TITASTORY.ID – Pasca gempa bumi yang mengguncang dua Kabupaten di Provinsi Maluku, yakni Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), selasa 10 januari 2023 mengakibatkan kerusakan di berbagai tempat.
Data BNPB menyebutkan, menyebutkan akibat gempa bumi, lebih dari 70 rumah warga di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Provinsi Maluku, mengalami kerusakan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten MBD mencatat total rumah rusak di wilayahnya mencapai 73 unit. Dari jumlah tersebut, rumah rusak berat sebanyak 29 unit, sedangkan rusak ringan 44. Tak hanya rumah warga, dua sekolah dan satu gereja mengalami rusak ringan.
Sedangkan korban terdampak, sebanyak 5 warga MBD mengalami luka-luka.
Wilayah terdampak di Kabupaten MBD, antara lain tersebar di Kecamatan Dawelor Dawera, Leti dan Damer.
Sementara Data kerusakan rumah warga di Kabupaten Tanimbar masih tercatat sejumlah 92 unit.
Kondisi ini tentu tak hanya menyebabkan trauma bagi korban di dua kabupaten terdampak, namun juga masyarakat umum di kabupaten kota lainnya.
Namun lagi-lagi, kondisi ini dimanfaatkan orang tak dikenal (OTK) untuk menyebarkan informasi di luar kewenangan BMKG maupun BNPB.
Informasi yang disebarluaskan oleh OTK ini dalam bentuk pesan berantai melalui media-media sosial baik facebook, Instagram, hingga whatsapp. Dalam pesannya menyebut informasi berasal dari BMKG. Pesan berantai yang ditulis layaknya peringatan kepada masyarakat ini dibagikan hingga ribuan kali ke media sosial.
Dalam informasi tersebut ditulis penyebab gempa yang terjadi, tsunami yang akan terjadi hingga lokasi-lokasi mana yang harus dilalui Ketika datangnya tsunami besar di Kota Ambon.
Pada akhir pesan berantai tersebut juga ditulis “Pantau terus Peringatan Dini Gempa dan Tsunami BMKG Nasional via website BMKG”. Pesan ini kemudian dikirim terus berulang kali.
Berikut adalah bunyi pesan berantai yang dikirim Orang Tak Dikenal (OTK) sehingga menjadi viral di media sosial.
INFO DARI ORANG BMKG Semoga semua baik di Ambon.
Karena sedang ada pergerakan sesar lempengan aktif di atas Papua (awal Januari 2023 lalu, penyebab terasa gempa Jayapura), dan gempa Maluku di Tanimbar pagi ini disebabkan karena;
… “BMKG mengatakan gempa M 7,9 SR di Maluku di sebabkan tunjaman lempeng di laut Banda”…
Ini sangat serius dan harus Full Alert (Siaga 1) karena;
- Gempa tektonik besar M 7,9 sudah terasa pagi ini di Maluku
- Lempeng laut Banda sudah tertunjam kuat
- Titik pertemuan semua sirkum/3 sesar dunia di laut Banda, bukan gempa lalu tsunami-nya yg dikhawatirkan adalah tanpa ada gempa pun bisa saja terjadi Tsunami karena terjadi longsor bawah laut dan tiba2 tsunami (air naik) dengan volume yg sangat besar sekali.
Tetap waspada … 🙏🇲🇨
Kalau Tsunami (di awali gempa atau tanpa gempa) dan pusat gempanya dari selatan (laut Banda dan seterusnya) mohon cepat lari dan ikuti jalur evakuasi “disarankan” naik ke jalur rumah Axcha , langsung ke atas. Mohon jangan mengambil jalur evakuasi via Batu gong ke arah sana, karena dampak gelombang dari laut Banda langsung ke arah pantai Timur – Selatan (Tulehu, Tial, Tenga – tenga, Suli, Passo, Batu Gong, dan Pesisir Timur sampai Selatan di Latuhalat)
atau kalau tidak macet di jalan (dan menghindari longsornya gorong-gorong di jembatan Halong) bisa langsung ikuti evakuasi ke Halong Atas, harus cepat untuk menghindari dampak gelombang dari teluk Ambon yang masuk ke dalam, karena Halong AL, pesisir dalam Lateri, Passo, dan Hunut/Waiheru juga akan kena dampak gelombang yang masuk ke Teluk Dalam Ambon (bila gempa berpusat di laut Banda).
Pantau terus Peringatan Dini Gempa dan Tsunami BMKG Nasional via website BMKG
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Geofisika Geofisika Ambon dalam rilis resminya menampik soal informasi hoaks yang dikirimkan melalui pesan berantai di media sosial.
Kepala BMKG Provinsi Maluku Stasiun Geofisika Ambon, Djati Cipto Kuncoro dalam rilisnya mengatakan berita atau informasi yang mengatasnamakan BMKG tidak benar. BMKG, katanya tidak pernah menyampaikan serta menyebarluaskan informasi tersebut.
Soal sebaran informasi berkaitan dengan peristiwa longsoran bawah laut dan tsunami merupakan merupakan dampak ikutan dari gempa bumi.
“Perlu diketahui bahwa sampai saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi dengan tepat, kapan, dimana, dan berapa kekuatan gempa bumi yang terjadi,” ungkap Djati Cipta Kuncoro, Kepala Stasiun Geofisika Ambon BKMG dalam rilisnya.
Untuk itu masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Dan berikut adalah tanggapan dari Kepala BMKG Provinsi Maluku Stasiun Geofisika Ambon, Djati Cipto Kuncoro.
Selamat pagi Bapak Ibu Stakeholder….
Berita berita seperti ini sejak saya bekerja di BMKG Tahun 1995 – hingga sekarang, sering sekali beredar WA serta berita berita yg mengatasnamakan. Institusi tertentu …
Disaat beberapa warga terdampak Bencana khsusunya Bencana Gempabumi dan Tsunami…terkait reales diatas, bukan resmi dari BMKG tetapi lebih mengutip dari berbagai sumber.
Kami sangat mengharapkan Bapak Ibu, yg sudah memiliki/ memegang Perlatan Canggih Mobile Phone, Smart Phone juga sudah pintar dan bijak dalam menerima informasi yg bapak terima…
Dari Realese diatas kita ambil sisi positifnya sebagai kesiap Siagaan kita, bukan sisi negatifnya. Karena kita harus paham, kita tinggal di Negara, Wilayah dan Daerah yg memang rawan akan terjadinya bencana khususnya Bencana Gempabumi dan Tsunami.
Demikian, kiranyanya kita bijak menerima info serta berita yg kita terima dalam perangkat yg dalam genggaman kita. Terimakasih
Salam Hormat
Djati Cipto Kuncoro.
Selain itu, dalam rilisnya juga, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Geofisika Geofisika Ambon, menjelaskan dari hasil monitoring BMKG rabu 11 januari 2023 pukul 11.00 WIT, telah terjadi gempa bumi susulan sebanyak 19 kali, dengan kekuatan gempa susulan terkecil 3,7 dan kekuatan gempa susulan terbesar 5,7.
Terakhir BMKG akan terus monitoring dan selalu mengupdate perkembangan gempa-gempa susulan dan menginformasikan kepada masyarakat sehingga, masyarakat tidak perlu tyerpengaruh dengan isu yang tidak dipertanggungjawabkan kebenarannya. (TS-01)
Discussion about this post