-
Kondisi cuaca ekstrem melanda wilayah di Maluku, dan Kota Ambon khususnya, menyisakan sejumlah peristiwa pilu untuk warga terdampak.
-
Sebanyak 64 Kepala Keluarga (KK) yang berada di Kawasan Bantaran Sungai Wayori, Negeri Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon bakal kehilangan tempat tinggal jika tidak dilakukan penanganan perbaikan talut penahan badan sungai sedini mungkin.
TITASTORY.ID, – Peduli akan kondisi yang terjadi, Tim Penanggulangan Bencana Jemaat (TPBJ) Passo Anugerah pun mengambil langkah cepat dengan melakukan koordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku.
Hasil koordinasi tersebut pun membuahkan hasil. Sebanyak 100 buah Bronjong kawat pun di sumbangkan kepada Jemaat GPM Passo Anugerah, Klasis Pulau Ambon Timur (KPAT) untuk keperluan pengamanan kawasan pemukiman di wilayah Wayori, Negeri Passo, Kecamatan Baguala, Kota Ambon.
Ketua TPBJ GPM Passo Anugerah, Frits Tatipikalawan, kepada media ini, rabu (20/7/2022) menjelaskan, intensitas curah hutan yang tinggi di Ambon beberapa waktu terakhir berdampak pada rusaknya talut penahan badan sungai di kawasan tersebut.
Kerusakan ini pun berdampak langsung kepada warga, di mana sebanyak 64 Kepala keluarga nyaris kehilangan rumah jika tidak dilakukan antisipasi penanganan urgent dan mesti dilakukan secepat mungkin.
“Tercatat ada 64 kepala keluarga yang terdampak bencana banjir pada 8 Juli 2022 lalu. Keluarga yang terdampak banjir bukan saja anggota jemaat GPM, tetapi ada juga dari Gereja lain, serta umat Katolik. ” katanya.
Menindaklanjuti kejadian patahnya talut, kata Frits , TPBJ Passo pun melakukan komunikasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku yang kemudian memberikan bantuan Bronjong kawat sebanyak 100 buah.
“Bronjong tersebut akan dipergunakan untuk perbaikan talut yang patah sepanjang aliran sungai Waiyori, khususnya pada RT 12, RT 14 dan RT 58 Passo,” ujar Frits disela sela acara penyerahan.
Dia menjelaskan, berdasarkan hasil pemetaan bersama BWS Maluku, ada empat titik lokasi talut yang alami patahan dengan panjang keseluruhan mencapai 150 meter.
Dia juga mengungkapkan, selain bantuan yang langsung diberikan kepada Jemaat Passo Anugerah, diketahui BWS Maluku juga memberikan bantuan Bronjong melalui Pemerintah Negeri Passo.
“Di RT 12 akan disalurkan bantuan 25 Bronjong lewat Pemerintah Negeri Passo. Jadi ada 125 buah Bronjong bantuan dari BWS untuk perbaikan talut untuk wilayah Passo,” ungkapnya.
Dia mengakui, upaya perbaikan kini diperhadapkan dengan kendala baru yakni terkait material batu untuk kebutuhan pengisian atau penyusunan pada wadah kawat yang telah dirajut tersebut, yang kemudian akan dikerjakan secara swadaya oleh anggota jemaat dan masyarakat.
“Ini kendala namun kami tetap akan melakukan komunikasi dan koordinasi, dan kami yakin untuk sebuah kebaikan maka pasti ada jalan keluar,” yakinnya.
Selain itu, Frits menuturkan , guna mengantisipasi bencana susulan, BWS juga akan melakukan pengerukan Check Dam atau bendungan mini yang ada di Sungai Wayori.
“Dari percakapan dengan BWS, mereka memang akan melakukan pengerukan di areal Check Dam yang tertutup sedimentasi sehingga dapat berfungsi dengan baik,” ungkapnya.
Dirinya juga menandaskan, rencana pengerukan nantinya akan difasilitasi oleh Pemerintah Negeri Passo, dan sementara ini masih dalam komunikasi intens untuk menentukan jalur yang akan dilakukan alat berat (eksavator-red).
“Bahwa gereja pun terpanggil untuk berkolaborasi dengan semua pihak baik pemerintah dan swasta. Tujuannya adalah memberikan rasa aman, meringankan penderitaan umat atau masyarakat seperti yang kini dialami 64 KK yang berada di bantaran sungai Wayori, Negeri Passo”. (TS-02)
Discussion about this post