TPNPB Kodap IV Sorong Raya Tembak Militer Indonesia di Kali Rawara

29/04/2025
Pasukan Organik TPNPB-OPM: Foto: Istimewa

titastory, Papua Barat – Manajemen Markas Pusat Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengonfirmasi bahwa pasukan TPNPB Kodap IV Sorong Raya telah melakukan serangan terhadap aparat militer Indonesia di wilayah Kali Rawara, Moskona, Papua Barat, pada 27 April 2025.

Dalam siaran pers yang diterima Senin, 28 April 2025, Panglima TPNPB Kodap IV Sorong Raya, Deni Moos, melaporkan bahwa seluruh pasukan dari sembilan batalion kini telah tersebar di sejumlah titik medan pertempuran di Moskona. Mereka, kata Deni, siap mengeksekusi operasi terhadap aparat militer Indonesia yang tengah melakukan pencarian jasad Tomi Samuel Marbun, mantan anggota Reskrim Polres Teluk Bintuni.

Menurut TPNPB, Tomi Samuel Marbun diduga dibunuh oleh rekan-rekannya sesama aparat pada 2024, lalu jasadnya dibuang ke Kali Rawara, dan menjadi santapan buaya.

Komandan Operasi TPNPB Kodap IV Sorong Raya, Manfret Fatem, menyatakan bahwa serangan terhadap aparat militer Indonesia merupakan peringatan keras kepada warga sipil yang terlibat dalam operasi militer di kawasan tersebut.

“Kami memperingatkan semua pihak, terutama warga sipil dan pejabat seperti Kepala Komnas HAM Papua, Fritz Ramandey, untuk segera keluar dari wilayah operasi kami di Kali Rawara,” kata Manfret. Ia menegaskan bahwa keberadaan sipil di zona konflik berisiko tinggi dan menjadi tanggung jawab masing-masing.

Pasukan Organik TPNPB-OPM: Foto: Istimewa

TPNPB juga menuding operasi militer Indonesia di Moskona sebagai upaya membangun kembali citra institusi militer, meski harus mengorbankan warga sipil. Mereka mengklaim bahwa tugas pencarian jasad Tomi Samuel Marbun seharusnya dilakukan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), bukan oleh aparat keamanan.

Dalam pernyataannya, Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB-OPM juga menyampaikan pesan kepada Presiden Prabowo Subianto agar segera membuka ruang negosiasi politik dengan pihak TPNPB-OPM. Mereka meminta adanya mediasi yang netral dari pihak ketiga guna menghentikan konflik bersenjata di tanah Papua.

“Kami mendesak pemerintah Indonesia untuk mengakhiri perang di Papua dengan jalur diplomasi yang adil dan bermartabat,” demikian isi siaran pers yang ditandatangani oleh Jenderal Goliath Tabuni, Panglima Tinggi TPNPB-OPM, bersama Letnan Jenderal Melkisedek Awom, Mayor Jenderal Terianus Satto, dan Mayor Jenderal Lekagak Telenggen dari jajaran Komando Markas Pusat TPNPB-OPM.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak pemerintah Indonesia terkait pernyataan TPNPB-OPM tersebut.

error: Content is protected !!