TITASTORY.ID – Sebuah kapal motor (KM) milik PT Pelni terjebak alias kandas di laut Namlea. Kapal tersebut adalah KM. Tidar. Peristiwa ini terjadi senin (26/7/2021) siang sekira pukul 12.30. Pusat kandas KM Tidar berada 200 meter dari arah dermaga pelabuhan Namlea, Kabupaten Buru.
Peristiwa ini diduga kelalaian oleh pihak Pelni setempat. Petugas Pelni dan Otoritas Pelabuhan diduga lalai karena gagal memandu nahkoda kapal saat kapal akan berlayar keluar pelabuhan Namlea.
Saat kandas kapal ini tengah memuat penumpang kurang lebih 500 orang, dengan tujuan Ambon – Tual.
Peristiwa ini berawal saat KM. Tidar bertolak dari dermaga pelabuhan Bau-bau, Sulawesi Tenggara menuju dermaga Pelabuhan Namlea, Kabupaten Buru Maluku pada pukul 09.00 WIT. Setelah sandar kapal tersebut akhirnya bertolak menuju pelabuhan Ambon pada pukul 12.00 WIT.
Namun saat kapal melakukan manuver olah gerak dari dermaga pelabuhan laut Namlea bergesar dari sisi barat pelabuhan namlea kurang lebih 200 Meter. Kapal tetap pada posisi tidak bergerak setelah kurang lebih 13 menit .
Dari Informasi yang berhasil dihimpun oleh titastory.id, sesat sebelum kandas, kapal tidak mengarah pada sektor kiri untuk mengambil jalur alur pelayaran, dan malah mengarah pada satu titik arah di sisi barat dermaga tidak jauh dari dermaga.
Hal ini jelas menyebabkan kapal tersebut mengalami kemiringan sekitar 1 M dari lampu timbul kapal dan sampai saat ini kapal masi tetap berada di titik kandas.
Diduga, peristiwa ini diakibatkan karena human-eror, kurang kejelihan nahkoda terhadap posisi alur masuk keluar dermaga, ditambah lagi dengan situasi cuaca angin yang bertiup dari posisi timur ke barat sehingga kapal terbawa ke sisi barat dan mengalami musibah kandas pada persiapan kapal olahgerak manuver keluar dermaga sekira pukul 12.00 WIT.
Dari pantauan jurnalis titastory.id di lokasi kejadian, pasca kandasnya KM Tidar, Nahkoda sempat mengambil langkah untuk manover kapal dengan cara mundur dan dibantu dengan tali yang dipasang pada bolder dermaga. Namun, upaya yang dilakukan itu tidak berhasil.
Kepala UPP Kelas 2 Namlea, Jonly Pentury yang berada di TKP mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak pelni terkait tindakan lanjut evakuasi untuk para penumpang . Dirinya mengatakan bahwa evakuasi baru akan dilakukan keesokan hari.
“Dari hasil koordinasi kami deng pihak pelni bahwa saat ini koordinasi dengan pihak Pelni Pusat masih terus dilakukan. Dan karena kondisi kapal masih normal dan penumpang juga masih mau bertahan diatas kapal makan untuk malam ini kita sepakat tidak akan melakukan evakuasi. Baru besok pagi baru evakuasi akan dilakukan apabila kapal pangrango sudah tiba untuk mengevakuasi langsung menunggu ambon dan tujuan lainnya,” Kata Jonly.
Dirinya juga menambahkan, pihak pelabuhan bersama dengan beberapa instansi telah siap untuk mengevakuasi apa bila dibutuhkan. “Kita semua sudah siap apa bila harus ada evakuasi,”tandasnya
Sementara itu, sejak peristiwa terjadi hingga senin malam ini, Kepala Cabang Pelni yang hendak dikonfirmasi oleh wartawan enggan berkomentar.
Pantauan jurnlais titastory hingga senin malam, belum ada tindakan apapun yang dilakukan pihak Pelni setempat. Sementara itu kondisi kapal saat ini telah berada pada posisi miring.
Penulis : Asma Kasih
Editor : Redaksi
Discussion about this post