Tak Ada Akses Jalan, Masyarakat Adat Seram Utara Timur Kobi Mesti Jalan Kaki Sejauh 25 Km

07/03/2025
Aktifitas masyarakat dipegunungan Seram Utara saat melakukan pembukaan akses jalan . Foto : Sahdan/titastory.id

titastory, Pulau Seram – Selama puluhan tahun masyarakat adat pengunungan Seram Utara Timur Kobi, Maluku Tengah, Maluku, tidak pernah menikmati akses jalan. Pemerintah dinilai mengabaikan hak masyarakat atas akses jalur transportasi, sebab, tak pernah diperhatikan.

Alfred, E Maihatakesu, Raja Negeri Kabuhari, Seram Utara Timur Kobi, mengatakan, untuk bisa sampai ke pusat keramaian, mereka mesti berjalan kaki selama 2 sampai tiga hari dengan jarak 25 kilometer dari kampung ke ibukota kecamatan.

“Akses jalan tidak ada. Kondisi ini sudah ada sejak lama, selama Indonesia merdeka ” beber Alfred, kepada wartawan Titastory, di Kobisonta, Seram Utara Timur Seti, pada Kamis (6/3/2025).

Menurut Alfred, masyarakat setempat punya keinginan besar untuk berkembang, namun akses jalan menjadi penghalang untuk beraktivitas. Mayoritas masyarakat di daerah pegunungan Seram Utara Timur Kobi, bermata pencaharian sebagai petani dan hasilnya melimpah.

Kepala Pemerintahan Negeri Kabuhari Alfred, E Maihatakesu. Foto, titastroy/Sahdan

“Hasil panen masyarakat sangat menjanjikan tetapi tidak bisa dipasarkan ke pusat keramaian, karena akses jalan yang sulit di tempuh. Jadi hasil panen dari masyarakat cukup untuk kebutuhan makan sendiri,” ungkap Alfred.

Alfred bilang, masyarakat sangat menginginkan adanya pembangunan infrastruktur berupa jalan, pendidikan, dan kesehatan. Daerah tersebut masih sangat jauh dari sentuhan pembangunan pemerintah setempat.

“Tidak ada solusi lain. Selain intervensi dari pemerintah pusat dan daerah untuk melihat kondisi ini. Karena akses jalan ini sangat penting untuk menjawab segalah kebutuhan masyarakat ” pinta Alfred.

Alfred berhadap, pemerintah pusat dan daerah bisa melihat kondisi yang dialami warga di pegunungan Seram Utara Timur Kobi selama puluhan tahun ini.

Mengumpukkan tenaga, warga menyempatkan diri untuk beristirahat disalah satu sungai sebelum melanjutkan perjalanan ke kampung Kabuhari, Kecamatan Seram Utara Timur Kobi. Foto : Shadan/titastory.id

“Semoga hadirnya pemimpin kita yang baru, baik di pusat mau di daerah bisa menjawab persoalan ini, kami sangat menginginkan transportasi jalan yang layak demi menunjang kebutuhan perekonomian di daerah kami,” harapnya.

Penulis : Sahdan Fabanyo
Editor : Rabul Sawal
error: Content is protected !!