TITASTORY.ID, – – Kebakaran hebat terjadi di Kawasan Kelurahan Rijali, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon. Insiden ini terjadi di lokasi lorong pabrik tahu, yakni salah satu kawasan padat penduduk di Kota Ambon. Kobaran api terus membesar dan merembet hingga membakar seluruh bangunan rumah warga di kawasan padat yang tidak jauh dari pasar tradisional Mardika Ambon.
Si jago merah melahap dan menghanguskan ratusan bangunan rumah warga serta ratusan lapak milik pedagang di pasar Mardika Ambon.
Warga yang mencoba memadamkan api dengan alat seadanya, namun kobaran api terus membesar dan merembet ke sejumlah bangunan lainya.
Dua jam kemudian api baru bisa dijinakkan setelah sejumlah mobil pemadam kebakaran kota Ambon dan mobil polisi water canon tiba di lokasi kebakaran.
Untuk memadamkan api di lokasi kebakaran petugas sempat kewalahan lantaran akses jalan cukup sulit untuk keluar masuk mobil pemadam di lokasi kebakaran.
Akibat kebakaran ini, puluhan tempat usaha serta lapak milik pedagang kaki lima hangus terbakar.
Kebakaran ini mengakibatkan satu warga atas nama Efer Masela meninggal dunia. Korban diduga meninggal karena terpanggang api. Selain Efer Maela, korban lain yang belum diketahui identitasnya pun harus dilarikan ke Rumah Sakit Bayangkara Polda Maluku untuk mendapat pertolongan medis akibat luka bakar pada lengannya.
Dalam kejadian ini sebanyak 100 rumah warga dan lapak milik pedagang jadi santapan si jago merah, bahkan perpustakaan Kantor Kelurahan Rijali pun tidak luput dari kobaran api. Selain itu puluhan kendaraan milik pedagang juga hangus terbakar.
Kebakaran hebat yang menghanguskan Kawasan padat penduduk di Kota Ambon, menurut warga bermula dari api yang berasal dari salah satu rumah indekos di Wilayah Administrasi RT.004 / RW. 002 dan menyebar ke seluruh kawasan RT.002 dan RW.001, Kelurahan Rijali, Sirimau Kota Ambon.
Belum diketahui pasti penyebab utama dari kejadian tersebut, namun diketahui saat kejadian kebakaran jum’at dini hari sekitar pukul 03.30 wit. Kobaran api baru bisa dipadamkan pada pukul 08.00 wit.
Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena saat kejadian lokasi kejadian menjelaskan pemerintah Kota Ambon bakal mengambil langkah tanggap darurat kepada para korban, yang didahului dengan pendataan.
“Pemerintah Kota Ambon tentunya akan mengambil langkah tanggap darurat dan kini sudah melakukan proses pendataan khusus untuk warga Kota Ambon yang terkena dampak.” tegasnya.
Terkait korban yang meninggal, Wattimena mengakui hal tersebut, dan termasuk satu warga yang juga terkena luka bakar dan sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara.
Wattimena menampik soal keterlambatan kedatangan pihak Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Wattimena menegaskan hal itu tidak benar, karena setelah pihak Damkar menerima laporan langsung menuju ke lokasi.
“Itu tidak benar, Damkar Kota Ambon selalu siap, soal keterlambatan dalam melakukan pemadaman tentunya harus dipahami terkait areal lintasan atau jalan,” katanya.
Atas hal tersebut, dirinya meminta semua pihak untuk turut serta dalam melihat kondisi yang ada termasuk persoalan korban bencana kebakaran, sehingga mereka bisa merasakan keadilan.
Dirinya pun pada kesempatan yang sama memberikan apresiasi kepada semua pihak yang sudah banyak membantu, lebih khusus pihak aparat kepolisian dan TNI yang begitu cepat mengambil langkah terkait insiden yang menimbulkan kerugian ini.
Ketua KNPI Maluku, Arman Kalean menegaskan perlu ada langkah kongkret di mana Pemerintah Kota Ambon perlu melakukan evaluasi aksesibilitas terkait kesiapsiagaan bencana, khusus bencana kebakaran pada jalur padat penduduk.
Dalam kaitan dengan itu juga, Arman pun meminta adanya perhatian serius Pemerintah Kota Ambon untuk melakukan upgrade data titik-titik yang dianggap rawan kebakaran, melakukan diseminasi tanggap bencana kebakaran pada warga secara berkala, dan perlu dibangun Hydrant Pemadam Kebakaran.
“Ini perlu dilakukan pemerintah Kota Ambon, untuk mengantisipasi bencana kebakaran di Kota Ambon, khususnya pada jalur padat penduduk.” tegasnya.
Saat yang sama, Arman pun menekankan pada upaya serius pengusutan sebab – sebab terjadi kebakaran.
“Polisi perlu dalami sebab kebakaran, apakah Human Error atau unsur Kesengajaan,” tegasnya.
Ketua KNPI Maluku ini juga meminta pihak PLN untuk secara berkala melakukan tindakan untuk merapikan jalur kabel arus besar, terutama di pemukiman padat penduduk.
“PLN pun harus sigap, dalam hal penataan kabel pengantar listrik, karena persoalan closeting adalah salah satu penyebab, walau pun dalam kejadian di Kelurahan Rijali belum diketahui pasti penyebabnya.
Dia juga meminta agar Dinas Sosial Kota Ambon bisa melakukan tindakan responsif terhadap korban kebakaran
“Para korban butuh perhatian pemerintah, sehingga dalam kewenangan sebagai SKPD teknis, Dinas Sosial Kota Ambon harus menjembatani kepentingan korban bencana kebakaran yang terjadi di penghujung tahun 2022 di Kota Ambon ini. (TS 02)
Discussion about this post