Sajak Perdamaian Rektor IAIN Ambon

17/01/2025
Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon, Abidin Wakano saat ditemui crew TS di Aula Rektorat IAIN Ambon, Jumat, 17 Januari 2025. Foto : Sofyan.H

titastory, Ambon – Sebuah sajak perdamaian dari Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon Abidin Wakano, didengungkan sebagai penutup diskusi publik di Aula Rektorat IAIN Ambon, Jumat, (17/1).

Lewat secarik kertas yang diambil dari saku kirinya, lantunan pesan perdamaian keluar dari mulut Wakano. Aksinya itu sontak direspons pelbagai civitas akademik pada Diskusi Publik Nasional Refleksi 26 Tahun Bina Damai di Maluku.

Dalam keramaian di ruang lantai III itu, wasiat kerukunan Abidin Wakano bermaksud supaya seluruh elemen masyarakat terkhusus generasi yang hidup di tengah arus informasi saat ini lebih cerdas dalam menggunakan akal pikirannya.

Ia berpesan agar selalu menjaga kerukunan beragama supaya tercipta tatanan moral yang tidak tergerus zaman.

“Tidak ada perdamaian tanpa keadilan dan kesejahteraan,” ucap Abidin Wakano.

Diskusi Publik Nasional Refleksi 26 Tahun Bina Damai di Maluku di Aula Rektorat IAIN Lantai III, Jumat, (17/1) Foto : Sofyan.H

Berikut sajak perdamaian Rektor IAIN Ambon yang dibacakan sekaligus menutup diskusi publik tersebut :

Anak-anak Belajar Dari Kehidupannya

Jika anak dibesari dengan celaan, dia akan belajar memaki.

Jika anak dibesari dengan permusuhan, dia bakal belajar berkelahi.

Jika anak dibesari dengan cemohan, dia bakal belajar rendah diri.

Jika anak dibesari dengan hinaan, dia bakal belajar menyesali diri.

Jika anak dibesari dengan toleransi, dia bakal belajar menahan diri.

Jika anak dibesari dengan dorongan, dia bakal belajar percaya diri.

Jika anak dibesari dengan pujian, dia bakal belajar menghargai.

Jika anak dibesari dengan sebaik-baik perlakuan, ia akan belajar dengan hidup berkeadilan.

Jika anak dibesari dengan rasa aman, dia bakal belajar menaruh kepercayaan.

Jika anak dibesari dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri dan lingkungan.

Jika anak dibesari dengan kasih sayang dan persahabatan, maka ia akan belajar menemukan cinta sejati bagi kehidupan.

Penulis : Sofyan Hattapayo
error: Content is protected !!