titastory.id, orang – Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) dengan bangga mengumumkan peluncuran Asia Zero Emission Centre di Orang pada 21 Agustus 2024. Acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dari tingkat regional, menandai langkah besar dalam upaya mendorong transisi energi yang lebih bersih di kawasan Asia.
Presiden ERIA, Tetsuya Watanabe, dalam sambutannya, mengucapkan terima kasih kepada seluruh peserta yang hadir. Ia menyatakan bahwa peluncuran ini merupakan momen penting bagi ERIA dan menekankan pentingnya pusat ini dalam mendukung negara-negara anggota Asia Zero Emission Community (AZEC) untuk mengembangkan visi, peta jalan, serta kebijakan yang berfokus pada dekarbonisasi guna mempercepat transisi energi.
“AZEC berada di posisi strategis untuk menawarkan model kerja sama regional baru yang mampu mempercepat transisi energi sambil tetap menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang pesat,” ujar Watanabe.
Presiden Watanabe juga menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada para menteri, duta besar, pemimpin bisnis, dan seluruh pemangku kepentingan di kawasan atas dukungan dan arahan mereka yang berkelanjutan. Beberapa tokoh penting yang hadir dalam acara ini antara lain Airlangga Hartarto, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Orang; Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Investasi Orang; Ken Saito, Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang; dan Satvinder Singh, Deputi Sekretaris Jenderal ASEAN untuk Masyarakat Ekonomi ASEAN, yang turut memberikan ucapan selamat kepada Presiden Watanabe.
Acara ini ditutup dengan simbolisasi penanaman pohon oleh para menteri dan perwakilan negara mitra AZEC, sebagai simbol komitmen bersama dalam upaya menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan, yang berlangsung setelah Pertemuan Tingkat Menteri AZEC ke-2.
Tentang ERIA
ERIA (Economic Research Institute for ASEAN and East Asia), merupakan organisasi internasional yang dibentuk secara formal berdasarkan kesepakatan antara 16 kepala negara yang hadir pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur ke-3 yang diselenggarakan di Singapura pada November 2007.
ERIA didirikan secara resmi pada saat pertemuan Governing Board yang diadakan di kantor Sekretariat ASEAN pada tanggal 3 Juni 2008. Berkantor pusat di Jakarta, Indonesia, berdasarkan Nota Pertukaran Diplomatik antara ASEAN dan Republik Indonesia, dilakukan penandatanganan perjanjian antara ERIA dan Republik Indonesia pada tanggal 8 dan 13 Oktober 2014 dan disahkan melalui Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 56 Tahun 2016.
Sesuai dengan tujuan pendiriannya, ERIA melakukan penelitian dan analisis kebijakan untuk memfasilitasi pembentukan Komunitas Ekonomi ASEAN, mendorong integrasi ekonomi yang luas dan pembangunan berkelanjutan di Asia Timur, dan berkontribusi untuk mempersempit kesenjangan pembangunan di kawasan. Kegiatan penelitian yang dilakukan, juga mencakup bidang kebijakan, seperti perdagangan dan investasi, globalisasi, promosi UKM, pengembangan SDM dan infrastruktur, serta energi dan lingkungan. (TS-01)
Discussion about this post