TITASTORY.ID, – Didahului dengan pelaksanaan Workshop Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB) untuk tenaga apoteker Maluku, Konfrensi Daerah (Konferda) Pengurus Daerah (PD) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Maluku merupakan agenda organisasi profesi yang bertujuan pada peningkatan ketrampilan dan kompetensi para anggota yang bernaung di bawa IAI, khususnya di Maluku.
Bertempat di Ballroom, Hotel Santika, organisasi profesi ini bakal berjibaku dalam linangan isu terkait masalah kesehatan dan perkembangannya. Uniknya kegiatan ini juga juga menyertakan sejumlah anggota organisasi Perhimpunan Ahli Epidemiologi (PAEI) yang juga akan membahas terkait persoalan epidemiologi atau penyakit menular dan gejalanya.
Sekretaris Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia (KTKI), dr. H.Muhamad. Budi Hidayat, M. Kes, saat membuka kegiatan Workshop dan Konferda IAI Maluku secara daring menyampaikan, P2KB di Indonesia 80 persen di pengaruhi oleh ketersediaan tenaga kesehatan, sehingga arah pengembangan perlu adanya Investasi Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya saing dan mampu melakukan perubahan terhadap sistem kesehatan secara menyeluruh.
Diungkapkan kondisi Pandemic Covid 19 yang melanda Indonesia kurun waktu dua tahun, tentunya memberikan dampak di semua bidang sosial, termasuk bidang kesehatan, dan dalam kaitan dengan itu pembangunan teknologi komunikasi tentunya harus memberikan dampak perubahan dalam konteks pembangunan kesehatan butuh banyak pembenahan dan memperbaiki kelemahan yang ada.
Dia berharap kegiatan Workshop yang diperuntukkan untuk para tenaga kesehatan profesi, serta pelaksanaan Konferda IAI Maluku dapat menjembatani semua persoalan kesehatan di Provinsi Maluku.
“ Saya memberikan apresiasi atas terlaksananya kegiatan ini, dan perlu semua kita berkaca dari kondisi pandemi kurun waktu dua tahun, bahwa perlu dilakukan pembenahan menyeluruh terkait sistem kesehatan di negara ini, bahkan di kawasan Indonesia Timur yang tentunya dimulai dengan penguatan sumber daya manusia sebagai sebuah investasi untuk tugas – tugas berkelanjutan,” ungkapnya.
Hidayat juga menyampaikan kegiatan selama dua hari, diharapkan dapat memberikan motivasi dan kemampuan untuk berinovasi dalam hal pelayanan secara optimal kepada masyarakat.
“Harapannya , kegiatan ini dapat berdampak pada pengembangan dan kemampuan dalam berinovasi demi pelayanan optimal ke pada masyarakat di Maluku, “tegasnya.
Senda dengan itu, Kepala Subbagian Standarisasi, Bagian Registrasi , Standarisasi, dan Keprofesian Tenaga Kesehatan, Sekretariat Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia, drg. Nyiayu HA Sonia, M.Kes yang diwawancarai usai seremoni pembukaan, jumat, (5/08/2022), menerangkan kegiatan yang terlaksana di Maluku dan dipusatkan di Kota Ambon merupakan strategis pemerataan pengetahuan berkaitan dengan tugas – tugas keprofesian di bidang kesehatan, khususnya anggota yang tergabung dalam organisasi profesi Ikatan Apoteker Indonesia yang berkedudukan di Maluku, kadang terlambat dan minim dalam hal mengakses informasi terkait ketrampilan profesi, termasuk hal – hal yang penting adalah para tenaga profesi ini bisa mendapatkan Satuan Kredit Provesi (STR), yang saat akan diperpanjang sudah lengkap, karena STR merupakan hal keharusan untuk semua Tenaga Kesehatan di Indonesia.
“Sebagai lembaga setingkat kementerian yang memiliki hak untuk mengeluarkan STR , pelaksanaan workshop di kawasan timur Indonesia ini peserta juga akan dilengkapi dengan Sertifikat Kredit Partisipasi atau SKP,” ucapnya.
Demikian juga disampaikan Ketua Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia (MTKI), Dr. dr. Trihono, M. Sc, yang mengulas tentang sasaran dari kegiatan workshop sebagai rentetan dari kegiatan inti sebelum pelaksanaan Konferda IAI Maluku, yang mengarah pada pembentukan SDM Apoteker di wilayah kepulauan ini.
“Workshop atau seminar adalah forum perjumpaan untuk membicarakan perkembangan suatu dimensi kemampuan, ilmu yang berkaitan dengan tupoksi organisasi profesi yang berkaitan erat dengan pembentukan kualitas SDM yang mempuni,” tegasnya.
Dijelaskan pula, tugas MTKI adalah menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan secara merata akan dilakukan di wilayah Indonesia.
“ Kami berharap moment di gunakan sebaik mungkin oleh peserta sehingga selain demi pengembangan organisasi tetap lebih dari itu adalah agar semua kita mampu menjadi tenaga kesehatan handal. Apa yang kita lakukan hari ini jadi patokan untuk masa akan datang,” tutupnya.
Terhadap agenda penting di level daerah ini, Ketua Umum Ikatan Apoteker Indonesia, apt, Noffendri Roestam, S. Si menjelaskan kegiatan yang terlaksana adalah dalam rangka pembentukan kompetensi, yang sejatinya dilakukan secara luring di Kota Ambon setelah pandemi covid di Indonesia kian menurun.
Untuk diketahui workshop yang terlaksana dua hari ini akan disuguhkan materi tentang pengelolaan obat, bahan obat narkotika, psikotropika, dan prekusor farmasi pada fasilitas distribusi pelayanan kefarmasian, penerapan pelayanan standar dalam menunjang apoteker. Sementara untuk agenda workshop pada organisasi PAEI akan disajikan materi tentang peran BKD dalam mendukung jabatan fungsional tenaga Epidmiolog kesehatan dan peran Epidemiolog dalam pencegahan dan penanggulangan penyakit menular di wilayah kepulauan. (TS-02)
Discussion about this post