TITSTORY.ID . Warga yang mendiami kawasan RT 11, kelurahan Lesane, Kota Masohi, digegerkan dengan adanya mayat wanita tanpa identitas ditemukan dikawasan pantai tersebut.
Kapolres Maluku Tengah, AKBP Rositah Umasugi mengungkapkan, mayat wanita tanpa identitas itu pertama kali ditemukan oleh La Teguh (20), yang saat itu usai melaut bersama saudara perempuan Hartati Tomia (14), melihat sesosok mayat yang terdampar dipantai tersebut.
“Sekira pukul 12.00 Wit, berawal pada saat saksi La Teguh bersama adiknya pergi ke laut untuk menaruh jaring ikan di lokasi pulo mas, dengan menggunakan sebuah perahu. Pada saat perjalanan pulang dari lokasi pulo mas sekitar pukul 13.00 Wit, mereka melihat mayat yang tidak dikenali tergeletak di bawah bagan ikan,”kata Kapolres, kepada wartawan di Mapolres Malteng, Selasa (17/8/2021).
Menurut Umasugi, merasa penasaran dengan temuan tersebut kedua saksi kemudian mendekati mayat tersebut.
“Saat mendekati ternyata kedua saksi ini melihat mayat dalam posisi terikat di bawah jangkar bagan ikan (filianti) milik bapak Husain, salah satu nelayan dikawasan itu.
Mayat sudah dalam keadaan membusuk. Saat ditemukan wanita tanpa identitas itu menggunakan baju kaos bermotif loreng, BH warna merah muda, dan celana jeans warna hitam,”jelas mantan Kasat lantas Polres Malteng itu.
Wanita dengan dua melati dipundaknya menjelaskan, usai memastikan jika mayat tersebut tidak dikenali, mereka kemudian memberitahukan kepada warga yang lain dan selanjutnya dilaporkan kepada pihak kepolisian.
“Selanjutnya saksi berteriak meminta pertolongan kepada masyarakat sekitar. Pada pukul 14.00 Wit, unit identifikasi Satuan Reskrim kami datang dan membawa mayat tersebut dengan menggunakan mobil patroli SPKT,”ujarnya.
Saat diamankan, kata Kapolres pihaknya kemudian berkoordinasi dengan pihak RSUD Masohi, guna melakukan otopsi terhadap mayat tersebut.
“Sekitar pukul 15.30 Wit telah dilakukan koordinasi dengan pihak RSUD Masohi yang diwakili oleh dr. Arkipus Pamuttu, yang merupakan dokter spesialis ahli forensik untuk dilakukan pemeriksaan luar, guna mengetahui sebab-sebab kematian,”papar Umasugi.
Orang nomor satu di Polres Malteng mengaku, dari hasil pemeriksaan dokter dipastikan jika mayat tanpa identitas, dengan tinggi badan sekitar 150 centi meter itu, memiliki kulit sawo matang, dengan umur diperkirakan sekitar 20 hingga 30 tahun.
“Setelah dilakukan pemeriksaan luar yaitu dimulai dari pengecekan terhadap warna kulit, bentuk tubuh dan pemeriksaan bagian kepala maka untuk sementara dokter menyimpulkan tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan yang bisa menyebabkan kematian. Diperkirakan mayat tersebut sudah meninggal sekitar 2 atau 3 hari yang lalu,”beber dia.
Wanita dengan dua melati dipundaknya itu menambahkan, jika pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait identitas mayat tersebut.
“Untuk sementara mayat tersebut ditempatkan di ruangan frezer (pendingin) pada kamar mayat RSUD Masohi.
Kami juga menghimbau kalau ada keluarga yang merasa kehilangan anggota keluarga dengan ciri-ciri tersebut agar menghubungi Polres Malteng,”tandas Kapolres. (*redaksi)
Discussion about this post