titastory.id, banda neira – Aktivitas vulkanik Gunung Banda Api di Kepulauan Banda, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), menunjukkan peningkatan signifikan. Berdasarkan laporan Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI, gunung api ini kini berstatus Level II (Waspada).
Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menyampaikan bahwa sejak Agustus hingga November 2024, terjadi 11 gempa vulkanik dangkal, 541 gempa vulkanik dalam, 46 gempa tektonik lokal, dan 250 gempa tektonik jauh. Aktivitas ini mengindikasikan peningkatan tekanan magmatik di tubuh gunung, yang dapat memicu erupsi sewaktu-waktu.
“Dari pengamatan visual, asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis terpantau setinggi 20-30 meter dari puncak. Kegempaan vulkanik dalam mendominasi, menunjukkan aktivitas magma yang meningkat,” jelas Wafid, Kamis (21/11/2024).
Kondisi ini kata Hafid , mengindikasikan adanya peningkatan tekanan dalam tubuh Gunung Banda Api, akibat meningkatnya aktivitas magmatik yang dapat memicu munculnya gempa-gempa dangkal, hingga terjadinya erupsi.
Badan Geologi juga mengingatkan pertu diwaspadai apabila terjadi gempa terasa, mengingat sejarah letusan Gunung Banda Api yang diawali oleh kejadian Gempa Terasa yang diikuti Gempa Vulkanik, maka saat itu Gunung Banda Api memiliki potensi untuk terjadi letusan sewaktu-waktu.
Surat Edaran Penjabat Bupati Maluku Tengah
Menanggapi peningkatan status Gunung Banda Api, Penjabat Bupati Maluku Tengah, Rakib Sahubawa, mengeluarkan surat edaran Nomor 361/sg/SE/2024. Dalam surat tersebut, masyarakat diimbau tetap tenang dan menjalankan aktivitas seperti biasa, namun dengan kewaspadaan tinggi.
Beberapa poin penting dari surat edaran tersebut meliputi:
- Larangan Aktivitas Radius 1 Kilometer
Warga, pengunjung, dan wisatawan dilarang beraktivitas dalam radius 1 km dari puncak gunung. Langkah ini untuk mencegah potensi bahaya seperti lontaran batu pijar, guguran lava, awan panas, atau gas beracun. - Antisipasi Informasi Hoaks
Masyarakat diminta menjaga kondusivitas dengan tidak menyebarkan berita bohong atau isu tanpa sumber jelas. Arahan resmi dari pemerintah daerah harus diikuti untuk menghindari kepanikan. - Peningkatan Kewaspadaan
Warga diminta waspada terhadap gempa terasa, mengingat sejarah letusan Gunung Banda Api yang sering diawali dengan aktivitas gempa signifikan.
Sejarah Letusan Gunung Banda Api
Gunung Banda Api memiliki riwayat letusan besar, termasuk pada abad ke-19 yang menyebabkan kerusakan signifikan. Dengan status waspada saat ini, potensi erupsi serupa menjadi perhatian utama.
Pemerintah daerah bersama instansi terkait terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik ini. Masyarakat diimbau segera melaporkan kejadian mencurigakan dan mengikuti instruksi yang diberikan.
“Kondisi ini adalah pengingat bagi kita semua untuk tetap waspada namun tidak panik. Kami terus berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk memastikan keselamatan masyarakat,” kata Rakib Sahubawa.
Pemantauan rutin akan dilakukan, dan informasi terkini akan disampaikan melalui saluran resmi pemerintah. (TS-02)
Discussion about this post