titastory.id, aru-Kepala sekolah SMA Negeri 1 di Dobo, Kabupaten Kepulauan Aru berinisial WD diduga melakukan tindakan asusila kepada para siswinya.
Keluarga salah seorang korban, Edy mengaku telah melaporkan kasus itu ke polisi. Korban sendiri yang meminta kepada pihak keluarga untuk mempolisikan pelaku.
Mulanya ia tak tahu-menahu keponakannya menjadi salah satu korban pelaku. Namun, setelah melihat video yang dibuat oleh pihak sekolah untuk menanyakan tindakan pelaku pada para korban. Dari situ terlihat ponakannya menjadi korban.
“Dia punya orang tua kandung ada di kampung. Jadi sebagai orang tua disini langsung katong (kita) bikin pertemuan keluarga untuk menanggapi masalah ini. Dan ketika katong tanya kepada korban, dia minta untuk dilaporkanke pihak kepolisian karena sudah truma ketika mengingat masalah yang dialami”, kata Edy saat dikonfirmasi Sabtu (21/9).
Edy mengatakan, korban mengalami trauma atas apa yang dialaminya. Pelaku melakukan aksi bejatnya di dalam mobil ketika korban diantar pulang dari kegiatan pramuka dan di sekolah.
Dengan adanya laporan polisi kepada terduga ini, kata Edy, supaya membangkitkan kepercayaan diri korban kalau keluarganya peduli dengan kejahatan yang dilakukan padanya.
“Kalau katong (kita) diamkan masalah ini maka nanti oknum pelaku akan terus melakukan tindakan yang tidak terpuji ini. Dan trauma dari anak berlanjut. Karena katong punya anak ini berpikir kalau tidak ada keluarga yang peduli dengan apa yang dialami”, terangnya.
Menurut Edy, dari keterangan seorang guru yang tak mau disebutkan namanya, para guru di sekolah memang sudah kecewa dengan sikap terduga pelaku. Namun hal ini tidak berani diungkap ke publik. Karena dikhawatirkan, mereka akan dijegal ketika melakukan pengurusan kepangkatan dan lainnya.
“Karena Kepsek tersebut punya jaringan dukungan yang ada di tingkat provinsi,” ungkapnya.
Dia meminta pihak kepolisian serius terhadap kasus ini hingga pelaku segera ditahan. Sebab, jika dibiarkan berkeliaran bisa saja korban akan mengalami tindakan yang tidak diinginkan.
“Kami juga sudah sampaikan kepada keluarga untuk tidak melakukan tindakan apa-apa karena laporan sudah disampaikan kepada kepolisian jadi katong percayakan kepada pihak kepolisian,” tegasnya.
Kanit PPA, Polres Kepulauan Aru, Ipda Gilang Pradana mengatakan, pihak kepolisian akan mengambil langkah hukum terhadap terduga pelaku. Mereka akan tetap mengusut kasus tersebut.
Sebelumnya, publik dihebohkan dengan kasus ini lantaran pelaku yang baru saja menjabat sebagai kepala sekolah baru bebas dari tahanan kasus illegal logging pada beberapa waktu lalu, kembali melakukan tindakan yang dinilai tidak bermoral. (TS-05)
Discussion about this post