titastory.id,ambon – Aksi tidak terpuji dilakukan sejumlah mahasiswa di Ambon, Maluku. Tidak diizinkan pihak Pelni untuk melakukan pelayaran ke Jakarta tanpa tiket, para mahasiswa yang tergabung dalam organisasi PMII ini melakukan protes dan berujung pengrusakan pada fasilitas umum di Kawasan Pelabuhan Yos Sudarso Ambon.
Informasi yang diterima media ini, kejadian pengrusakan terjadi kamis (8/08/2024) sekitar Pukul 04.45 WIT dinihari.
Para mahasiswa yang tergabung dalam Organisasi PMII Kota Ambon ini merusak sejumlah Kaca dan kursi di ruang terminal penumpang pelabuhan.
Awalnya, proses embarkasi dan debarkasi
Kapal KM Dobonsolo yang berlabuh di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon, berjalan dengan lancar dan aman.
Namun kenyamanan itu berubah, setelah puluhan mahasiswa yang rencananya akan menggunakan transportasi KM Dobonsolo tujuan Jakarta untuk menghadiri Kongres Pemilihan dan Pelantikan Ketua PMII, memaksa untuk naik kapal tanpa tiket.
Pukul 03.00 WIT saat rombongan mahasiswa akan memasuki ruang tunggu penumpang, petugas melakukan pemeriksaan. Ternyata rombongan mahasiswa tersebut tidak dilengkapi dengan tiket.
Dari jumlah puluhan mahasiswa, hanya 10 mahasiswa dilengkapi dengan tiket sehingga diizinkan untuk masuk dan menaiki kapal KM Dobonsolo.
Agar bisa menumpangi kapal tersebut, para mahasiswa mengutus salah satu utusan untuk melakukan koordinasi dengan pihak PELNI. Hasil komunikasi dengan pihak PELNI, para mahasiswa disarankan dapat membeli tiket dengan harga pelabuhan terdekat yaitu, pelabuhan Bau Bau.
Namun ternyata hal itu ditolak dengan alasan para mahasiswa tidak memiliki anggaran.
Tak sampai disitu, upaya komunikasi dilakukan dengan kepala cabang PT PELNI.
Pukul 04.35 WIT, Kepala Cabang PT PELNI yang berjumpa dengan perwakilan mahasiswa memberikan penjelasan, agar mahasiswa tetap membeli tiket kapal untuk mencegah terjadi sesuatu saat pelayaran.
Bahkan telah ada kompensasi keringanan, para mahasiswa membeli tiket ke Jakarta seharga tiket ke Bau- Bau.
Bahkan jika keberatan, sesuai penjelasan para mahasiswa bisa menunggu KM Ngapulu yang akan bersandar tanggal 10 Agustus 2024.
Sayangnya saat komunikasi pihak PT PELNI dengan perwakilan Mahasiswa, tiba tiba didepan terminal penumpang/ruang tunggu II terjadi tindakan pengrusakan. Kaca Utama ruang terminal dan lima kursi ruang tunggu juga dirusak . Kejadian ini diketahui aparat keamanan, namun tak bisa berbuat banyak. Hingga pada akhirnya para mahasiswa ini dibubarkan petugas keamanan di Pelabuhan Yosudarso.
Operasional Terminal Penumpang Telah Normal
PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 memastikan operasional di Terminal Penumpang Pelabuhan Ambon tetap berjalan dengan normal seperti biasa pasca terjadinya keributan.
Abdul Azis, Executive Director 4 Pelindo Regional 4 mengatakan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan pihak Pelindo Regional 4 Ambon untuk memastikan operasional di Terminal Penumpang Pelabuhan Yos Sudarso Ambon tetap berjalan normal seperti biasa.
“Meskipun beberapa pintu kaca dan jendela pecah, Alhamdulillah pelayanan tetap normal dan segera dilakukan pembenahan untuk tetap memberi pelayanan yang nyaman kepada calon penumpang,” kata Abdul Azis.
Dia menambahkan, pada prinsipnya Pelindo selalu berupaya memberikan rasa nyaman, tertib, dan aman kepada para penumpang yang akan menggunakan seluruh fasilitas yang ada di Pelabuhan Ambon.
Pelindo sebagai pengelola Terminal Penumpang Pelabuhan Ambon juga memastikan semua fasilitas yang ada dapat digunakan dengan baik oleh para penumpang kapal.
“Saat ini kondisi di Pelabuhan Ambon cukup kondusif. Aktivitas operasional berjalan dengan normal seperti biasa. Seluruh fasilitas yang ada juga dapat digunakan dengan baik,” pungkasnya. (TS-03)
Discussion about this post