titastory, Mamuju – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mamuju bersama tim gabungan bergerak cepat menangani dampak banjir dan longsor yang melanda wilayah ini pada Minggu (26/1). Alat berat dikerahkan untuk membuka akses jalan di Kelurahan Mamunyu, Kecamatan Mamuju, yang tertutup material longsor.
Kepala Pelaksana BPBD Mamuju, Muh. Taslim Sukirno, menyatakan pembersihan material longsor ditargetkan selesai dalam dua hari ke depan. “Kami bersama tim gabungan akan terus berupaya maksimal membuka akses jalan dan memulihkan kondisi,” ujarnya pada Senin (27/1).
Bencana ini tercatat mengakibatkan empat orang meninggal dunia dan enam orang luka-luka. Para korban luka telah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan intensif.
Untuk membantu warga terdampak, BPBD mendirikan posko di Kantor BPBD Mamuju dan Pos Lapangan di wilayah terdekat permukiman warga. Pos ini dilengkapi fasilitas kesehatan, ambulans, dan logistik darurat. Tim juga mengerahkan perahu lipat dan perahu karet untuk mengevakuasi warga serta mendistribusikan bantuan logistik dan air bersih ke lokasi pengungsian.
Hingga saat ini, banjir telah melanda empat kecamatan di Kabupaten Mamuju: yakni Kecamatan Mamuju (Kelurahan Binanga dan Desa Bambu), Kecamatan Kalukku (Kelurahan Bebanga, Desa Pammulukang, dan Desa Ahuni), Kecamatan Simboro (Kelurahan Simboro) dan Kecamatan Tapalang (Desa Orobatu).
Menurut Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, sebanyak 1.377 unit rumah, dua fasilitas ibadah, dan tujuh sekolah terdampak. Sebanyak 1.972 jiwa terpaksa mengungsi, sementara tujuh rumah dilaporkan rusak berat.
Salah satu dampak terparah adalah longsor yang menutup akses jalan di Kelurahan Mamunyu. Namun, setelah hujan reda, banjir yang sebelumnya merendam jalan Trans Sulawesi mulai surut dalam waktu tiga jam.
Imbauan dan Antisipasi
Taslim mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan. “Meskipun banjir telah surut, kami tetap meminta masyarakat berhati-hati, terutama mereka yang tinggal di area rawan longsor,” tambahnya.
BNPB juga mengingatkan masyarakat untuk membersihkan saluran drainase dan daerah aliran sungai guna mengantisipasi luapan air. Selain itu, penting bagi warga untuk memantau prakiraan cuaca melalui BMKG dan mengikuti arahan resmi dari BNPB dan BPBD setempat.
Banjir dan longsor yang terjadi akibat hujan lebat selama empat jam ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana hidrometeorologi di musim penghujan. Dengan kolaborasi semua pihak, diharapkan pemulihan dapat berjalan lebih cepat dan mencegah dampak yang lebih luas.
Penulis : Redaksi