Ambon, Maluku – Hujan lebat yang melanda Ambon, sejak Senin (4/7/2022) malam hingga selasa pagi (5/7/2022) mengakibatkan bencana banjir dan tanah longsor.
Pantauan media ini, sejak selasa siang di sekitar kawasan permukiman Waihoka, terlihat banjir merendam permukiman warga. Banjir ini berasal dari luapan sungai kali Waihoka yang merembes masuk.
Tak kuat menampung debit air, sehingga menabrak talud pembatas sungai mengakibatkan air meluap dan masuk ke permukiman warga.
Akibat luapan ini ratusan rumah warga yang berada di sekitar bantara kali waihoka terendam banjir.
Menurut warga banjir yang terjadi ini setelah pemerintah membangun bendungan di sekitar kawasan permukiman mereka.
“Jam 11.00 air masuk di rumah saya. Ini dong (mereka) bongkar talud pembatas sehingga air masuk. Lalu dong seng (tidak) bangun got (saluran) dari pertama sudah rusak jadi kalau hujan turun dan air kali tumpah, maka rumah terendam,”kata Ita, seorang warga yang tinggal di sekitaran bantaran kali Waihoka.
Banjir menurut Ita lantaran bendungan tak mampu menampung banyaknya debit air, ditambah dengan talud pembatas yang telah sejajar dengan permukiman warga.
Ia akui, setelah melakukan pekerjaan bendungan serta pembongkaran talud pembatas, tiap hujan datang, kawasan yang mereka tinggal itu tak pernah lolos dari terjangan banjir.
“jadi kalau hujan datang itu, kami sangat takut karena sudah tentu akan banjir di rumah kami,”terangnya.
Ia berharap pemerintah bisa membangun talud pembatas yang lebih tinggi agar air tidak meluap masuk ke rumah-rumah mereka.
Selain di kawasan kelurahan Waihoka, banjir juga melanda sejumlah permukiman warga di kota Ambon, seperti desa Nania desa Waiheru, serta kelurahan Amantelu.
Pemerintah Kota Ambon, melalui BPBD telah mengeluarkan himbauan kepada warga agar menghindari daerah bantaran sungai dan meningkatkan kewaspadaan untuk daerah yang rawan longsor.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Ambon, Demmy Paais, melaporkan, banjir terjadi di Desa Nania RT 006 RW 001 akibat sendimentasi Kali Waisalak yang merendam 6 (enam) rumah.
“Sedangkan longsor di Kelurahan Amantelu RT 003 RW 03 batu menimpa rumah warga sehingga dinding dapur rusak. Yang terdampak 3 (tiga) kepala keluarga,” ungkap Paais.
Selain itu, titik genangan air juga terjadi pada sejumlah kawasan dan jalan umum, antara lain Desa Waiheru – Pasar Cokro, Desa Hunut – Dusun Kate-Kate, Negeri Halong – Air Besar, Passo – Depan Mall ACC.
Selain Bencana banjur dan tanah longsor, terjadi pula Talud Patah dan bencana pohon tumbang di Desa Poka – Unpatti dan Passo – Air Besar.
“Sementara ini, Tim BPBD dibantu Damkar, telah turun di titik – titik lokasi bencana dan melakukan penanganan dan pendataan,” terangnya.
Dengan intensitas hujan yang terjadi saat ini, Kalak berharap masyarakat yang bermukim di daerah – daerah pinggiran sungai, agar meningkatkan kewaspadaan karena berdasarkan pantauan CCTV debit air telah meluap. (TS-01)
Discussion about this post