Bula, Seram Timur ,- Aktivitas belajar mengajar di SD Negeri 5 Bula, Desa Sesar, Kecamatan Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, kembali berjalan normal setelah sempat terhenti akibat aksi pemalangan sekolah oleh warga yang menolak pergantian kepala sekolah, Senin (27/10/2025).
Siswa-siswi telah kembali masuk sekolah dan seluruh guru mulai mengajar seperti biasa. Kepala Sekolah SD Negeri 5 Bula, Hamida Kilbaren, mengatakan proses belajar telah berlangsung kembali sejak Rabu pagi.
“Pasca insiden kemarin, saya sudah mengutus semua wali kelas untuk mendatangi orang tua murid agar anak-anak mereka kembali bersekolah hari ini,” ujar Hamida saat ditemui titastory.id di sekolahnya, Rabu (29/10/2025).
Ia menambahkan, sistem pembelajaran yang sebelumnya dibagi menjadi dua sesi — pagi dan siang — kini diseragamkan menjadi satu sesi pagi agar proses belajar lebih efektif dan mudah dipantau.
“Semula SD 5 memakai sistem pagi dan siang, tapi sekarang semua masuk pagi. Hampir semua siswa sudah hadir, hanya beberapa yang belum tahu informasi sekolah kembali dibuka,” jelasnya.
Hamida mengimbau para orang tua agar tidak melibatkan anak-anak dalam polemik pergantian kepala sekolah yang tengah ditangani pemerintah daerah.
“Saya mohon orang tua tidak mengorbankan masa depan anak-anak. Soal penolakan, biarlah pemerintah yang menyelesaikan. Yang penting anak-anak tetap sekolah,” tegasnya.
Diketahui sebelumnya, warga Desa Sesar memalang sekolah sebagai bentuk protes terhadap keputusan Bupati Seram Bagian Timur, Fachri Husni Alkatiri, yang mengganti Kepala Sekolah SD Negeri 5 Bula dari Ilfal Nakul kepada Hamida Kilbaren. Warga menilai Ilfal memiliki kinerja baik dan membawa kemajuan sekolah tersebut.
Pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan Seram Bagian Timur disebut tengah berupaya melakukan mediasi agar situasi pendidikan di wilayah tersebut tetap kondusif.
