TITASTORY.ID – Setelah rapat kerja, bertempat di Kantor Gubernur Maluku, Wapres juga berkesempatan untuk meninjau showcase beberapa program pengurangan kemiskinan ekstrem yang dilakukan di 5 kabupaten prioritas di Provinsi Maluku.
Salah satu program yang ditinjau adalah program penyediaan listrik untuk masyarakat miskin ekstrem di Kabupaten Maluku Tengah yang dilaksanakan di wilayah off-grid (tanpa listrik PLN) dan wilayah on-grid (yang telah tersedia listrik PLN).
Untuk diketahui, penyediaan listrik untuk masyarakat miskin ekstrem merupakan program penting, mengingat salah satu penyebab utama kemiskinan dan ketimpangan adalah tidak tersedianya akses terhadap infrastruktur dasar yakni listrik, air bersih dan sanitasi.
Untuk wilayah off-grid di Kabupaten Maluku Tengah program penyediaan listrik untuk masyarakat miskin ekstrem diinisiasi oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) melalui mekanisme kemitraan dengan dunia usaha dan masyarakat dengan menggunakan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).Inti dari program kemitraan ini adalah menyediakan listrik tenaga surya (LTS) bagi rumah tangga miskin ekstrem dan dilanjutkan dengan pemberdayaan masyarakat.
Dari hasil pengamatan dampak sosial ekonomi yang timbul dari program untuk masyarakat antara lain proses pembuatan rumpon ikan bisa dikerjakan di malam hari dan lebih cepat, biaya pembelian minyak tanah berkurang, proses memasak lebih cepat dan lebih aman, dan waktu belajar anak-anak lebih lama.
Berikut ini Indikator Kesejahteraan Sosial Utama 5 Kabupaten Di Maluku.
Kabupaten Maluku Tenggara Barat dengan tingkat kemiskinan 27,11% , jumlah penduduk miskin 30.740 jiwa.
Tingkat kemiskinan ekstrem 18,76%, jumlah penduduk miskin ekstrem 21.270 jiwa.
Pendidikan Kepala Rumah Tangga Miskin Ekstrem 18,16% tidak bersekolah 43,36%, lulus SD 7,19%, lulus SMP 31,28%, lulus SMA, dan tidak ada yang lulus Perguruan Tinggi (PT).
Lapangan Pekerjaan 53,38% anggota rumah tangga miskin ekstrem merupakan kelompok usia produktif, bekerja di sektor pertanian. Infrastruktur Dasar Rumah tangga miskin ekstrem 11,77% tidak memiliki rumah sendiri, 6,86% tidak memiliki listrik, 15,80% tidak memiliki toilet, 29,96% tidak memiliki akses air minum layak. Sementara Akses Keuangan dan Sumber Pembiayaan 8,2% penduduk miskin ekstrem memiliki akses. Terhadap kredit/pembiayaan, hanya 7,51% penduduk miskin ekstrem memiliki rekening tabungan. Realisasi penyaluran KUR (per Mei 2021) di Maluku 0,35%.
Kabupaten Maluku Tenggara, memiliki tingkat kemiskinan 22,57% jumlah penduduk miskin 22.590 jiwa. Tingkat kemiskinan ekstrem 13,65% jumlah penduduk miskin ekstrem 13.660 jiwa. Pendidikan Kepala Rumah Tangga Miskin Ekstrem 29,81% tidak bersekolah, hanya 34,57% lulus SD, 5,98% lulus SMP, 26,61% lulus SMA,
dan tidak ada yang lulus PT.
Lapangan Pekerjaan 44,77% anggota rumah tangga miskin ekstrem merupakan kelompok usia produktif, bekerja bukan di sektor industri. Untuk Infrastruktur Dasar Rumah tangga miskin ekstrem 9,43% tidak memiliki rumah sendiri, 24,94% tidak memiliki listrik, 43,73% tidak memiliki toilet, 32,29% tidak memiliki akses air minum layak.
Akses Keuangan dan Sumber Pembiayaan Hanya 2,53% penduduk miskin ekstrem memiliki akses(*) terhadap kredit/pembiayaan, 9,84% penduduk miskin ekstrem memiliki rekening tabungan. Realisasi penyaluran KUR (per Mei 2021) di Maluku 0,35%.
Kabupaten Maluku Tengah, memiliki tingkat kemiskinan 19,83% jumlah penduduk miskin 74.180 jiwa.
Tingkat kemiskinan ekstrem 10,53% jumlah penduduk miskin ekstrem 39.400 jiwa.
Pendidikan Kepala Rumah Tangga Miskin Ekstrem 9,24% tidak bersekolah, hanya 35,48% lulus SD, 21,21% lulus SMP, 30,55% lulus SMA, dan 3,53% lulus PT. Lapangan Pekerjaan 61,63% anggota rumah tangga miskin ekstrem merupakan kelompok usia produktif, bekerja di sektor pertanian.
Infrastruktur Dasar Rumah tangga miskin ekstrem 7,26% tidak memiliki rumah sendiri, 3,34% tidak memiliki listrik, 30,54% tidak memiliki toilet, 30,84% tidak memiliki akses air minum layak.
Akses Keuangan dan Sumber Pembiayaan, tidak ada penduduk miskin ekstrem, memiliki akses terhadap kredit/pembiayaan, hanya 8,94% penduduk miskin ekstrem memiliki rekening tabungan.
Realisasi penyaluran KUR (per Mei 2021) di Maluku 0,35%.
Kabupaten Seram Bagian Timur, tingkat kemiskinan 23,04% jumlah penduduk miskin 26.690 jiwa.
Tingkat kemiskinan ekstrem 12,73% jumlah penduduk miskin ekstrem 14.750 jiwa.
Pendidikan Kepala Rumah Tangga Miskin Ekstrem 26,43% tidak bersekolah, hanya 43,07% lulus SD, 12,34% lulus SMP, 18,16% lulus SMA, dan tidak ada yang lulus PT.
Lapangan Pekerjaan 53,46% anggota rumah tangga miskin ekstrem merupakan kelompok usia produktif, bekerja di sektor pertanian. Infrastruktur Dasar Rumah tangga miskin ekstrem 8,64% tidak memiliki rumah sendiri, 26,70% tidak memiliki listrik, 63,03% tidak memiliki toilet, 8,74% tidak memiliki akses air minum layak.
Akses Keuangan dan Sumber Pembiayaan, tidak ada penduduk miskin ekstrem memiliki akses(*) terhadap kredit/pembiayaan, hanya 7,98% penduduk miskin ekstrem memiliki rekening tabungan.
Realisasi penyaluran KUR (per Mei 2021) di Maluku 0,35%.
Kabupaten Maluku Barat Daya, tingkat kemiskinan 29,15% jumlah penduduk miskin 21.370 jiwa.
Tingkat kemiskinan ekstrem 14,43% jumlah penduduk miskin ekstrem 10.580 jiwa.
Pendidikan Kepala Rumah Tangga Miskin Ekstrem 5,64% tidak bersekolah, 64,32% lulus SD, hanya 12,29% lulus SMP, 17,76% lulus SMA, dan tidak ada yang lulus PT.
Lapangan Pekerjaan 51,06% anggota rumah tangga miskin ekstrem merupakan kelompok usia produktif, bekerja di sektor pertanian. Infrastruktur Dasar , rumah tangga miskin ekstrem semua memiliki rumah sendiri, 4,98% tidak memiliki listrik, 60,38% tidak memiliki toilet, 30,66% tidak memiliki akses air minum layak. Akses Keuangan dan Sumber Pembiayaan tidak ada penduduk miskin ekstrem memiliki akses, terhadap kredit/pembiayaan, hanya 4,43% penduduk miskin ekstrem memiliki rekening tabungan. Realisasi penyaluran KUR (per Mei 2021) di Maluku 0,35%. (TS 01)
Discussion about this post