TITASTORY.ID,- Warga Desa, Nuruwe, Kecamatan Kairatu, Kabuparen Seram Bagian Barat (SBB) Provinsi Maluku digemparkan dengan penemuan jazad perempuan yang terkubur di tengah hutan.
Diduga, korban tewas karena dbunuh oleh suaminya sendiri, Frans Rumahleiselan lantaran saat mayat ditemukan Frans tidak berada di tempat. Dia diduga melarikan diri.
Sadisnya pria yang menekuni pekerjaan sebagai petani asal Desa Nuruwe, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) ini juga menguburkan jasad istrinya berdekatan dengan rumah kebun mereka.
Kejadian ini terungkap setelah Angky Akollo seorang warga Desa Nuruwe sedang berburu hewan babi di hutan pada minggu (7/8) siang pekan kemarin. Bersama dengan anjing peliharaannya masuk hutan.
Dari sinilah terungkap kasus ini, yang selanjutnya membuka tabir peristiwa dugaan pembunuhan yang sudah terjadi lebih dari sepekan ini.
Kepada polisi Angki sebagai saksi mengakui, sedang melakukan perburuan bersama anjing peliharaannya. Saat melewati kebun milik korban, hewan ini mencium aroma dari balik walang rumah kebun milik yang hanya berjarak 25 meter.
Karena mengandalkan anjing sebagai petunjuk untuk berburu, Angki pun menyusul anjing miliknya itu. Setiba di lokasi yang menyita perhatian hewan peliharaan tersebut, Angki melihat adanya gundukan tanah. Gundukan tanah itu menurutnya seperti baru saja dibongkar seseorang. Dia lebih mendekati gundukan tanah itu dan mencium aroma tak sedap.
Dia bilang dalam tumpukan tanah itu melihat salah satu anggota tubuh manusia yakni ujung jari yang terkubur tidak sempurna.
Angki yang melihat hal tersebut kemudian melangkah meninggalkan lokasi itu dan memberitahukan kejadian tersebut kepada Staf Pemerintah Desa Nuruwe, yang kemudian penemuan ini pun disampaikan ke Aparat Kepolisian Polsek Waisarissa.
“Jadi saksi Angky pada hari minggu melakukan kegiatan berburu dengan anjing peliharaannya, nah tercium anjingnya mencium bau tidak sedap dan menuju ke sumber bau, dan disusul setiba ternyata ada gundukan tanah dan terlihat ujung jari korban, ” Kata Kasat reskrim Polres Seram Barat, Iptu Irwan, senin (8/8/2022).
Saksi lainnnya menurut polisi adalah Yokbet Romahsoal. Irwan bilang dari keterangan saksi bahwa sekitar dua sampai tiga pekan lalu, dirinya sempat mendengar suara tangisan perempuan seperti menjerit kesakitan di lokasi walang milik korban sekitar pukul 00.00 WIT. Namun dirinya tidak mengetahui pasti penyebab suara itu.
Setelah mandapat laporan, kata Irwan, tepat Pukul 14.00 WIT, Kapolsek Waisariissa IPDA, Hendry Nikijuluw didampingi sejumlah anggota Polisi tiba di lokasi penemuan mayat dan langsung melakukan pemasangan police line.
Selang beberapa waktu, team identifikasi Polres SBB yang dipimpin Kanit Identifikasi Polres SBB, AIPDA S. G. Badila tiba di TKP dan melakukan olah TKP.
Tepat sore hari, Personil Polsek Waisarissa dan di bantu oleh masyarakat Desa Nuruwe melakukan penggalian terhadap jenazah korban untuk di lakukan outopsi.
Jenazah pun di bawa menggunakan mobil ambulance Puskesmas Kairatu Barat menuju ke RSU Piru untuk di lakukan otopsi.
Diketahui menurut Irwan jenazah tersebut adalah Erna Wirin (30) warga Desa Nuruwe.
Hingga kini belum ada informasi dari peristiwa itu, Kapolres SBB, AKBP Denny Andreas S.I.K yang dikonfirmasi belum memberikan keterangan terkait hasil otopsi korban dan modus pembunuhan tersebut dengan alasan masih menunggu proses penyelidikan atau pengusutan lanjut. (TS-02)
Discussion about this post