titastory.com,ambon – Seorang bocah di Kota Ambon, tewas setelah jatuh dan terjebak di dalam kolam pengelolaan tinja di lingkungan Kantor Unit Pelayanan Terpadu (UPTD) pengolahan tinja Kota Ambon.
Bocah tersebut adalah SU. Korban berusia 6 tahun saat ini masih duduk di bangku kelas 1 SD. SU diketahui pergi bermain dengan seorang temannya untuk mencari ikan tak jauh dari lokasi itu, Selasa (17/3/2020).
“Dari keterangan yang diperoleh, korban ini bermain bersama seorang temannya, GS, untuk mencari ikan mujair di sekitar situ. Lalu menjelang siang hari, temannya mengajak korban untuk pulang, untuk makan siang, tapi korban tidak mau pulang. Lalu temannya itu pulang sendirian,” kata Kepala Sub Bagian Humas Polresta Pulau Ambon, Iptu Julkisno Kaisupy kepada titastory.com, rabu (18/3/2020).
Ibu korban yang mulai khawatir karena anaknya tidak juga kembali ke rumah, berusaha mencari korban. Namun, karena tidak juga menemukan anaknya itu, ibu korban kemudian mengadu ke suaminya.
Kedua orang tua korban mencari SU hingga ke lokasi kejadian. “Saat itu mereka menemukan sandal korban tak jauh dari kolam tersebut, tapi tidak tidak menemukan korban. Lalu ayah korban terus mencari hingga mereka pulang ke rumah sore harinya,” ujar Kaisupy.
Korban menurut Kaisupy baru ditemukan pada malam hari sekira Pukul 19.10 WIT, Keduanya dibantu seorang tukang ojek bernama Muhammad Abrian Puluhatumena, yang melihat orang tua korban sempat menangis di sekitar kolam lokasi kejadian. Muhamad lalu berinisiatif membantu mencari korban di lokasi.
Saat itu ia mengambil sepotong besi untuk mengukur kedalaman kolam. Muhamad bersama seorang warga setempat masuk ke dalam kolam. “Setelah berada di dalam kolam, mereka meraba-raba, kemudian saksi mendapati kaki korban dan langsung mereka mengangkat korban dan membawanya ke tepi kolam. Selanjutnya dibawa ke rumah korban di kawasan Kebun Cengkeh,” ungkapnya.
Meski demikian kata Kaisupy, orang tua korban enggan melakukan otopsi terhadap jenazah korban. “Kedua orangtua korban mengaku ikhlas dengan kepergian anak mereka itu,” ujar Kaisupy. (TS-01)