Dihajar Exavator dan Senapan Angin, Tiga Warga Pelita Jaya Jadi Korban

by
23/10/2023

titaStory.id,ambon – Bentrokan antara
Warga Dusun Pelita Jaya Desa Eti, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Maluku, dengan karyawan perusahaan PT Spice  Island Maluku (SIM)  terjadi.

Bentrokan dengan pihak perusahaan  yang  berinvestasi perkebunan Pisang Abaka  terjadi di kawasan Mumul, Dusun Pelita Jaya, Kabupaten SBB, Jumat (20/10/2023)  sekira pukul 16.00 WIT.

Ekspresi kesakitan salah satu warga.
Foto Warga

Bentrokan ini terjadi karena warga geram dan marah  lataran  lahan perkebunan mereka  diserobot pihak perusahan.

Tak terima dengan penyerobotan tersebut, warga pun  melakukan perlawanan, sehingga bentrok tak terhindarkan dengan sejumlah karyawan.

Dalam insiden tersebut, dua  warga mengalami luka tembak terkena senapan angin dan satu  lainnya mengalami patah kaki terkena alat berat. Warga pun  melakukan blokir jalan lintas Trans Seram  sehingga  tidak bisa dilewati kendaraan.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun ,   awalnya alat berat excavator  milik perusahan  melakukan pembongkaran di  kebun milik warga sekira pukul 17.00 Wit. Rencananya pihak perusahan akan menaman Pisang Abaka   dilokasi tersebut.

Warga yang  mendapat informasi  langsung  datang  dan meminta agar penggusuran segera dihentikan.
Namun permintaan warga tersebut ternyata ditolak oleh pengemudi excavator.  Warga  yang marah langsung melakukan pelemparan  dan berusaha menghadang laju excavator menggunakan batu  dan  kayu seadanya .

Pengemudi  excavator  kemudian berupaya untuk membela diri dan memutar  alat pengeruk tanah, sehingga mengenai  kaki  salah satu warga bernama Riswandi atau La Randi.  Korban mengalami patah kaki, dan langsung dilarikan oleh warga ke  Rumah Sakit Piru untuk mendapat perawatan medis.

Sementara itu, warga lainnya  masih tetap melakukan perlawanan.  Dua orang warga lainnya   kembali terluka kena peluru  senapan angin  yang ditembakkan oleh salah satu karyawan.

Korban La Askar mengalami  luka tembak di  lengan kanan,  sedangkan La Kemon mendapat luka tembak di Kaki kanan.
Warga Pelita Jaya juga  melakukan aksi blokir jalan raya Trans Seram, sehingga menggangu arus lalulintas  dari Piru menuju Taniwel.

Mereka menuntut agar supir eksavator dan penembak segera ditahan pihak kepolisian.

“Kami akan memblokir jalan sampai supir dan pelaku penembakan di tahan polisi baru jalan akan kami buka lagi,”teriak warga.

Kepala Dusun Pelita Jaya, Desa Eti yang dikonfirmasi membenarkan insiden tersebut.

Ia mengakui warga Pelita Jaya  telah datang ke lokasi kerja untuk melarang aktivitas PT SMI yang membongkar  kebun milik warga, untuk ditanam pisang Abaka.

” Iya dong  (Red-mereka) tadi naik ke lokasi untuk tegur orang kerja namun saat di tempat Kerja terjadi adu mulut yang berujung pada insiden yang tadi terjadi.  Beta sekarang mau ka Polres untuk melapor masalah ini,” ungkapnya.

Salah satu anggota DPRD kabupaten setempat, Jamadi Darman, sempat mengunjungi para korban yang sedang di rawat di RSUS Piru.

Darman meminta agar aparat keamanan turun tangan dan bersikap profesional dalam menangani insiden tersebut, agar tidak  melebar dan menimbulkan aksi saling balas dendam.

Kabag Ops Polres Seram Bagian Barat (SBB), AKP Umar Lessy yang di hubungi membenarkan peristiwa ini. Hanya saja Lessy belum bisa memberikan komentar karena baru menuju TKP. (TIM)

error: Content is protected !!