TITASTORY.ID- Bentrokan antar warga dua Negeri di Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), kembali terjadi, senin (1/11/2021).
Ketegangan terjadi sejak minggu malam hingga senin sore (1/11/2021) antara warga Dusun Rohua Baru, Negeri Sepa dan Negeri Tamilouw.
Aksi ini dipicu penebangan tanaman umur panjang oleh Orang Tak Dikenal (OTK) yang diduga berasal dari Negeri Tamilouw, Kecamatan Amahai, karena persoalan tapal batas tanah yang belum terselesaikan
Bahkan berdasarkan informasi yang dihimpun, 8 korban luka, setelah dua kelompok terlibat saling serang diperbatasan. Dua korban luka mengalami luka akibat terkena senjata tajam. Polisi sempat keluarkan tembakan peringatan untuk membubarkan massa yang bertikai.
Dari video amatir yang beredar di sejumlah media sosial, tampak terlihat beberapa tanaman seperti pisang di tebang warga untuk menutup badan jalan.
Warga juga telah mempersenjatai diri dengan senjata tajam dan kayu. Mereka duduk di sejumlah ruas jalan hingga jembatan yang ada di kawasan perbatasan.
Sejumlah aparat kepolisian bersenjata lengkap juga sudah berada di tempat kejadian perkara (TKP) mengamankan wilayah perbatasan tersebut.
Aksi palang jalan diduga dilakukan setelah tuntutan warga Rohua tidak dikabulkan.
Warga menuntut ganti rugi atas tanaman yang ditebang OTK. Mereka menuntut ganti rugi senilai Rp 6 miliar melalui Pemerintah Negeri Sepa.
Penebangan tanaman atau pohon milik warga diduga terjadi akibat persoalan tapal batas tanah antara Dusun Rohua Baru dengan Negeri Tamilouw.
“Kalau tidak salah itu dong (mereka warga Rohua) tuntut ganti rugi melalui Pemerintah Negeri Sepa, kalau seng (tidak) salah enam miliar itu,” kata salah satu warga via ponselnya.
Diduga tidak ada penyelesaian damai, menyebabkan terjadi aksi palang jalan tersebut dilakukan warga.
“Rohua baru ini kan anak dusun dari Negeri Sepa. Sementara Tamilouw klaem kalau Rohua sudah masuk di perbatasannya,” kata warga yang meminta identitasnya tidak disebutkan.
Kapolres Maluku Tengah AKBP Rositah Umasugi yang dihubungi tidak merespon panggilan seluler yang dilayangkan sejak sore tadi.
Sehari sebelumnya hingga hari ini, ketegangan juga terjadi antara dua kelompok warga di Kota Masohi. Kabarnya, warga Tamilouw juga bersitegang dengan warga Kei. Penyebabnya pastinya seperti apa belum diketahui.
Belum juga ada keterangan resmi dari pihak kepolisian. Kapolres Maluku Tengah yang dihubungi pun belum merespon.
Hingga kini informasi dari warga Dusun Rohua, sebagian warga yang terdiri dari perempuan dan anak serta lansia sementara diungsikan ke lokasi yang aman.
“Iya sebagian perempuan, anak dan lansia sudah mengungsi ke hutan untuk mencegah adanya penyerangan dari desa Tamilouw,”ujar seorang warga dusun Rohua saat dihubungi via seluler. (TS-01)
Discussion about this post