Bendera Benang Raja Berkibar di Aboru Pulau Haruku

by
26/04/2021
Foto Istimewa: Kiri-Kanan : Bendera RMS di Kibarkan setengah Tiang di SMA 19 Maluku Tengah dan Bendera RMS di kibarkan di tengah perkampungan warga Negeri Aboru.

TITASTORY.ID,- Peringatan Hari Ulang Tahun Republik Maluku Selatan (RMS) ke-71  pada Minggu ( 25/4/2021),  kembali diwarnai dengan pengibaran  sejumlah bendera benang raja (red-sebutan Bendera RMS).

Bendera dengan corak empat warna ini tetap berkibar meskipun  aparat keamanan  TNI/Polri melakukan pengamanan  ketat disejumlah tempat yang biasanya menjadi lokasi penaikan bendera.

Pengibaran  bendera empat warna ini  terjadi di Dusun Naira dan  Desa Aboru, Kecamatan Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah  (Malteng) yang merupakan basis pendukung RMS.

Ely Tuankotta Salah satu  tokoh pemuda Aboru, yang dikonfirmasi media via ponselnya, Minggu sore mengakui adanya pengibaran bendera RMS. Bendera  tersebut telah dikibarkan sejak pagi dinihari.

Dia menjelaskan, beberapa tempat yang menjadi lokasi pengibaran bendera diantaranya  depan Baileo  Negeri Aboru dan sekitar empat bendera di Dusun Naira.

“Setahu beta (Red-Saya), ada kira-kira sekitar sepuluh yang naik. Salah satunya didepan Baileo Negeri Aboru , bendera  terlihat siang hari dan  ada juga bendera di  Dusun Naira,”ungkapnya.

Menurutnya, selain diikat pada pohon  yang berada di pinggiran  kampung,  bendera juga  terpasang di jalan desa. Bendera-bendera tersebut sebagian diturunkan oleh masyarakat  dan juga aparat keamanan.

“Kalau  yang turunkan ada masyarakat dan juga aparat,”ucapnya.

Ely juga menjelaskan, pasca pengibaran bendera, tidak ada warga yang diamankan oleh aparat kepolisian,. Situasi Desa  Aboru juga relative tenang.

Sedangkan sehari sebelumnya, Satgas Yonif 734/SNS SSK llI Pos 8 Aboru telah mendampingi Komandan Korem 151/Binaiya dalam kunjungan kerja ke jajaran Forkopimda desa setempat.

Kegiatan kunjungan ini adalah dalam rangka mempererat hubungan kerja antara Korem 151/Binaiya dengan pemerintah desa Aboru. Kegiatan yang dimaksud adalah kerjasama dibidang Sosial dan pembangunan, bagi warga desa Aboru. Diantaranya, pembangunan talud.

Dari pantauan media ini, kawasan Kudamati, Kecamatan Nusaniwe, Ambon yang juga disebut-sebut sebagai basis masa FKM/RMS juga  terlihat tenang. Warga  tetap melakukan aktifitasnya seperti biasa.

Kapolresta  Pulau  Ambon dan Pulau-Pulau Leasse, Kombes Pol. Leo Surya Nugraha Simatupang yang dikonfirmasi  Minggu sore menjelaskan,  situasi keamanan  di  wilayah kerjanya  aman dan kondusif, tanpa ada kejadian menonjol. Sampai saat ini, pihaknya belum menerima laporan dari jajarannya yang berada di Aboru.

“Situasi  aman dan kondusif,  tidak  ada kejadian  menonjol.  Sampai saat ini belum ada laporan dari  jajaran di Aboru.  Bapak Dandim   dan Danrem ada di Aboru,”singkatnya.

Sebelumnya,  Polda Maluku juga  telah menggelar operasi  yang diberi nama sandi Siwalima  Merah Putih. Tujuannya adalah untuk mengantisipasi penaikan bendera  RMS oleh para aktivis/simpatisan organisasi yang dilabel separatis ini dalam hari ulang tahunnya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, aksi demo damai  juga dilakukan oleh ratusan warga keturunan Maluku di Belanda yang  tergabung dalam Care4Maluku. Aksi demo berlangsung  24 April 2021 pukul 15.45 Sore waktu setempat di Malieveld,  dan juga depan Kedutaan besar RI di Den Haag. Aksi demo ini juga dihadiri Menlu Pemerintah RMS di pengasingan Belanda, Umar Santi.

Puluhan bendera RMS di kibarkan. Tujuan aksi damai ini  adalah untuk memperingati dan menghormati   proklamasi RMS, dan memberikan dukungan kepada  aktivis/simpatisan RMS di Maluku, yang  mendapat intimidasi dan ditahan karena mengibarkan bendera. Kemiskinan yang dialami oleh masyarakat Maluku juga menjadi keprihatinan, mengingat Maluku memiliki sumber daya alam yang sangat besar. Aksi ini juga mendapat pengawalan dari aparat keamanan setempat. (REDAKSI)

error: Content is protected !!