titastory, Ambon – Wakil Walikota Ambon, Ely Toisutta, menyatakan kecewa dan menyayangkan insiden dugaan pelecehan yang menimpa salah satu Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkup Satuan Polisi Pamong Pradja (Satpol PP) Kota Ambon. Insiden ini dilaporkan terjadi pada peringatan HUT Kota Ambon ke-450, yang dilakukan oleh salah satu oknum Satpol PP.
Kekecewaan ini disampaikan Ely Toisutta, saat memimpin Apel khusus dengan personil Satuan Polisi Pamong Pradja (Satpol PP) Kota Ambon, Senin, (22/9).
Ia menyatakan bahwa sebagai penegak peraturan daerah, hal semacam itu tidak perlu terjadi.
Lebih disayangkan lagi, persoalan ini diadukan dalam program Walikota Jumpa Rakyat (Wajar) tempat warga kota dapat menyampaikan aspirasi untuk ditindaklanjuti pemerintah kota.

#SAT“Miris, seharusnya hal ini tidak perlu terjadi. Benar atau tidak akan diketahui setelah penyelidikan oleh Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKDSM),” tegasnya, di apel pagi.
Ia menekankan bahwa perempuan harus dilindungi, bukan disakiti, dan harus menjaga sikap agar bisa dihormati.
Toisutta juga menegaskan bahwa pembinaan di lingkup Satpol PP Kota Ambon perlu menjadi prioritas Kepala Satuan (Kasat) untuk mencegah hal-hal seperti ini terulang kembali.
“ Bekerjalah dalam takut akan Tuhan, karena bapak ibu dan saudara-saudara sekalian ditugaskan untuk melayani kota ini,”pesannya.
Setelah menggelar apel bersama, Wakil Walikota juga mengikuti pertemuan tertutup dengan anggota Satpol PP Perempuan di ruangan kerjanya untuk membahas insiden itu.
Oknum Satpol PP, Novri Wattimena alias Nowat dilaporkan atas dugaan pelecehan terhadap CPNS pemkot Ambon. Hal itu dilakukan saat dirinya diduga telah dipengaruhi minuman keras pada 8 September 2025, kala warga kota ada dalam suasana riang gembira memperingati HUT Kota Ambon ke 450.
Nowat diduga menyandarkan tubuhnya ke korban. Korban kemudian mengadu dalam program Wajar, yang merupakan platform bagi warga kota untuk menyampaikan aspirasi kepada pemerintah kota.
Badan Kepegawaian Daerah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKDSM) akan melakukan penyelidikan untuk mengetahui kebenaran insiden tersebut.