titastory, Halmahera Selatan — Curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara sejak Sabtu (21/6) sore hingga Minggu dini hari (22/6) menyebabkan banjir besar di lima kecamatan. Sedikitnya satu balita berusia dua tahun dilaporkan meninggal dunia akibat terbawa arus, sementara seorang warga lainnya mengalami luka akibat tersengat listrik.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan banjir melanda 15 desa di lima kecamatan, yakni Bacan, Bacan Selatan, Gane Barat, Gane Timur, dan Gane Timur Selatan. Hingga saat ini, sebanyak 4.182 kepala keluarga atau 13.965 jiwa dilaporkan terdampak dan terpaksa mengungsi ke tempat aman.
Empat titik pengungsian utama didirikan di Kantor BPBD, Masjid Raya Al-Khairat, Masjid Sultan Bacan, dan SMP Negeri 1 Bacan. Pemerintah daerah bersama Dinas Sosial dan Tagana juga telah membuka dapur umum di Lapangan Merdeka Labuha dan Desa Amasing Kota Utara untuk memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi.

Sumber Foto: BPBD Kabupaten Halmahera Selatan
Banjir menyebabkan kerusakan cukup signifikan: 1.522 rumah terdampak, empat rumah rusak berat, tiga rusak ringan, dua jembatan rusak berat, satu jembatan rusak ringan, serta satu bronjong sepanjang 40 meter ambruk. Tinggi genangan air dilaporkan bervariasi antara 20 hingga 150 cm di sejumlah lokasi.
Kebutuhan darurat yang mendesak saat ini mencakup makanan siap saji, selimut, terpal, tikar, pakaian layak pakai, dan perlengkapan bayi serta balita.
Menanggapi kondisi tersebut, Bupati Halmahera Selatan menetapkan Status Tanggap Darurat Banjir selama 14 harimulai 22 Juni hingga 7 Juli 2025 melalui SK Nomor 154 Tahun 2025.

Sumber Foto: BPBD Kabupaten Halmahera Selatan
Hingga kini, tim dari BPBD, TNI, Polri, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Basarnas, serta para relawan terus melakukan asesmen lapangan, evakuasi, dan distribusi bantuan logistik. Posko Penanganan Darurat juga telah aktif beroperasi di kantor BPBD.
BNPB mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan selalu mengikuti informasi resmi dari instansi terkait.