titaStory.id, ambon – Innalillahi wa inna ilaihi raji’un telah berpulang ke rahmatullah Sani Tawainella, mantan pemain sepak bola Timnas Pelajar Indonesia U-18.
Sany menghembuskan nafas terakhirnya, di kediamannya di Negeri (Desa) Tulehu, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, pada rabu 28 juni 2023, sekitar pukul 16.30 Wit. Almarhum sendiri, meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak.
Informasi yang diterima, sebelum menghembuskan nafasnya, Ia sempat di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Umarella, Negeri Tulehu, diduga mengalami sakit stroke.
Kabar kematian almarhum pun tersiar di media sosial baik oleh kerabat maupun para kolega yang dekat dengan menyampaikan ucapan duka kepadannya.
Ucapan duka datang dari akun media sosial Asprov PSSI Maluku yang menyampaikan ucapan duka mereka kepada Sani Tawainella.
Dalam postingannya, Sani Tawainella merupakan mantan pemain sepak bola Timnas Pelajar Indonesia U-18, dengan semangatnya berhasil mengangkat Desa Tulehu menjadi percontohan olahraga sepak bola Nasional. Di tengah konflik sosial Ambon, Sani berhasil meramu tim sepak bola U-15 dan menjadi juara Nasional pada 2006.
Keberhasilan Sani telah mengubah pandangan masyarakat setempat dalam melihat agama, suku, dan ras. Kisah hidupnya kemudian dituangkan ke dalam sebuah film karya Angga Dwimas Sasongko berjudul ‘Cahaya dari Timur: Beta Maluku’ yang diperankan oleh aktor Chicco Jerikho.
“Segenap keluarga besar Asprov PSSI Maluku turut merasakan duka yang mendalam atas berpulangnya Coach Sani Tawainella. Semoga almarhum diberikan tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” demikian ucapan belasungkawa kepada Sani yang ditulis akun Asprov PSSI Maluku, di beranda facebook mereka.
Selain ucapan belasungkawa juga datang dari aktor Nasional, Chicco Jerikho melalui akun Instagramnya @chicco.jerikho, Rabu, 28 Juni 2023. Suami dari Putri Marino ini mengucapkan selamat jalan kepada Sany, sebagai ungkapan rasa dukanya.
“Selamat jalan kaka”, tulis Chiko dalam akun Instagram-Nya itu
Chicco Jerikho sendiri adalah actor yang berperan sebagai Sani, dalam film karya Angga Dwimas Sasongko berjudul ‘Cahaya dari Timur: Beta Maluku’.
Sebuah kenangan, dengan ukiran kisah heroik sang legenda Sani Tawainella dalam membangun sepak bola Maluku pun diabadikan dalam layar lebar berjudul ‘Cahaya dari Timur, Beta Maluku’ oleh sutradara kenamaan Angga Dwimas Sasongko.
Sany, merupakan sosok legenda sepak bola Maluku. Sapaan kaka Sani ini, dalam ketokohannya mampu menjadi salah satu sosok yang mampu menginspirasi kedamaian di Maluku akibat konflik sosial.
Di masa hidupnya, almarhum menjadi sosok inspirasi ketika menyatukan sejumlah pemain yang berasal dari latar belakang yang berbeda, khususnya perbedaan agama dengan kondisi Ambon yang porak-poranda akibat konflik SARA.
Saat orang dewasa yang berjalan di ruang publik dengan membawa benda tajam, parang dan lain lain, Tawainella cukup resah. Kisah ini pun yang dituangkan dalam film ‘Cahaya dari Timur: Beta Maluku’ yang diperankan oleh aktor Chico Jericho, kemudian melahirkan inspirasi untuk generasi maluku, sehingga menciptakan pandangan baru, sehingga konflik itu pun selesai hingga kini Maluku kembali aman.
# Beta Maluku, Bukan Passo Bukan Tulehu, Bukan Islam, Bukan Kristen.
Selamat Jalan Kaka Sani Tawainella
Sang Motivator Sepakbola Maluku
Tulis akun Gerytz Werner Tomaluweng, di laman facebook milik Sani Tawainella
Kalau Dong tanya ose sapa,ose jawab apa.? Beta Maluku kaka
Demikian juga ucapan belasungkawa oleh para kolega Sany pada laman facebooknya.
Kalau Orang Tanya Ose sapa, ose jawab apa.?
Beta maluku Kaka
Kalau Orang Tanya kamong sapa,kamong jawab apa.?
Beta maluku kaka.
Kasih Satu Ingatan Yang Manis Setelah Semua Yang Pahit.
Cahaya Dari Timur Kaka Sani Tawainella terima Kasih Untuk Perjuangan yang Tak Kenal Batas untuk sepak bola Maluku.
Tulis akun lainnya, Dolfino Ohorella Kainama, di laman facebook milik Sani Tawainella
Dalam meniti karir di dunia sepak bola maluku, begitu banyak pemain asal Maluku yang kini memiliki nama besar dari hasil bimbingannya. Nama-nama pesepakbola seperti Alfin Tuasalamony, Rizky Pellu, dan Hendra Adi Bayau adalah para pemain yang lahir dari besutannya.
Didera dengan kesulitan hidup serta pilihan antara keluarga atau tim sepak bola, Sani ditugaskan membawa timnya mewakili Maluku di kejuaraan nasional.
Keputusannya membaurkan anak-anak yang berbeda agama dalam satu tim pun membuahkan hasil dengan meraih juara pada Piala Medco 2006. Upaya yang membuahkan hasil, tim yang diboyongnya menjadi instrumen perekat tanpa sekat.
Kini, legenda Sepak Bola Maluku ini telah berpulang ke pangkuan Sang Maha kuasa. Sani Tawainella, putera Maluku asal Negeri Tulehu, Kecamatan Salahuttu, Kabupaten Maluku Tengah.
Selamat Jalan Papa, Selamat Jalan Om Sani, Selamat Jalan Kaka, Selamat Jalan Coach, Legenda sepak bola Maluku.
#SepakbolaMalukuBerduka
#CahayaDariTimur
#BetaMaluku
#MotivasiTinggiTinggikan
#Legenda
Discussion about this post