlatu Leleuri,SE, Sambutan Gubernur Provinsi Maluku Irjen Pol (Purn) Drs. Murad Ismail, dan Gubernur Sumatra Barat H. Mahyeldi Ansharullah, SP.
Sementara fokus untuk seminar juga menghadirkan Keynote Speaker Prof. Dr. Mutia Hatta, Sitt Rapiah Parvati Sjahrir dan Prof. Dr. Anies R. Baswedan (Gubernur DKI Jakarta) dan narasumber Babe Ridwan Saidi (Sejarawan Nasional), Prof. DR. Mus Huliselan (Sejarawan Maluku), DR. Muhammad Farid. M. Sos (Ketua STP STKIP Hatta-Sjahrir Banda). Seminar ini akan diarahkan atau yang bertindak sebagai moderator adalah Dr. Jusuf Madubun, M.Si.
(TS 02)
Discussion about this post