titastory.com,ambon– Usai dilepasakan di Base Ops Lanud Silas Papare Jayapura Papua , jenazah almarhum Praka Anumerta Sujono Kaimudin tiba di Bandara Pattimura Ambon, selasa (18/02/2020) sore.
Jenazah almarhum praka Sujono Kaimudin diberangkatkan dari Jayapura Papua menggunakan pesawat boing – 737 /AI – 7340 milik TNI Angkatan Udara, setelah sebelumnya diterbangkan dari Jayapura-Sorong dan menuju Ambon.
Jenazah Praka Kaimudin ini langsung disambut oleh personil gabungan TNI gabungan serta Brimob Polda Maluku.
Jenazah almarhum juga disambut upacara militer oleh personil gabungan TNI dan Brimob Polda Maluku yang dipimpin oleh Dandim 1504/Ambon Kolonel Kavaleri Cecep Tendi Sutandi sekaligus dilakukan penyerahan jenazah dari komandan pendamping.
Dandim 1504/Ambon Kolonel Kavaleri Cecep Tendi Sutandi mengatakan jenazah almarhum akan diantar ke Desa Iha, kampung halaman almarhum melalui transfortasi laut dengan menggunakan kapal ferry.
“ jenazah akan diantar melalui jalur penyebrangan laut fery Hunimua (pulau ambon) selanjutnya menuju Waipirit, Kairatu Pulau Seram,”kata Cecep.
Tiba di Waipirit kata Cecep, Jenazah akan dijempu oleh Kodim 1502 Masohi untuk nantinya dilakukan upacara militer yang dipimpin oleh Dandim 1502 Masohi. Selanjutnya dipulangkan ke rumah duka di desa Iha.
“Direncanakan sesuai informasi dari Kodim Masohi, upacara pemakamannya akan dilaksanakan besok Rabu (19/02/2020),” sebutnya.
Almarhum sendiri, lanjut Cecep sebelumnya berpangkat Pratu (prajurit satu). Dia kemuadian dinaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi yaitu prajurit kepala (Praka) Anumerta.
Diketahui Praka Sujono Kaimudin anggota yonif 725 Woroagi Kodam XIV Hasanudin Makassar.
Almarhum merupakan satu dari 12 anggota TNI Angkatan Darat yang ditemukan meninggal dunia bersama bangkai helikopter MI-17 di kawasan tebing pegunungan mandala, distrik Oksobil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua pada kamis 13 februari 2020 pekan kemarin.
Sebelumnya diberitakan, Heli MI-17 milik TNI AD yang mengangkut 12 orang, hilang kontak di Kabupaten Pegunungan Bintang sejak 28 Juni 2019.
Baru pada 12 Februari 2020, keberadaan heli tersebut terlihat di salah satu tebing di Pegunungan Mandala, Distrik Oksop, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, dan dalam kondisi hancur.
Pada 14 Februari 2020, Tim evakuasi didaratkan di Pegunungan Mandala pada ketinggian 11.000 kaki. Untuk mencapai lokasi puing Heli MI 17, tim harus mendaki selama lima jam.
Akhirnya pada Jumat (14/2/2020) pagi, tim evakuasi berhasil mencapai lokasi kejadian dan mengevakuasi seluruh korban ke Jayapura, Sabtu (15/2/2020).
Penulis : Usman
Editor : Risha
Discussion about this post