TABAOS.ID,- Informasi penculikan Muhammad Syahrul Wadjo aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Ambon ini dibenarkan oleh rekan korban.
Fadhel Rumakat saksi mata melihat langsung peristiwa itu terjadi sekitar pukul 22.20 WIT rabu malam (2/9/2020) di sekitar kawasan Pemda 3, Keluarahan Tihu, Kecamatan Teluk Ambon. Tepatnya di sekretariat komisariat Ekonomi Unpatti.
Menurut Fadel, Syahrul diculik oleh beberapa pria tak dikenal. Mereka berbadan kekar. Sempat diseret masuk ke mobil.
Penculikan itu menurut fadel usai mereka melakukan aksi demo di Kantor Gubernur Maluku. Setelah diculik semalam, pagi harinya Syahrul telah dilepaskan oleh para penculiknya, di kawasan bundaran Patung Leimena, Poka.
“jadi kita ada sekitar enam orang sementara duduk, tiba-tiba syahrul berteriak beta (saya) minta ampong (ampun) jua abang, dan kita lihat. Namun saat turun dorang (mereka) dekati katong (kita). Tapi karena ada saudara perempuan 2 ini, makanya beta suruh masuk di dalam sekretariat,” kata Fadhel Rumakat, seorang rekan Syahrul.
Dikatakan Fadel, setelah syahrul diculik oleh sejumlah OTK, dia bersama bersama sejumlah aktivis lainnya berlari menyelamatkan diri mereka.
“jadi karena lampu mobil sorot katong, makanya sulit lihat wajah mereka. Namun saat itu, dari yang saya lihat itu satu orang. Namun Syahrul bilang untuk beta, katanya ada empat orang yang turun dan menyekapnya. Mereka terlihat sangat kasar dan arogan, sampai baju dan celana syahrul itu sobek karena dia diseret masuk ke dalam mobil. Itu saya lihat dengan mata kepala saya sendir,” bebera aktivis mahasiswa HMI Ambon itu meniru pernyataan Syahrul.
Dijelaskan, setelah membawa korban, dua mobil bejenis agia dan avanza berwarna hitam. Langsung membawa Syahrul mengikuti jalan sempit di lokasi mereka menuju ruas jalan utama, keluarahan Tihu. “setelah dibawa beta tidak tahu lagi, karena kita juga menyelamatkan diri, taku mereka balik,” ucap dia. (TS-04)
Discussion about this post