titaStory.id,ambon – Bentrokan antara
Warga Dusun Pelita Jaya Desa Eti, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, dengan karyawan perusahaan PT Spice Island Maluku (SIM) terjadi.
Bentrokan dengan pihak perusahaan yang berinvestasi perkebunan Pisang Abaka terjadi di kawasan Mumul, Dusun Pelita Jaya, Kabupaten SBB, Jumat (20/10/2023) sekira pukul 16.00 WIT.
Bentrokan ini terjadi karena warga geram dan marah lataran lahan perkebunan mereka diserobot pihak perusahan.
Tak terima dengan penyerobotan tersebut, warga pun melakukan perlawanan, sehingga bentrok tak terhindarkan dengan sejumlah karyawan.
Dalam insiden tersebut, dua warga mengalami luka tembak terkena senapan angin dan satu lainnya mengalami patah kaki terkena alat berat. Warga pun melakukan blokir jalan lintas Trans Seram sehingga tidak bisa dilewati kendaraan.
Menurut informasi yang berhasil dihimpun , awalnya alat berat excavator milik perusahan melakukan pembongkaran di kebun milik warga sekira pukul 17.00 Wit. Rencananya pihak perusahan akan menaman Pisang Abaka dilokasi tersebut.
Warga yang mendapat informasi langsung datang dan meminta agar penggusuran segera dihentikan.
Namun permintaan warga tersebut ternyata ditolak oleh pengemudi excavator. Warga yang marah langsung melakukan pelemparan dan berusaha menghadang laju excavator menggunakan batu dan kayu seadanya .
Pengemudi excavator kemudian berupaya untuk membela diri dan memutar alat pengeruk tanah, sehingga mengenai kaki salah satu warga bernama Riswandi atau La Randi. Korban mengalami patah kaki, dan langsung dilarikan oleh warga ke Rumah Sakit Piru untuk mendapat perawatan medis.
Sementara itu, warga lainnya masih tetap melakukan perlawanan. Dua orang warga lainnya kembali terluka kena peluru senapan angin yang ditembakkan oleh salah satu karyawan.
Korban La Askar mengalami luka tembak di lengan kanan, sedangkan La Kemon mendapat luka tembak di Kaki kanan.
Warga Pelita Jaya juga melakukan aksi blokir jalan raya Trans Seram, sehingga menggangu arus lalulintas dari Piru menuju Taniwel.
Mereka menuntut agar supir eksavator dan penembak segera ditahan pihak kepolisian.
“Kami akan memblokir jalan sampai supir dan pelaku penembakan di tahan polisi baru jalan akan kami buka lagi,”teriak warga.
Kepala Dusun Pelita Jaya, Desa Eti yang dikonfirmasi membenarkan insiden tersebut.
Ia mengakui warga Pelita Jaya telah datang ke lokasi kerja untuk melarang aktivitas PT SMI yang membongkar kebun milik warga, untuk ditanam pisang Abaka.
” Iya dong (Red-mereka) tadi naik ke lokasi untuk tegur orang kerja namun saat di tempat Kerja terjadi adu mulut yang berujung pada insiden yang tadi terjadi. Beta sekarang mau ka Polres untuk melapor masalah ini,” ungkapnya.
Salah satu anggota DPRD kabupaten setempat, Jamadi Darman, sempat mengunjungi para korban yang sedang di rawat di RSUS Piru.
Darman meminta agar aparat keamanan turun tangan dan bersikap profesional dalam menangani insiden tersebut, agar tidak melebar dan menimbulkan aksi saling balas dendam.
Kabag Ops Polres Seram Bagian Barat (SBB), AKP Umar Lessy yang di hubungi membenarkan peristiwa ini. Hanya saja Lessy belum bisa memberikan komentar karena baru menuju TKP. (TIM)
Discussion about this post