-
Ilham Lupidara yang melaut sejak minggu malam di perairan laut desa Waisala, Seram Barat, akhirnya ditemukan tim gabungan Basarnas Ambon. Saat ditemukan petugas, korban dalam keadaan terapung di laut dan sudah dalam kondisi tak bernyawa.
-
Penemuan korban ini setelah petugas Basarnas melakukan operasi SAR di hari kedua terhadap Ilham Lupidara, warga Desa Masikajaya Kabupaten, Seram Bagian Barat. Pencarian dilanjutkan kembali pada selasa, (19/7/2022), setelah pada senin,(18/7/2022) tim Basarnas juga melakukan pencarian.
TITASTORY.ID – Pencarian selama dua hari yang dilakukan tim Basarnas Ambon menggunakan sejumlah transportasi alat utama seperti rescuer car type 1, rubber boat, KP XVI-2012 Polairud SBB, serta longboat masyarakat.
Pencarian dilakukan tim Basarnas gabungan di sekitar perairan dan juga pesisir pantai Desa Waisala, Seram Barat.
“Sejak pukul 7 pagi tim SAR Gabungan kembali melanjutkan Pencarian disekitar perairan Pulau tikus. Pembagian 2 SRU pun dilakukan guna memperluas area pencarian. Bertindak sebagai SRU 1 yakni Rubber Boat Basarnas Ambon bergerak melakukan pencarian pada koordinat 3° 3′ 56.38″ – 128° 1′ 41.02″ E,”kata Mustari Kepala Kantor SAR Ambon dalam rilisnya, selasa, (19/7/2022) malam.
“Disusul SRU 2 Yakni KP. XVI-2012 Polairud SBB dan beberapa longboat masyarakat bergerak melakukan pencarian pada koordinat 3° 4′ 40.53″ S – 128° 1′ 41.04″ E,”tambahnya.
Mustari mengatakan, pencarian terus dilakukan tim SAR Gabungan hingga pada pukul 13.30 WIT.
Saat ditemukan petugas, korban dalam kondisi terapung di laut dan sudah tak bernyawa. Korban selanjutnya dievakuasi menuju rumah duka di desa masikajaya guna diserahkan kepada pihak keluarga.
“Korban berhasil ditemukan tim SAR Gabungan pada koordinat 3° 4′ 41″ S – 127° 55′ 42″ E, jarak -+ 5,8 Nm dari lokasi kejadian dalam keadaan meninggal dunia,”
Diketahui sebelumnya, Ilham Rupidara (60) pergi melaut sejak minggu (17/7) malam sekitar pukul 20.00 WIT. Ia melaut menggunakan perahu longboat disekitar perairan Desa Masikajaya Kabupaten Seram Bagian Barat. Namun hingga pukul 03.00 WIT senin (18/7) dini hari, korban tak kunjung kembali.
“Saat itu dari data cuaca, hujan ringan sementara angin timur-tenggara 4-20 Knots serta tinggi gelombang 2-4 meter,”tandasnya.
Menurut istrinya korban, Usuria Mila, korban meminta izin untuk melaut. Istri korban sempat melarang agar tidak melaut, karena selain telah larut, namun saat itu cuaca tidak bersahabat.
Namun, Mila curiga saat suaminya tak kunjung pulang hingga senin pagi. Kejadian itu langsung dilaporkan kepada kerabat dan anak-anaknya.
Pada senin (18/7) pagi sekira pukul 05.00 WIT keluarga korban dan masyarakat sekitar melakukan pencarian dan menemukan longboat milik korban di sekitaran Pulau Tikus Kabupaten SBB. Namun naas korban diketahui tidak berada ditempat. Diduga korban terjatuh dan tenggelam.
“Dengan ditemukannya korban, maka Operasi SAR resmi ditutup dan seluruh Unsur Potensi SAR dikembalikan ke satuannya masing-masing,”tutup Mustari. (TS-01)
Discussion about this post