TITASTORY.ID – Kenaikan permukaan laut atau banjir rob melanda sejumlah wilayah di Maluku. Dua kabupaten yang dilanda yakni Kabupaten Seram Bagian Timur dan Kabupaten Maluku Tengah.
Di Kabupaten Seram Bagian Timur, banjir rob menerjang permukiman warga yang berada di pesisir pantai Desa Namalean dan Desa Kinali kecamatan pulau gorom kabupaten seram bagian timur.
Banjir rob sudah terjadi sepekan terjadi di dua Desa di pulau Gorom. Warga yang berada di kedua kampung ini panik akibat hantaman ombak besar di pesisir pantai yang tanpa di halangi oleh taldd penahan ombak.
Menurut Umar Tianotak, warga Desa Namalean, banjir rob ini sudah melanda sejak dua pekan terakhir. Bahkan banjir rob, nyaris merobohkan rumah warga yang berada di pesisir pantai.
Sebagian warga lainnya yang takut memilih mengungsi ke rumah yang tidak berdampak rob.
Warga di kedua desa ini meminta agar pemerintah Kabupaten Seram Bagian Timur dapat memperhatikan kondisi bencana alam yang terjadi setiap tahun pada musim timur ini.
Di dusun Kinali desa Kataloka kecamatan pulau Gorom, terjangan ombak melewati talud penahan ombak dan merobohkan pohon kelapa yang berada di bibir pantai.
Sejumlah rumah warga nyaris hanyut dan sejumlah makam di sekitar pesisir pantai ikut terbawa hantaman ombak hingga tengkorak muncul dipermukaan tanah.
Selain di Seram Bagian Timur, banjir rob menerjang dermaga penyebrangan kapal Tulehu Masohi Kabupaten Maluku Tengah, kamis (27/5) siang.
Terjangan itu membuat, petugas pelabuhan, calon penumpang hingga buruh berlarian karena panic ketika air pasang menerjang area dermaga.
Amat Sanaki, warga yang ingin melakukan penyebrangan dengan kapal motor menuju Masohi, ibu kota Maluku tengah mengatakan, mengaku kaget dengan kejadian tersebut yang terjadi begitu cepat hingga menerjang area dermaga pelabuhan.
Ia sempat berlarian dan menyelamtkan diri lantaran tinggi gelombang yang menerjang kawasan pelabuhan .
“ begitu cepat. Tadi kira Tsunami, jadi kita semua lari,” katanya.
Selain menerjang area pelabuhan, banjir rob juga merusak pagar senk hingga roboh. “pagar roboh mungkin 20 Meter akibat hantaman ombak itu,” kata Kepala Kantor UPP Kelas II Pelabuhan Tulehu, Wiliam Parihala.
Akibat peristiwa tersebut, jadwal keberangkatan kapal dari pelabuhan Tulehu ke Masohi Maluku Tengah sempat tertunda beberapa jam.
Sebelumnya BMKG Stasiun Pattimura Ambon, telah mengeluarkan peringatan gelombang serta curah hujan yang cukup tinggi, akibat adanya super blood monn disejumlah wilayah di Maluku.
Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon, Ashar mengatakan mengatakan adanya pasang air laut menyebabkan banjir rob terjadi.
“Sesuai peringatan yang dikeluarkan BMKG bahwa akan terjadi cuaca buruk, akibat dampak fenomena alam gerhana bulan merah, rabu malam 26 mei,” jelas Ashar.
BMKG Stasiun Pattimura Ambon, menghimbau warga yang tinggal di pesisir pantai agar selalu berhati-hati dan memperingatkan masyarakat terutama yang bermata pencarian dan beraktivitas di pesisir atau pelabuhan terhadap potensi bencana rob. (TS-01)
Discussion about this post