titastory.id, ambon – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Maluku terus aktif mendorong literasi dan inklusi keuangan bagi masyarakat pedesaan melalui program Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI). Program ini bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan dan memberdayakan masyarakat.
Pada semester I tahun 2024, OJK dan Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK) di Maluku telah melaksanakan 168 kali kegiatan edukasi keuangan yang menjangkau 9.409 orang peserta di seluruh kabupaten/kota wilayah Maluku.
Dalam menjalankan program ini OJK bersinergi dengan Pemerintah Daerah, Kementerian dan Lembaga, Pelaku Usaha Jasa Keuangan (PUJK), akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya di Maluku.
Kepala OJK Provinsi Maluku, Andi M. Yusuf mengatakan, peserta yang terlibat dalam program ini berasal dari berbagai segmen masyarakat, antara lain pelajar dan mahasiswa, ibu rumah tangga, pelaku UMKM, nelayan, petani, peternak, penyandang disabilitas termasuk masyarakat pedesaan di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).
“Salah satunya Desa Kilfura Kabupaten Seram Bagian Timur yang dipilih sebagai lokasi pilot project dengan melakukan serangkaian edukasi dan sosialisasi” kata Yusuf.
Selain meningkatan kesejahteraan masyarakat, program ini juga bertujuan memperluas akses masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan, yang merujuk pada sasaran strategis edukasi yang tertuang dalam Strategi Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2021-2025.
“Sampai dengan Juni 2024, Pemerintah Provinsi dan seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota di Maluku telah membentuk Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD)” Ujar Yusuf
Rangkaian kegiatan program EKI, kata dia, akan dilanjutkan pada bulan September hingga akhir tahun 2024 dengan melibatkan berbagai lapisan kelompok masyarakat, diantaranya petani, nelayan, pelaku usaha kreatif dan perempuan.
Bentuk kegiatannya berupa edukasi keuangan, product matching, capacity building, pembukaan rekening simpanan, penyaluran pembiayaan serta pembukaan agen Laku Pandai.
Tak hanya itu, OJK dan PUJK juga secara intens mendorong pemanfaatan produk Simpanan Pelajar (SimPel) yang menyasar seluruh pelajar di Maluku untuk membentuk pola perilaku dan karakter pelajar yang cermat mengelola keuangan.
Sesuai data OJK pada triwulan II 2024 jumlah rekening SimPel di Maluku telah mencapai sebanyak 184.542 rekening dengan jumlah saldo sebesar Rp51,07 miliar.
“Jadi sudah sejak dini anak-anak ini diberikan literasi keuangan untuk mempersiapkan mereka sebagai generasi bangsa yang cerdas mengelola keuangan” pungkasnya. (TS-04)
Discussion about this post