TITASTORY.ID, – Diawali dengan pertanyaan sederhana, hari ini hari apa?, dan umum akan terlontar jawaban har ini hari kemerdekaan. Namun ada jawaban berbeda yang diungkapkan Johan Kalorbobir, Direktur Bumdes Bel Kikoir Juring Kabupaten Kepulauan Aru dalam tulisanya yang diterima media ini.
Kolorbibir menjawab bahwa har ini adalah hari proklamasi. Hari di mana Indonesia diproklamasikan oleh Bung Karno dan Bung Hatta sebagai sebuah negara secara de jure, belum secara de facto, karena Belanda belum mengakui kemerdekaan Indonesia. Setelah Konferensi Meja Bundar atau KMB di Den Haag Belanda (1949) barulah Pemerintah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia melalui meja perundingan.
Historisnya, ” ungkap Kolorbibir” antara Republik dan Federasi atau serikat masih menjadi pilihan antara Bung Karno dan Bung Hatta tetapi dengan satu pikiran oleh Soekarno, Indonesia harus menjadi satu untuk semua dan semua untuk satu. Jadi negara Indonesia tetap harus dibentuk menjadi negara Republik yang mempersatukan seluruh tanah bekas jajahan Belanda, termasuk Irian Barat.
“Kemerdekaan adalah kerinduan seluruh rakyat Indonesia, baik merdeka secara jiwa maupun raga dari jajahan Belanda sehingga perjuangan melawan Belanda adalah kewajiban bagi setiap rakyat Indonesia. Namun kendatipun kemerdekaan itu telah diraih oleh para pendahulu ternyata isinya tidak berbuah manis. Dari orde lama, berganti orde baru, hingga menjadi orde reformasi dan kini, rakyat Indonesia hanya Merdeka Bersama Derita.
Menurutnya Pemerintah makin semena-mena menjadi inti sari dari setiap persoalan yang diderita oleh rakyat sehingga organisasi yang disebut negara ini yang bertanggung jawab atas kemakmuran rakyat serta keadilan bagi setiap orang ini berlaku semakin menjadi organisasi yang hanya mempedulikan nilai yang menghasilkan rupiah, bukan hak asasi manusia.
“Jawa menderita akibat perampasan lahan, Kalimantan menderita akibat aktivitas tambang, Papua menderita karena pelanggaran HAM, dan Maluku menderita karena ditiadakan. Semua ketidakadilan tersebut berujung pada satu alasan, kepentingan rakyat yang nyatanya kepentingan para pejabat, birokrat, juga korporat.” ungkapnya.
Dia menerangkan, rakyat makin terlunta-lunta di atas negerinya yang kaya akan sumber daya berlimpah kolam susu dan madu, seraya mengungkapkan kata kata seniman Koes Plus.
Mengutip perkataan seorang pemikir Amerika, “kalau negara sebesar Amerika tidak dapat menguasai negeri kaya-raya seperti Indonesia maka Amerika bukanlah digdaya. Lalu bagaimana merubah agar orang Indonesia menjadi tuan yang adalah pemilik bumi dan alam ini.
Dia juga menjelaskan persoalan yang dirasakan dialam kemerdekaan dan masuk usia ke 77 tahun, bahwa pihaknya bersama masyarakat desa Juring berupaya untuk membentuk Badan Usahan Milik Desa (Bumdes) agar dapat mengelola seluruh sumber daya yang ada di desa untuk kemakmuran yang memberi setiap orang keadilan yang merdeka, walaupun sebenarnya ada derita yang dirasakan.
Dia juga menegaskan,dalam Perayaan Hari Proklamasi Republik Indonesia ke 77 di Kepulauan Aru, Pemerintah Desa dan Masyarakat adat desa atau nata Juring kecamatan Aru Selatan Utara menerima penyerahan piagam penghargaan dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru atas usaha pendirian Bumdes yang berbadan hukum dengan nomor: AHU-06231.AH.01.33.Tahun 2022 dengan tujuan Mensejahterakan Masyarakat Hukum Adat Nata Bel Kikoir dan Mengembalikan Kejayaan Malagot.
Terangnya, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Aru sangat mengapresiasi usaha yang dilakukan oleh pemerintah desa serta masyarakat Desa Juring dengan menjadikan Bumdes Bel Kikoir Sejahtera Juring yang telah dibentuk sebagai acuan bagi 116 desa lainnya di kepulauan Aru karena laut Aru memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat melimpah, paling utama adalah potensi perikanan.
Menurutnya, pemikiran membangun Bumdes awalnya bermula dari pemikiran sebagai seorang pemuda desa Juring yang berpikir bahwa desa Juring memiliki potensi kepiting bakau yang sangat melimpah namun kenapa selama ini tidak bisa menjadi dongkrak bagi peningkatan kemakmuran desa dan rakyat.
“Yang didapati ternyata disebabkan oleh, penguasaan lahan pasar dan juga penentuan harga jual kepiting yang akan ditentukan oleh para pembeli atau pemilik modal sehingga potensi yang dihasilkan oleh rakyat hanya memperkaya para pemilik modal, padahal seharusnya dengan adanya Bumdes maka generasi muda dapat menjawab impian para pahlawan agar rakyat Indonesia dapat benar benar merdeka,” ungkapnya.
Dia menegaskan makna kemerdekaan adalah pembangunan, kemakmuran harus dimulai dari masyarakat desa karena Indonesia pun terbentuk dari desa yang dibentuk oleh pemerintah kolonial Belanda zaman itu.
“Dan untuk menjawab perjuangan para pahlawan dan sebagaimana fokus pemerintah saat ini yang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan, yang mana dalam pengelolaan Bumdes yang baik maka pengelolaan modal atau aset harus dijadikan acuan guna mendapatkan keuntungan benefit; keuntungan tersebut secara langsung maupun tidak langsung akan meningkatkan pendapatan asli desa (PADES) dan masyarakat desa secara umum.” katanya.
Ditekankan bahwa bukan rakyat menjadi subjek ilustrasi tikus mati di lumbung padi yang berlimpah makanan dan bebek mati di telaga yang berlimpah susu. Dikarenakan ketidaksadaran generasi muda yang berkata bahwa mereka kaya tapi dapat berhasil-guna dan bermanfaat-guna untuk memanfaatkan basic keilmuan sebagai modal.
Dengan demikian menandakan bahwa perayaan hari proklamasi republik Indonesia ke 77 di Kabupaten Kepulauan Aru bukan hanya mengibarkan bendera sang pusaka merah putih bagi rakyat Aru tetapi perayaan hari proklamasi adalah perayaan yang menandakan bahwa rakyat Juring-kepulauan Aru akan merdeka diatas bumi dan alamnya.
“Seperti kutipan ahli community development, “walaupun pemerintah tidak mampu menjadikan negara sebagai penjamin kesejahteraan, tetapi rakyat juga tidak bisa hidup tanpa negara kesejahteraan” karena apapun bentukan sebuah negara akan kembali kepada sistem yang mengelolanya dan rakyat lewat generasi muda yang mau berupaya untuk mampu memnciptakan kemakmuran yang diciptakan atas dukungan pemerintah.” tutupnya.(TS 03)
Discussion about this post