titaStory.id,ambon – Dari Jawa Barat, ke Maluku hanya untuk belajar tentang cara menjaga kerukunan antar umat beragama.
Demikian terungkap dalam acara sambut Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat di Kota Ambon, Maluku,Rabu (21/09/2023)
Kepala Kesbangpol Kota Depok, Leinda Ratna Nurdiany didampingi pengurus Forum Komunikasi Umat Beragama (FKBU) Kota Depok menerangkan, ada penilaian bahwa Kota Depok masuk dalam deretan kota intoleran di Indonesia. Walau pun pihaknya juga bingung indikator apa yang melatarbelakanginya.
Namun demikian Leinda Nuradiany menegaskan tetap harus belajar dari Kota Ambon, sebab sebagai kota yang pernah porak poranda atas konflik sosial namun cepat pulih dan merupakan salah satu kota terbaik dalam menjalin hubungan kerukunan.beragama, suka dan ras.
“Tentunya hari ini Pemerintah Kota Depok akan menjadi murid dan akan belajar dari Kota Ambon dalam hal kemampuan merawat kerukunan antar agama,” ungkap Leinda.
Sementara itu, Sekretaris Kota Ambon, Agus Ririmasse menyampaikan cukup merasa terhormat karena Pemerintah Kota Depok mau belajar dari Kota Ambon.
Dia menerangkan akar dari terjaganya kerukunan agama dan penganutnya adalah karena Maluku, dan lebih khusus Kota Ambon memiliki kearifan lokal Pela dan Gandong.
” Kita punya Pela dan Gandong, sebuah kearifan lokal yang terus dirawat sehingga Ambon akan tetap damai.” ucapnya.
Dia pun menegaskan, dengan adanya kearifan lokal, Pemerintah Kota Ambon terus menyebarkan simbol simbol perdamaian. Dan secara khusus penekanannya adalah Ambon Kota Musik Dunia.
” Bagi kami orang Ambon, dengan bernyanyi saja kami merasakan damai. Bagi kami orang Ambon dengan musik dimainkan maka rasa mara itu akan hilang, sehingga susah juga kalau orang Ambon itu mau baku mara,” ujar Ririmasse dibumbui dialeg melayu Ambon.
Terhadap kunjungan Pemerintah Kota Depok, Ririmasse pun menerangkan kunjungan dengan niat untuk belajar tentunya akan menjadi hal yang berharga. Sehingga dia pun menekankan bahwa jika ingin belajar damai haruslah belajar dari seluruh rakyat Kota Ambon. Karena Pemerintah kota hanya bisa memfasilitasi dan menghimbau dan mengambil kebijakan yang dianggap perlu.
” Terimakasih kepada warga Kota Ambon yang terus merawat hubungan persaudaraan sehingga ada orang dari luar kota ingin belajar dari kita. Mari katong jaga, karena Ambon Par katong samua.” tutupnya ( TS 02)
Discussion about this post