TITASTORY.ID, – Ada saja cara – cara licik untuk meraup keuntungan dengan cara tidak semestinya, bahkan iuran air di areal sekitar kompleks asrama Desa Waiheru, Kecamatan Baguala Kota Ambon pun tak luput jadi lahan garapan untuk keuntungan pribadi oleh sekelompok orang di desa tersebut.
Informasi yang berhasil di himpun Titastory.id di lokasi asrama haji, Waiheru ditemukan adanya indikasi pungutan berkedok iuran air dari kurang lebih 700 kepala keluarga yang mendiami kawasan tersebut.
Pungutan ini dilakukan tiap bulan, dan tiap keluarga di patok dan wajib membayar Rp20.000. Ironisnya pungutan ini dilakukan oleh sejumlah oknum dan dibagikan bergiliran.
“Seperti arisan, jadi tiap bulan dilakukan penagihan, dan itu dilakukan secara bergantian, dan uangnya diduga digunakan untuk kepentingan pribadi dari orang yang melakukan penagihan tersebut, “ terang sejumlah masyarakat di sekitar kompleks asrama haji, jumat (01/07/2022)
Ironisnya oknum – oknum yang melakukan penagihan diduga mendapat surat jalan atau SK penagihan dari Pemerintah Desa, namun hasil tagihan justru untuk kepentingan pribadi.
Kami menduga uang hasil tagihan digunakan untuk kepentingan pribadi, karena tiap tahun tidak pernah dilakukan rapat dengan anggota yang menikmati air yang bersumber di kampung baru, petuanan Negeri Hitu, Kabupaten Maluku Tengah,” ungkap mereka yang meminta nama dan identitas mereka tidak disebutkan.
Diungkapkan mereka yang melakukan penagihan adalah, LT, LA, AA dan lain – lain yang memiliki jabatan di Desa Waiheru.
Terhadap kondisi yang ada, para warga ini meminta agar pihak pemerintah desa untuk segera menertibkan praktik ini karena hal ini cukup merugikan warga, bahkan untuk aparat berwajib juga diminta untuk tidak menutup mata.
“ Kami minta bapak kepala desa untuk segera melakukan penertiban, karena yang kami tahu mereka mendapat mandat dari desa. Juga ke pada aparat berwajib baik pihak kepolisian atau kejaksaan untuk melihat persoalan ini karena masyarakat banyak dirugikan,” tegas mereka.
Dikatakan bukan soal nilai uangnya, namun ini soal manfaatnya.
“Kami membayar karena kami menggunakan air, mestinya uang itu digunakan untuk pengembangan atau perawatan, bukan di gunakan untuk kepentingan pribadi, apa lagi seperti arisan tiap bulan,” terang mereka. Terkait hal ini, pihak Pemerintah Desa Waiheru belum dapat dikonfirmasi.(TS 02)
Discussion about this post